"Sagara."
Sagara yang baru saja keluar dari cafe hendak pulang, mendadak menghentikan langkahnya saat mendengar namanya dipanggil.
Sagara menoleh ke samping dan melihat seseorang yang dia sangat kenal, sedang tersenyum padanya.
"Wily?"
Ya, Wily Hamogi.
Wily mendekatinya dengan kedua tangan masuk ke dalam saku celana robek-robeknya dengan jaket berwarna hitam.
Sagara terkejut saat tiba-tiba Wily memeluknya ala cowok. Mereka dulu memang dekat, sebelum akhirnya kejadian itu merubah semuanya. Bahkan Wily sempat membenci Sagara. Namun sekarang? Sagara dibuat bingung.
Sagara menepuk pundak Wily beberapa kali. "Kenapa lo?" tanya Sagara santai. Lalu mereka melepas pelukannya.
"Gue nyesel dulu ikut nuduh lo. Padahal lo nggak salah. Maafin gue, Sag," ujar Wily.
Sagara melotot. "Lo tau dari mana?" tanya Sagara tidak percaya.
"Intinya gue tau. Yang penting gue bakal bantuin lo ngungkap semuanya dan buat mereka nyesel kayak gue. Gue bener-bener nyesel udah nuduh lo. Dan mereka gak percaya sama gue saat gue bela lo," ujar Wily.
"Ya gak bakal percaya, Wil," balas Sagara terkekeh.
"Lo kerja Sag?" tanya Wily serius.
"Lo kalo manggil yang enak dikit napa. Saga kek, Gara kek, jangan Sag!" balas Sagara. Wily ikut terkekeh.
"Iya. Gue udah kerja sejak gue masuk SMA. Gue tinggal sama Bunda gue doang," ujar Sagara.
"Apa?! Gue kira lo--"
"Anak orang kaya?" potong Sagara. Wily hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Tiba-tiba ada sebuah suara yang membuat mereka menoleh.
"Wily!!!!"
"Angga?! Ngapain lo?!" ketus Wily sambil menatap tajam Angga.
Angga melirik Sagara sekilas, lalu menatap Wily.
"Ale marah, Wil! Gara-gara lo keluar dari The Eagle dan lebih milih lebih bela nih cowok brengsek!" ujar Angga marah.
Wily menarik kerah baju Angga, mengangkatnya tinggi. "Lo semua pasti bakalan nyesel. Sama kayak gue yang nyesel udah nuduh Sagara," geram Wily.
"Dan yang lo sebut cowok brengsek ini sahabat gue, anjing!" tegas Wily sambil mempererat cekikan melalui kerah baju Angga. Membuat Angga kesulitan bernapas.
"Wily! Lepasin! Lo mau bunuh orang hah?!" teriak Sagara sambil menarik tangan Wily dari leher Angga.
"Wily!!!!"
Suara teriakan itu menggema, memenuhi halaman cafe yang sudah sepi. Hanya cahaya dari lampu jalan saja yang menerangi.
Ale melangkah mendekati mereka bertiga dengan beberapa anggota The Eagle yang ikut. Memang sejak tadi, Ale mengikuti Angga yang ternyata menemui Wily dan Sagara.
"Wil. Maksud lo apa keluar dari The Eagle?!" tanya Ale kesal. Matanya menatap tajam Sagara yang hanya menatap lurus ke depan.
"Maksud gue? Ya karena gue nyesel udah nuduh sahabat gue sendiri dan kalian gak ada yang percaya sama gue kan?" balas Wily, lalu menatap Aldo. "Dan bener kata Aldo, gue gak pantas ada di The Eagle karena bela orang yang salah, gitu?" lanjut Wily.
"Karena lo salah Wil. Ngapain juga lo bela dia yang jelas udah ngebuat Indah jadi takut sama kita semua?" Arga yang menjawab sambil menatap tajam Sagara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sagara
Teen Fiction"SEQUEL CHIKA&CHIKO >> BISA DIBACA TERPISAH." Perjuangan seorang Sagara yang rela mengejar seorang gadis bernama Ara. Mata coklatnya yang indah. Kelembutan dan kebaikan gadis berhati malaikat itu yang membuat seorang Sagara Biru jatuh. Jatuh pada pe...