"Ya...cepetan dikit dong jalannya, keburu mulai nih pertandingannya," pinta Gigi sambil menarik tangan Aryani atau yang kerap disapa Yaya, agar berjalan lebih cepat mengikuti ritme langkahnya.
"Duh, sabar dong Gi!" protes Yaya agak kewalahan mengimbangi jalannya Nagita - nama lengkapnya Gigi, yang entah kenapa siang menjelang sore ini semangat sekali mengajaknya ke Gedung Olahraga Universitas mereka. "Emang kita mau nonton apaan sih Gi disana?"
"Emangnya lo ga tau?" tanya Gigi setelah melepas tarikan tangannya di tangan Yaya.
Yaya menggeleng, sedangkan Gigi malah menghela napas.
"Jadi hari ini tuh ada pertandingan Taekwondo antar Universitas se-Indonesia, Ya. Lagian lo tuh kemana aja sih, ampe kudet kaya gini," ejek Gigi yang direspon dengan dengusan oleh Yaya.
"Halah, biasanya juga lo ga pernah nonton! tumben banget sekarang heboh kek gini," Yaya hanya mengerut keheranan.
Gigi malah mesem.
"Hari ini pertandingannya spesial Ya, jadi ntar yang bakal tanding di final tuh si Iqbal anak kampus kita lawan Boy anak kampus dari Bandung gitu loh," jawab Gigi sumringah.
Yaya memutar bola matanya untuk mengingat-ingat.
"Iqbal anak Fakultas Ilmu Olahraga?"
Gigi mengangguk.
"Iyelah, siapa lagi."
"Jadi sekarang ceritanya lo bela-belain ke GOR panas-panas gini cuma buat nontonin si Iqbal?" Yaya bertanya sambil memasang ekspresi wajah tidak percaya.
Gigi justru mendecih.
"Idih, ogah! gue dateng kesini tuh justru mau kasih dukungan khusus buat Boy tau!"
Yaya semakin keheranan.
"Lah.. kok lo malah dukungnya anak kampus lain? gimana sih!"
Gigi malah nyengir.
"Ya gimana dong, gue lagi bucin banget sama tuh cowok."
Yaya cuma bisa berdecak sambil geleng-geleng kepala saat mengetahui alasannya Gigi.
"Astagaaa.. lo tuh tiap hari ganti mulu yang dibucinin, heran gue," ledek Yaya yang membuat Gigi jadi manyun.
"Rese lo! awas aja kalau lo ikutan bucin ntar."
Yaya lagi-lagi mendecih. "Ga bakal. Ambil buat lo!"
"Ohhhh ya jelas itu... yaudah buruan yuk!" ajak Gigi tak sabar.
"Iya..iya slow."
Dan selanjutnya mereka berdua pun berjalan dengan langkah sedikit cepat untuk menuju ke Gedung Olahraga tempat pertandingan sebentar lagi akan berlangsung.
Hmmm... Iqbal?! udah lama juga ga liat tuh atlet di kampus - batin Yaya dalam hatinya.
🥋
Suasana didalam GOR Universitas mereka sudah sangat ramai saat kedua gadis tersebut tiba disana.
Kata Gigi, pertandingan hari ini bisa dibilang cukup bergengsi sebab mempertemukan atlet-atlet mahasiswa unggulan se - Universitas di Indonesia, dengan pertandingan final yang paling dinantikan akan berlangsung beberapa saat lagi.
Setelah mengedarkan pandangan, mereka berdua pun memilih untuk duduk di bagian tengah tribun timur, karena tempat tersebut dirasa cukup strategis untuk menonton kearah arena.
Sebenarnya Yaya itu bisa dikatakan hampir tidak pernah menyaksikan acara pertandingan yang dihelat di kampusnya selama kuliah, kecuali pada saat masa orientasi awal masuk kuliah dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar untuk Aryani {JINRENE} [END] √
FanfictionKarena kejadian tak terduga, mendadak Aryani harus berurusan dengan Iqbal si Atlet Kampus serta Jody sang Ketua BEM. Kehidupan tenangnya sebagai mahasiswi tak menonjol pun akhirnya perlahan berubah. Bagaimanakah Aryani menjalani hari-hari selanjutn...