Bab 18

666 97 8
                                    

Jihyo

Samar-samar aku mendengar suara alarm. Suaranya terdengar begitu jauh, sudah seperti bisikan, yang memintaku untuk bangun.

Aku membuka sebelah mataku dan seluruh tubuhku langsung terbangun. Aku tiba-tiba merasa pegal di leherku, sakit di bahu, dan ada tubuh yang sangat hangat menekan punggungku.

Sepasang lengan memelukku dengan erat, hanya lengan inilah yang menahanku agar tidak terjun ke lantai dari pinggir sofa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepasang lengan memelukku dengan erat, hanya lengan inilah yang
menahanku agar tidak terjun ke lantai dari pinggir sofa. Dengan perlahan, napasnya meniupkan udara panas ke leherku.

Aku langsung menyadari di mana aku berada dan apa yang terjadi. Aku takut untuk bergerak, tubuh kami sangat dekat, dan aku takut gerakan sedikit saja akan langsung menbuat nya terbangunkan.

Kapan aku tertidur? Hal terakhir yang kuingat adalah aku mendengar lagu iklan ramyeon dari televisi saat Jungkook memintaku ke pesta pernikahan bersamanya.

Dan bibir lembutnya melumat bibirku saat ia memberitahu ia menyukaiku. Apa dia mengatakan yang sebenarnya?

Sebagian besar diriku berharap begitu. Aku tidak tahu kenapa aku menginginkan lebih darinya. Pada akhirnya, ia masih membuat taruhan untuk meniduriku.

Itu hal yang mengerikan untuk dilakukan, sepertinya ini tidak sesuai dengan karakternya, tapi apa aku benar-benar mengenalnya? Atau
ini semua hanya sandiwara? Apa semua yang ia katakan padaku hanyalah kebohongan belaka?

Aku tidak bisa memastikan itu semua, tapi ada satu hal yang kutahu pasti: ia masih tidak jujur. Kenapa ia tidak mengakui saja taruhannya? Aku belum membongkar rahasianya, tapi segalanya akan lebih mudah kalau ia mengaku sendiri.

Aku kembali berpikir keras. Uang sepertinya bukan menjadi taruhan mereka. Jungkook kaya raya. Tapi, apa lagi yang bisa mereka
pertaruhkan? Apa Yugyeom punya rahasia gelap Jungkook? Apa mungkin dia hanya memeras Jungkook?

Tapi tidak, Hyunjae bilang Jungkook dengan suka rela menerima taruhan itu. Jungkook mendesah di belakang ku, memelukku lebih erat ke dada nya. Aku senang dengan posisi kami sekarang, aku bisa merasakan jantungnya berdetak di punggungku, napasnya di rambutku.

Tubuhnya yang keras, hangat dan nyaman, hanya celana jinsnya yang menjadi penghalang di antara kami sekarang.

Kemudian ia bergeser, dan aku merasakan itu. Itu. Di belakangku, menusuk tepat ke celah pantatku, berjarak hanya dua inci dari zona bahaya. Oh, Tuhan, tolong selamatkan aku sekarang. Apa yang akan ku lakukan? Membangunkannya? Pindah? Kalau aku bergeser sedikit menjauh, aku akan jatuh dari sofa.

Aku bisa merasakan wajahku memanas, panasnya sudah menyebar sampai ke dadaku, saat aku berdebat dalam hati dengan setiap pilihan yang tersedia. Untungnya, Jungkook membawaku keluar dari penderitaan ini saat ia melonggarkan pelukannya dan sedikit berbalik, mengarahkan itu-nya ke tempat yang jauh lebih aman.

"Mmm... Hyo?" gumamnya. Ia melepaskan lengannya dari tubuhku saat ia menggosok wajahnya.

"Ya?" tanyaku parau.

A Betting Man ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang