Cafe Perpustakaan.
Sebut saja tempat itu sebagai cafe perpustakaan. Karena banyak orang-orang di luar sana yang mampir ke cafe ini hanya untuk sebatas membaca buku. Walaupun sebenarnya cafe ini terbilang tidak cukup ramai dan tidak diketahui banyak orang diluar daerah, cafe ini memiliki kualitas yang cukup bagus. Baik dari segi makanan, pelayanan, bahkan dekorasinya.
Cocok untuk kalian yang berjiwa bookholic.
Saat ini, Viny duduk disudut ruangan cafe tersebut. Dengan secangkir kopi yang dia pesan, pun buku yang berada dalam genggamannya, Viny terus membacanya dalam diam.
Tapi...
Semua itu hanya kamuflase.
Seorang gadis yang duduk tidak cukup jauh darinya sedang tertawa. Sesekali mata tajam milik Viny mengarah padanya. Bahkan dia sempat menyunggingkan senyumnya kala gadis itu tersenyum menanggapi ucapan teman didepannya.
Netra pekatnya pun tak beralih sejak saat itu. Sejak saat Viny menemukan gadis itu.
"Kemarin aku sempet ke FX sih," Gadis berkacamata yang menjadi sorotan utama pandangan Viny pun berbicara.
"Hm, terus? Ketemu Ci?" temannya yang berada dihadapannya pun menanggapi.
Gadis yang dipanggil Ci oleh temannya itupun menggelengkan kepalanya. Menghela napas seolah pasrah dengan keadaan.
"Mungkin besok. Doain aku ya, Nin,"
"Siap Ci Shani,"
Shani.
Sosok gadis yang menjadi sorot pandangan utama Viny. Di hadapannya ada Anin, teman yang selalu setia menemani Shani kemana pun gadis itu pergi.
Dan jauh dibelakang sana Viny hanya diam. Buku dalam genggamannya seolah dilupakannya begitu saja.
"Selamat datang di hati sang Ratu, Shani,"
¢¢¢
"Kak Viny!"
Viny menutup pintu rumah setelah dia mendengar teriakan yang memanggil namanya. Matanya mengitari sekitar. Menangkap seorang gadis dengan senyuman yang sama manisnya dengan Viny.
"Kenapa?" Viny menjatuhkan tubuhnya ke sofa tepat disamping adiknya, Gracia.
"Enggak. Aku panggil aja, abis dari mana?" tanya Gracia.
Matanya masih sibuk menatap ke layar ponsel, sambil jari-jari tangannya mengetikkan sesuatu di sana.
"Kepo, huuuu," Viny menoyor pelan kepala Gracia, kemudian dia mengambil ponselnya.
Ting!
Line
Anak Mama
Lidsky : send a contact
Mahyon : Kok cepet? Dapet dari mana lo?
Lidsky : Kepo nenek lampir
Lidsky : Cungkring tuh yang lo mau
Vny : Emang lidya paling bisa diandalkan deh😘
Mahyon : 😘
Lidsky : heh! Itu ciuman buat gue ye nek
Mahyon : 😎
Vny : wkwkwkwk thanks lids
Viny pun menekan tombol power diponselnya kemudian beranjak bangun meninggalkan Gracia yang masih sibuk bermain instagram.
Sekilas Viny melihat banyak postingan foto gadis manis, tapi Viny tidak melihatnya dengan jelas. Dia pun segera meninggalkan Gracia setelah menepuk puncak kepala Gracia.
shaniin_
shaniin_ Some coffe please?
Detik berikutnya...
"CI SHANI CANTEQ BANGET SIH,"
×××
Yang bilang bakal ada pelakor atau Shn jd fakgirl mana coba? WKWKWK
See you~
Next part—17 Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Re:I'am [END]
FanfictionTerkadang, seseorang jauh lebih tahu tentang kita, dibandingkan diri kita sendiri. Dan semua itu terjadi pada ke-empat gadis yang saling berhubungan.