Jihyo
Aku sedikit gugup saat mengemudi ke rumah Jungkook. Aku sudah memikir kan ini sepanjang hari. Sepertinya, aku tidak jauh berbeda dengannya...
Aku berencana untuk menyelinap masuk ke rumahnya dan memasak sesuatu yang mungkin atau tidak mungkin bisa dimakan.
Aku biasanya bisa memasak dengan baik, tapi dengan ketegangan sarafku sekarang, aku merasa tidak yakin lagi.
Aku sudah cukup beruntung jika tidak ditangkap polisi gara-gara ini.Aku menyalakan musik di mobil keras-keras. Saking kerasnya, aku hampir tidak bisa lagi berpikir. Aku dibuat tuli oleh suaranya, dan walaupun aku tidak merasa lebih baik, setidaknya aku tidak bicara sendiri karena kegelisahanku.
Perjalanan menuju rumahnya terasa singkat, seolah-olah hanya butuh satu menit untuk sampai ke sini, bukan satu jam. Aku berkonsentrasi melihat GPS dan berharap tersesat agar aku bisa menghabiskan waktu satu jam lagi untuk menemukan rumahnya.
Tapi, tidak ada kesalahan sedikitpun dari jalan yang kutempuh. Aku mengecilkan volume stereo saat sampai di kompleks perumahannya. Rumah-rumah di sini sangat besar dan berhalaman luas, rerumputannya terawat sempurna.
Ada banyak mobil mahal di pekarangan mereka. Kompleks ini penuh pepohonan—beberapa diantaranya bahkan sampai condong ke jalanan, menyapu mobil yang lewat, sementara yang lainnya melindungi halaman-halaman rumah dari sinar matahari dan memberikan kesan teduh.
Aku suka pepohonan. Pepohonan bewarna hijau, terang, dan ramah, memberikan kesejukan. Mereka seperti melambai ke arahku saat aku melintasinya dan aku langsung merasa lebih baik.
Aku langsung menertawakan diriku sendiri sambil mendengus keras. Apa yang salah denganku? Sejak kapan aku suka pepohonan?
Kendalikan dirimu, Park Jihyo. Ini waktunya untuk memainkan permainanmu... dan berhenti memikirkan yang tidak-tidak.
Rumah Jungkook terlihat indah dan luas, seperti rumah lainnya di kompleks ini. Rumahnya terdiri dari dua lantai dan terkesan rapi
dan bersih.(Anggep aja mobilnya gak ada)
Tidak ada mobil di pekarangannya, namun angka pada kotak surat menunjukkan benar ini rumahnya. Aku parkir di samping di dekat garasi yang tertutup, dan aku bertanya-tanya apakah memarkirkan mobilku di tempat terbuka seperti ini
adalah ide yang bagus atau tidak.Apa ia dekat dengan tetangganya? Apa akan ada seseorang yang menelepon polisi? Pengamatan singkatku menyimpulkan tidak ada tempat untuk menyembunyikan mobil, kecuali kalau parkir di jalanan.
Dan itu akan memakan waktu. Sambil menggelengkan kepala, aku meraih kantong plastik dari mobilku dan berjalan menuju pintu depan.
Aku tidak mengetuk pintu; aku menjangkau lampu teras, dan meraba-raba di sekitar penutup kacanya, aku langsung menemukan kunci pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Betting Man ✅
FanfictionJungkook bertaruh dengan mantan Jihyo, Yugyeom, bahwa ia dapat menidurinya. Jihyo bertaruh dengan sahabatnya dan memutuskan untuk menjerat Jungkook sampai pernikahan temannya. Segalanya menjadi sangat menarik... Ff terjemahan Author by mybluesky