10. 18.00

1K 109 27
                                    

Dipertengahan cerita baca sambil dengerin Rapsodi.

***

Jakarta, 02 Desember 20XX

15.00 WIB

Seperti yang dikatakan Yona pekan lalu. Mengajak Shani jalan berdua bersamanya bukan lah hal buruk di saat libur panjang seperti saat ini. Viny seolah melupakan sesuatu kala dirinya sudah mengubungi Shani malam itu.

Dan keajaiban seolah berpihak padanya.

Shani menerima ajakannya untuk jalan bersamanya di sore hari tepat pukul tiga teng. Tidak lebih dan tidak kurang.

Klik!

Viny mematikan radio tape di mobilnya saat dia berhasil memarkirkan mobilnya tepat di depan gerbang rumah milik Shani. Gadis berambut sebahu itu menatap ke luar jendela mobil. Menarik napas panjang sebelum benar-benar masuk ke dalam.

Entah mengapa, setelah sekian lama dia sering jalan berdua bersama Shani, ini adalah kali pertamanya dia merasa gugup. Jantungnya terus saja berdegup kencang. Membuat dirinya semakin gelisah tak karuan.

Viny menghembuskan napas pelan. Mengatur pernapasannya terlebih dulu. Setelah di rasa cukup, dia pun mengangkat kepalanya.

"Wish you luck."

Gadis manis itu keluar dari mobil, kemudian merapihkan pakaiannya terlebih dulu. Dia mengenakan t-shirt panjang berwarna Navy dibalut oleh blazzer hitam yang dikenakannya terlihat sangat cocok di tubuhnya. Dengan bawahannya jeans berwarna gelap, pun sepatu kets berwarna senada dengan t-shirt yang dikenakannya.

Viny menekan bell rumah Shani. Dia menghentak-hentakan kakinya sembari menunggu seseorang membuka gerbang rumah mewah ini.

Dan ya,

Seorang gadis keluar dari pintu kecil. Gadis itu terdiam beberapa saat.

"Kamu udah sia-" Viny menghentikan ucapannya saat melihat orang lain yang keluar dari dalam sana.

"Kamu?"

Gadis itu mengusap tengkuknya pelan. Menunduk malu karena yang ada dihadapannya saat ini adalah Viny.

"Kamu yang waktu itu foto-foto saya di restaurant kan?" tanya Viny memastikan.

"I-iya.. Kak,"

"Ngapain kamu di sini? Pembantu di rumah ini?" lanjut tanya Viny.

Gadis itu membulatkan matanya tak percaya dengan ucapan Viny. Dia benar-benar mengutuk Viny setelah mendapatkan penghinaan beberapa detik lalu.

"Sekata-kata kalo ngomong. Aku tuh di sini sepu-"

"Anin? Kak Viny udah dateng?"

Viny dan Anin seketika menatap ke sumber suara. Mereka berdua sama-sama terdiam melihat penampilan Shani saat ini. Gadis bak bidadari itu mengenakan sepatu berwarna putih polos, celana hitam pendek yang tidak mengetat, pun dengan baju pendek rajutan berwarna army lebih pudar yang mengekspos bagian pundaknya. Tas yang dipegangnya pun tidak terlalu besar, sehingga tidak begitu menyusahkan untuk dibawa.

Re:I'am [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang