15. Kebetulan

1K 108 31
                                        

Mobil sedan berwarna hitam terparkir di depan gerbang perumahan mewah bercat cokelat susu tersebut. Seorang gadis di dalamnya menatap ke rumah tersebut, nampak sangat sepi layaknya tidak ada seorang pun yang menghuni rumah di depannya.

Dia keluar dari mobil, membiarkan mobilnya terparkir di depan.

Gadis itu menggunakan blazzer berwarna hitam dengan baju navy lengan pendek berbahan rajutan di dalamnya, celana bahan yang tidak mengetat beserta sepatu fantofel perempuan dia kenakan sebagai setelan para pekerja kantoran yang memiliki jabatan khusus.

Tangannya terangkat menekan bell rumah mewah tersebut. Kemudian keluarlah seorang asisten rumah tangga yang membuka gerbang.

Gadis itu tersenyum ramah.

"Cari siapa mba?"

"Ini bener rumahnya Anindhita Rahma?" tanya gadis itu.

"Iya bener. Temennya Non Anin ya?"

Gadis itu mengangguk masih dengan senyuman ramahnya.

"Aninnya ada?"

"Non Aninnya ada mba. Silahkan masuk dulu," ucap asisten rumah tangga tersebut. Dia membuka sedikit gerbangnya. "Mobilnya gak mau di masukin juga ke dalem mba?" tanya ART tersebut.

"Ke dalem rumah?"

"Bukan, Mba. Ke parkiran rumah.."

"Oh.. Gak usah, bi. Gakpapa. Aku cuma sebentar kok,"

Setelah menutup gerbang, ART rumah mewah tersebut membawa gadis itu untuk duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Meninggalkan gadis itu beberapa menit untuk memanggil gadis yang dia cari sejak tadi.

Setelah memanggil Anin, ART tersebut kembali dengan membawa dua buah lemon tea dingin.

"Makasih, bi. Kok tau aku suka lemon tea?"

"Non Anin yang minta, mba. Bibi tinggal ya,"

Gadis itu mengangguk. Samar-sama dia bisa mendengar derap langkah kaki dari lantai dua rumah ini. Kepalanya terangkat, mendapati gadis yang dicarinya. Kedua sudut bibirnya pun tertarik ke atas. Dia tersenyum manis. Kemudian beranjak bangun dan berjalan mendekati Anin yang sedang menuruni anak tangga.

"Aaaaaaa!" Anin berlari kecil kemudian memeluk erat gadis itu. Dia tertawa saat sudah berada dalam pelukan gadis yang memakai blazzer.

"Hahahaha.." gadis itu tertawa.

Mereka berdua pun duduk di satu sofa yang sama.

"Sibuk banget lo hah? Gak pernah nemuin gue lagi." titah Anin.

"Enggak sih sebenernya. Cuma males aja ketemu kamu,"

"Hih. Yaudah sana pulang aja."

Gadis itu tertawa. Dia pun mengambil kotak merah berukuran kecil, kemudian dia berikan pada Anin.

"Nih, buat lo." serunya. Anin mengambil kotak merah tersebut. Di bukanya perlahan, membuat dirinya sedikit terkejut.

"Dalam rangka apa lo ngasih gue kalung?" tanya Anin.

"Hadiah tahun baru."

"Hah?"

"Akhir bulan besok udah ganti tahun. Gue takut gak sempet kasih itu ke lo, makanya gue kasih sekarang," jelas gadis itu.

Anin menaikan sebelah alisnya. "Emangnya kenapa?"

"Besok gue ke Jepang, sekitar satu atau dua bulanan di sana. Jadi melepas rindu dulu ke lo nya," gadis itu tertawa.

Re:I'am [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang