Di usia kandungannya yang kini telah menginjak dua bulan, membuat calon ibu muda tersebut mengeluh tak nafsu makan dikarenakan rasa mual yang ia rasakan hampir setiap harinya. Untuk kesekian kalinya Yoona menelan ludah saat menonton videonya yang sedang melakukan mukbang. Makanan yang sering ia nikmati sewaktu di Bandung terasa sangat menggiurkan. Membuat rasa ngidam menghampirinya saat ini.
"Aegi mau nyobain batagor juga kayak Eomma di video, heum?" tanya Yoona seraya mengusap perutnya lembut. Ia melirik sekilas jam yang tergantung di dinding kamarnya. "Sabar ya, Sayang. Sebentar lagi Appa pulang, nanti kita minta anterin ke restoran Indonesia di Itaewon. Eomma juga gak tega, asupan makanan yang masuk ke Eomma cuma sedikit, gara-gara Eomma mual. Nanti Eomma janji akan makan banyak deh."
Krekkk!
"Assalamu'alaikum..."
"Wa'alaikumussalam. Eh, Appa udah pulang tuh!" ujar Yoona, lalu bangkit berdiri dan menghampiri suaminya dengan sedikit berlari kecil. Tiba-tiba saja kakinya tidak sengaja tersandung karpet hingga tubuhnya hampir jatuh.
Minho yang melihatnya pun langsung berlari menghampiri istrinya, dengan sigap menangkap tubuh wanita itu. Ia mengembuskan napas kasar, menatap kedua mata cantik yang tak berkedip sama sekali. Dadanya berdebar hebat, tak bisa membayangkan jika dirinya terlambat menangkap tubuh istrinya.
Begitupun dengan Yoona yang sama-sama terkejut sekaligus takut dengan apa yang baru saja terjadi padanya. Ia menatap mata suaminya yang terdapat sorot khawatir di sana. "Oppa... aku—"
"Bisa lebih hati-hati? Sekarang kamu lagi hamil," ucap Minho dengan suara tegas, namun sarat akan kekhawatiran.
"Ma—maaf...," gumam Yoona pelan. Kepalanya pun menunduk, sengaja ingin menghindari tatapan pria itu yang terasa menyeramkan baginya. Pasti mau marah-marah sama aku. Alamat diceramahin ini mah. Sebel!
Minho membantu sang istri berdiri kembali seraya melirik ke arah perut wanita itu yang kini terbalut sweater turtleneck putih. "Ini udah kesekian kalinya ya, kamu gak hati-hati kayak gini. Inget, sekarang ada nyawa yang bergantung sama kamu. Aku moh—"
"Aw, aw, aw! Ahh... perut aku," ringis Yoona tiba-tiba, memegangi perutnya sambil mencuri pandang ke arah pria itu yang seketika berubah khawatir. Ia pun tersenyum, merasa berhasil telah membuat ocehan sang suami terhenti.
"Pe—perut kamu kram? Sakit banget?" tanya Minho khawatir, lalu menuntun istrinya duduk di sisi ranjang. "Kita ke rumah sakit. Aku takut sampai terjadi sesuatu sama kalian berdua," ucapnya, lalu bergegas mengambil khimar dan winter long coat beserta syal milik sang istri di dalam lemari. "Pakai sekarang."
Yoona tak menolak saat sang suami membantunya memakaikan khimar miliknya, lalu mengulurkan tangan kanannya saat pria itu memakaikan winter long coat-nya, lantas terakhir melilitkan syal di lehernya. Sekedar memastikan jika tubuhnya tak akan kedinginan. Membuat rasa bersalah menghampirinya, karena menyadari kekhawatiran yang dirasakan Minho.
"Hotpack-nya masih ada, kan?" tanya Minho, hendak melangkah mengambil hotpack di laci. Namun, tiba-tiba saja tangannya langsung ditahan oleh sang istri. "Perutnya makin sakit? Sabar, ya. Rumah sakitnya juga gak jauh dari—"
"Maafin, aku," potong Yoona langsung.
"Maaf?"
Yoona mengangguk lemah. "Maafin... aku. Eum... perut aku gak sakit, kok."
"Maksudnya?" tanya Minho, melirik ke arah perut sang istri dengan dahi mengkerut. Namun, gurat khawatir masih terlihat di wajah tampannya.
"Eum... a—aku... aku terpaksa bohong. Bilang perut aku sakit, supaya Oppa... gak lanjut marahin aku," ucap Yoona, lalu menundukkan kepalanya dengan mata terpejam kuat. Bersiap jika pria itu akan memarahinya lebih dari tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Presiden Jomblo (SELESAI)
FanfictionSemenjak lulus SMA, cowok bernama Kyuhyun Putra Dirgantara ini udah menjabat jadi 'Presiden Jomblo' selama tiga periode berturut-turut, dan ini merupakan tahun terakhir masa jabatannya. Kalo tahun ini dia belum nikah juga, mau gak mau, dia harus dil...