MLMEB : 25

10.6K 643 57
                                    

Bacanya pelan-pelan part ini flashback di masa lalu..

Jaehyun merasa sangat kesal, ia berbaring di ranjang kamar nya dan memikirkan hal apa yang harus di lakukan untuk membuat Somi tidak salah paham lagi, Jaehyun juga sangat kesal dengan Hyejin yang semudah itu datang dan memeluk nya sembarangan. Ingatan Jaehyun kembali berputar saat mereka di Berlin malam itu, dimana kesalahpahaman itu terjadi.

-Berlin 25 Desember 2017-

Malam itu Jaehyun sudah bersiap-siap akan menemui Somi di taman Kota, Jaehyun sudah terlihat sangat rapi dan tampan, senyum sumringah menghiasi wajah tampan itu. Jaehyun juga membatalkan pertemuan nya dengan Profesor Martin demi kencan spesial nya dengan Somi. Akhir-akhir ini Jaehyun memang sibuk, ia menjadi tutor pengajar untuk pekerjaan sampingan, belum lagi tugas nya yang banyak karena hampir menuju semester akhir.

Jaehyun sadar ia kurang ada waktu buat Somi, jadi malam ini Jaehyun memilih mengosongkan semua jadwal nya demi pacar nya yang menggemaskan itu. Jaehyun meraih kunci mobil nya, ia akan membeli bunga di tempat langganan nya untuk di berikan kepada Somi, semua nya sudah Jaehyun siapkan.

Namun suara bel apartemen yang bunyi berkali-kali membuat Jaehyun menoleh, ia berjalan ke arah pintu dan membuka nya. Jaehyun sangat terkejut melihat Hyejin yang berdiri di depan nya dengan wajah pucat, gadis itu terisak hebat.

"Hye ada apa..".

"Jae..".

Hyejin menghambur ke dalam pelukan Jaehyun dan menangis tersedu-sedu, Jaehyun merasa bingung, ada apa sebenarnya dengan Hyejin.

"Hye ada apa coba kau katakan".

Hyejin menangis dengan keras dan menggeleng, ia tidak bisa berbicara karena terisak hebat. Jaehyun menjadi khawatir, ia membawa Hyejin masuk ke dalam apartemen nya dan mendudukkan gadis itu di sofa.

"Hei... Coba tenang katakan apa yang terjadi".

Hyejin menatap Jaehyun dengan wajah sembab.

"Jae.. aku ingin mati saja".

"Apa yang kau katakan".

"Aku tidak mau hidup lagi, aku ingin mati Jae!!! Aku ingin mati!!!". Hyejin berteriak dengan histeris.

Jaehyun merasa sangat khawatir lalu membawa Hyejin kembali dalam pelukan nya, Jaehyun membiarkan dada nya menjadi sasaran pukulan Hyejin.

"Tenang Hye tenang, tenangkan dirimu oke".

Jaehyun mencoba mengenggam tangan gadis itu, Hyejin berusaha meredam tangis nya.

"Sekarang katakan apa yang terjadi".

"Aku sakit Jae, aku di vonis mengidap leukimia". Lirih Hyejin dengan tatapan kosong.

Jaehyun ikut terkejut dan tidak percaya, masalah nya selama ini Hyejin terlihat normal dan baik-baik saja.

"Bukankah lebih baik aku mati Jae, saat ini aku hanyalah seorang wanita dengan penyakit mengerikan yang pantas mati...". Hyejin kembali terisak, bahu gadis itu bergetar hebat, Hyejin menutup wajah dengan kedua telapak tangan nya, ia tidak bisa menerima semua kenyataan ini.

Jaehyun ikut merasa prihatin bagaimanapun Hyejin adalah pernah menjadi orang penting dalam hidupnya, Hyejin adalah cinta pertama Jaehyun dan mereka sempat menjalin hubungan, sebelum akhirnya keduanya memutuskan berpisah, karena Jaehyun akan kuliah di Berlin, sedangkan Hyejin di Boston, mereka pernah berjanji akan saling kembali, namun hal itu kandas saat Jaehyun menemukan Somi, ia jatuh cinta kepada junior di kampus nya yaitu Somi.

Jaehyun sudah memantau Somi sejak gadis itu duduk di bangku kuliah semester pertama, sebelum mereka saling mengenal, saat itu Jaehyun merupakan kakak senior Somi. Jaehyun ingin langsung mendekati Somi, tapi ia bukan tipikal pria yang langsung mengutarakan isi hatinya, jika Jaehyun suka, ia akan bersikap seolah-olah tidak suka, rasa gengsi nya besar.

My Lecturer Is My Ex Boyfriend ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang