30. Menjelang Pernikahan

924 129 15
                                    

Tak terasa waktu pun berjalan dengan begitu cepat. Tinggal menghitung hari, menjelang hari yang sangat dinantikan oleh kedua anak manusia yang selama empat bulan ini telah menjalani status sebagai calon pengantin. Tak ada yang bersantai-santai, keduanya sama-sama disibukkan, dan bahkan hampir semua orang turut terlibat dalam menyiapkan persiapan pernikahan mereka berdua.

Seperti Yoona yang dengan setia selalu menemani Seohyun melakukan fitting busana. Dan ini sudah kedua kalinya ia menemani sahabatnya. Mungkin akan menjadi yang terakhir kalinya, karena hari pernikahan gadis itu dengan sang paman yang tinggal menghitung hari.

Yoona tak berhenti menatap takjub ke arah Seohyun yang telah mengenakan gaun pengantin yang beberapa bulan lalu pernah dilihatnya di layar ponsel, dan itu pun belum seratus persen jadi. Tapi, siapa sangka jika nyatanya gaun itu pun menjadi gaun pengantin gadis itu sendiri. Persis seperti candaannya.

"MasyaAllah... cantik banget sahabat aku," ucap Yoona, berdiri di belakang kursi di mana Seohyun sedang duduk di depan meja rias dengan mata yang masih terpejam, karena matanya kini sedang dipolesi eyeshadow berwarna peach. Sejak awal gadis itu pun sudah berpesan ingin di-makeup natural saja.

Seohyun membuka kedua matanya, lalu tersenyum kecil menatap Yoona melalui pantulan cermin. Ia kembali memperhatikan wajahnya yang kini sedang di-makeup oleh makeup artist yang direkomendasi calon suaminya langsung. Yang ternyata merupakan teman seangkatan pria itu saat SMA, berarti teman pamannya juga dong?

Setelah hampir satu jam berlalu, kini semuanya pun selesai. Seohyun sudah terlihat seperti pengantin wanita, dan tinggal menunggu pengantin prianya saja yang kini sedang sibuk bekerja.

"Seohyun, senyum dong," ucap Yoona, mengarahkan kamera ponselnya pada wajah Seohyun yang kini menoleh ke samping kiri. "Satu... dua... tiii... ga...," ucapnya seraya mengambil beberapa gambar sekaligus dalam satu jepretan.

"Jangan dijadiin status atau dikirim ke siapaun, ya?" ucap Seohyun yang langsung memberi peringatan pada sahabatnya yang sangat jahil sekali.

"Eum... iya... tenang aja. Lagian aku cuma sekedar mau liat, difoto kamu keliatan kayak gimana. Ya... ternyata cantik, tapi lebih cantik lagi kalo liat langsung kayak gini. Iya kan, Tante?" jawab Yoona, lalu meminta pendapat pada seorang wanita bernama Sandy.

"Iya. Di foto Seohyun cantik, ternyata di real life jauh lebih cantik lagi," ucap Sandy, menyetujui ucapan keponakan dari teman SMA-nya. "Karena makeup natural, jadinya gak yang bikin kamu keliatan pangling banget gitu. Ya, tapi tetep bikin kamu keliatan berkali-kali lipat lebih cantik. Kalo nanti Kyuhyun liat, pasti dia ngerasa sedikit pangling."

"Oh iya, aku coba kirim foto kamu ke Om deh. Biar Om liat, cantiknya calon istrinya ini," celetuk Yoona tiba-tiba.

"Ihh... Yoona, jangan!"

"Emang kenapa? Om kan calon suami kamu sendiri. Jadi, gak masalah, kan?"

"Ya... justru itu masalahnya. Dia kan belum resmi jadi suami aku, Yoona."

"Ya udah, lagian cuma keliatan mata kamu ini. Jadi, gak apa-apa juga, kan?"

Seohyun pun memejamkan matanya sebal. Ingin mendebat sahabatnya itu, tapi merasa malu dengan sosok yang baru pertama kali ditemuinya. "Yoon, jangan. Please, ya...," ucapnya pasrah.

"Iya. Ada baiknya jangan dikirim sih. Walaupun Seohyun pakai niqab, dan cuma matanya aja yang keliatan. Tapi, justru dari tatapan matanya itu, pasti akan bikin Kyuhyun ngeliatin foto dia terus. Karena selama ijab kabul belum terucap, Kyuhyun harus tetep menjaga pandangannya dari calon istrinya ini."

Di balik niqab putihnya Seohyun pun langsung tersenyum karena baru saja mendapat pembelaan dari wanita itu.

"Hah... ya udah deh. Aku gak kirim ke Om. Kamu tenang aja," jawab Yoona.

Presiden Jomblo (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang