Terhitung sudah dua hari ini Seohyun menghindarinya terus menerus dengan sengaja. Bahkan menolak setiap kali Yoona mengajak gadis itu untuk pulang bersama seperti sebelumnya. Dan sudah jelas jika semua itu disebabkan oleh kejadian dua hari yang lalu di mana dirinya mengenalkan gadis itu sebagai calon istrinya pada kedua sahabatnya. Ia menyesal, karena sekarang Seohyun jadi menghindarinya seperti ini.
Yoona menghela napas panjang setelah mendengar cerita sang paman yang membuat Seohyun menghindarinya juga tanpa sebab. Ia kesal, namun juga merasa kasihan pada pamannya yang kini terlihat sangat merasa bersalah.
"Abang... eh... Om," panggil Yoona yang mulai kebiasaan memanggil pamannya 'Abang' setiap kali di hadapan Seohyun. "Om udah coba jelasin dan minta maaf sama dia? Kan punya nomornya juga."
Kyuhyun hanya menggeleng kecil.
"Kenapa?"
"Takut gak diangkat. Atau diangkatnya malah sama adeknya kayak waktu itu."
"Emang sebelumnya udah pernah nelepon nomornya Seohyun?"
"Udah, yang soal jaket itu. Tapi ya gitu... malah diangkat sama Nizam, terus bilang kalo kakaknya itu udah tidur."
"Kok dia gak cerita sama aku?" gumam Yoona heran, lalu kembali menatap pamannya. "Ya udah, coba telepon lagi. Siapa tau diangkat."
Kyuhyun langsung menggeleng. "Gak gentle banget. Masa minta maafnya lewat telepon sih. Harusnya ketemu langsung, kan?" tanyanya. Merasa harga dirinya sebagai seorang pria terinjak-injak secara tisak langsung.
"Ya... sekarang gimana caranya mau ketemu? Dia aja jadi ngejauhin aku juga!" ujar Yoona yang benar-benar merasa kesal dengan pamannya. "Lagian sih kok bisa Om bilang kalo dia itu calon istri Om ke mereka semua? Ya wajar aja kalo Seohyun gak terima!"
"Ya... Om juga gak tau kenapa bilang kayak gitu ke mereka. Bener-bener di alam bawah sadar pokoknya. Atau... naluri hati?" tanya Kyuhyun, menatap Yoona yang berdiri di sampingnya. Namun tak lama kemudian bahunya pun dipukul oleh keponakannya itu.
"Om seriusan suka ya sama Seohyun?" tanya Yoona, tak habis pikir. "Kayak gini aja dia marah. Padahal taunya Om ini Abang aku. Gimana kalo dia sampe tau yang sebenernya tentang Om? Makin ngejauh aja pasti. Awas aja kalo dia sampe gak mau temenan sama aku lagi. Om harus tanggung jawab!"
Kyuhyun yang sejak tadi menatap ke bawah pun memiringkan tubuhnya ke samping kiri di mana Yoona berdiri di sampingnya. Tangan kanannya masih memegang pagar balkon kamarnya. "Kamu tuh harusnya bantuin Om mikir. Bukan nakutin kayak gitu."
"Aku udah coba mikir, cuma belum dapet ide aja," jawab Yoona polos.
Kyuhyun pun langsung menoyor dahi sang keponakan pelan. "Makanya kalo ada ulangan itu mikir dulu, jangan langsung nyontek gitu aja. Gak mau usaha pisan sih. Heran."
"Ishh.... aku gak bisa mikir kayak gini, pasti karena keseringan ditoyor sama Om," decak Yoona sebal. "Parah sih!"
"Emang dari lahirnya udah begitu," timpal Kyuhyun langsung, lalu kembali menghadap ke depan. Kepalanya pun mendongak, menatap langit gelap yang dipenuhi oleh bintang dan juga bulan. Namun, pemandangan indah itu tak berhasil membuatnya tersenyum di saat pikirannya semakin dipenuhi oleh rasa bersalah terhadap gadis itu.
Yoona pun turut merindukan sosok sahabatnya yang setiap hari selalu bersamanya saat di sekolah. Dan sudah dua hari ini Seohyun menghindarinya. Hingga akhirnya ia pun mengetahui alasannya dari sang paman.
"Seohyun... aku tau dia bukan tipe orang yang marah sama orang lain. Apalagi sampe berhari-hari kayak gini. Mungkin dia udah gak marah sama Om. Tapi setelah kejadian itu... mungkin dia jadi gak mau ketemu sama Om lagi," jelas Yoona.

KAMU SEDANG MEMBACA
Presiden Jomblo (SELESAI)
FanficSemenjak lulus SMA, cowok bernama Kyuhyun Putra Dirgantara ini udah menjabat jadi 'Presiden Jomblo' selama tiga periode berturut-turut, dan ini merupakan tahun terakhir masa jabatannya. Kalo tahun ini dia belum nikah juga, mau gak mau, dia harus dil...