Jihyo
Aku menutup mata dan berpura-pura insiden kecil mengerikan tadi tidak pernah terjadi. Aku masih bisa mendengar suara panik Jungkook. Ia pasti mengira aku koma. Dan yah... sejujurnya, aku lebih memilih koma untuk saat ini.
Oh, Tuhan, kalau Kau mendengarkanku sekarang, tolong kasihanilah aku dan akhiri hidupku.
Ini kejadian paling memalukan
yang pernah terjadi dalam dua puluh empat tahun kehidupanku. Terima kasih. Amin.Jungkook sedikit mengguncang bahuku. Aku membuka mata.
"Oh, terima kasih, Tuhan," ia bernapas lega.
"Kau menakutiku. Kau baik-baik saja?"
Tidak ada yang terluka selain harga diriku. Dan pergelangan tanganku! Aku mengerang menjawabnya, aku masih terlalu malu untuk berbicara. Aku hanya ingin meleleh ke aspal dan mati. Aku kembali berguling, tapi ia menempatkan tangannya di bahuku.
"Aku rasa, itu bukan ide yang bagus, Hyo," ia memperingatkan.
"Apa?" aku bingung. Tidak ada yang sakit selain pergelangan tanganku.
"Punggungmu mungkin saja terluka. Kau terjatuh cukup keras. Aku akan menelepon ambulans-"
"Apa? Tidak!" Aku berjuang melawannya dan akhirnya berdiri.
Pantat dan lutut kananku nyeri, tapi itu semua tidak sebanding dengan rasa sakit di pergelangan tanganku. Pergelangan tanganku mulai bengkak. Jungkook juga memperhatikannya.
"Pergelanganmu bengkak. Sakit?" Ia menyentuhnya dan aku merenggut tanganku.
"Tentu saja sakit!"
"Mungkin kau benar-benar harus ke rumah sakit..." Aku mengerang dan menyadari beberapa orang telah berkumpul di sekitar kami, mereka bertanya dan memastikan aku tidak
mengalami luka serius.Aku menunduk dan melihat celana jeans-ku robek di lutut dengan sedikit noda darah. Sial! celana jeans
favoritku!Jungkook meyakinkan semua orang aku baik-baik saja. Ia sudah melepas helm dan meletakkannya di jalan, aku kemudian ikut melepaskan helm dan melemparkannya ke samping.
Brengsek, hal terakhir yang kuinginkan saat ini adalah sejumlah penonton yang menyaksikan saat-saat paling memalukan dalam hidupku.
Dengan tangan kiriku, aku meraih setang skuter dan berusaha mendirikannya.Semua orang melihatku, bahkan ada yang mundur beberapa langkah, seolah-olah aku akan melompat dan menjalankan sebuah aksi film laga. Jungkook cepat meraih setangnya.
"Apa yang kau lakukan?" tanyanya, suaranya berat dan marah. Aku memelototinya.
"Aku akan mengembalikan skuternya." Aku berencana untuk mendorongnya kembali ke tempat penyewaan seperti seorang
pecundang. Tapi, perkataan Jungkook membuatku marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Betting Man ✅
FanfictionJungkook bertaruh dengan mantan Jihyo, Yugyeom, bahwa ia dapat menidurinya. Jihyo bertaruh dengan sahabatnya dan memutuskan untuk menjerat Jungkook sampai pernikahan temannya. Segalanya menjadi sangat menarik... Ff terjemahan Author by mybluesky