27. Boom!! | Ketahuan!!

369 38 8
                                    

"Sagara Biru. Dia pacaran sama Ara udah seminggu lebih. Mereka satu kelas. Sagara tinggal sama ibunya. Kalo ayahnya gue gak tau apa-apa. Entah masih hidup apa enggak, gue masih belum nemu infonya," jelas seseorang bernama Dio, yang tadi mengikuti Sagara dan Ara.

Ale menggebrak meja dengan keras. "Sagara bangsat!!!" teriak Ale. "Gue gak bakal biarin adek gue ngalamin hal yang sama kayak Indah! Gak untuk kedua kalinya!"

Ya, orang yang Ale suruh kebetulan sekolah di sekolah Ara. Dia juga disuruh untuk mencari tahu tentang keluarga Sagara. Karena walaupun dulu mereka sahabatan, mereka tidak tahu tentang seluk-beluk Sagara dan juga keluarganya.

"Ah, Ara! Kenapa kamu pacaran sama si brengsek itu?!" marah Ale dengan tangan terkepal penuh.

"Oke. Gue pergi dulu. Gue kan masih harus cari tau tentang ayahnya," pamit Deo yang diangguki oleh Ale.

"Gila si Sagara emang! Mau dia apa sih?!" kesal Aldo sambil memukul meja.

"Gak bisa di biarin ini Al," geram Arga dengan tangan terkepal penuh.

"Tapi, Sagara itu tau nggak ya kalo Ara itu kembaran lo?" tanya Angga sambil berpikir dengan alis bertaut.

Mereka hanya mengedikkan bahunya tidak tahu.

Ale menghembuskan napas kasar lalu bangkit dari duduknya. "Gue mau pulang duluan."

"Oke!"

***

Sesampainya di rumah, Ale tidak melihat ada tanda-tanda orang di rumahnya. Sepi. Mungkin ibunya sedang pergi dengan sahabatnya. Bi Hanum juga tidak ada. Jika ayahnya sudah pasti belum pulang kerja.

Ale menapaki anak tangga menuju ke kamarnya. Lalu dia berhenti saat di depan pintu kamarnya. Dia menoleh ke arah pintu kamar Ara. Lalu Ale melangkahkan kakinya menuju ke kamar Ara.

Saat Ale masuk, Ale menatap sekeliling kamar Ara yang selalu rapi dan bersih. Ale terkekeh saat melihat ranjang Ara yang dipenuhi oleh boneka Minions kesukaan Ara. Ara memang menyukai Minions. Entah kenapa, Ale tidak tahu.

Begitu juga poster di dinding. Ada gambar Minions juga. Jam dinding, jam beker. Serba Minions.

Ale lalu melangkah menuju ke meja belajar Ara. Dia melihat ada buku gambar Ara dan membukanya. Betapa terkejutnya Ale saat melihat ada beberapa gambar wajah Sagara yang digambar oleh Ara.

Ale juga menemukan banyak cokelat di atas meja Ara. Saat Ale menunduk, Ale menatap laci Ara yang sedikit terbuka dan ada kotak di dalamnya. Tanpa berpikir dua kali, Ale langsung membukanya dan menemukan banyak kertas biru di dalamnya.

Ale membacanya satu-satu, dan benar-benar terkejut. Siapa lagi jika bukan Sagara. Sudah pasti dia!

Ale mengembalikan semua ke tempatnya dan keluar dari kamar Ara dengan menahan emosinya.

***

Pukul 5 sore, Ara masih ada di rumah Sagara. Ara masih betah melihat bunga yang sangat dia sukai itu. Mira sudah kembali masuk ke dalam rumah, dan akan mandi. Sedangkan, Ara berjongkok sambil menatap bunga di depannya tidak bosan sama sekali.

Sagara yang juga berada di samping Ara terkekeh saat Ara menumpukan dagunya di lututnya dan itu terlihat lucu di mata Sagara.

Sagara menyelipkan helaian rambut Ara ke belakang telinga karena menghalangi wajah Ara yang cantik.

Ara menoleh sambil tesenyum manis.

"Gak bosen lihatin bunga terus?" tanya Sagara sambil bangkit dari jongkoknya.

Ara ikut bangkit dan menggeleng. "Enggak. Aku suka banget ih!"

"Ayo aku anter kamu pulang. Udah sore. Nanti kamu dimarahin lagi," ujar Sagara.

"Eh iya! Ya udah ayo. Kamu nanti kerja kan ya?" Sagara hanya mengangguk sambil membawa Ara menuju ke motornya.

"Kamu jaga kesehatan ya. Jangan capek-capek. Ingat makan. Aku gak mau kamu sakit. Tidurnya jangan malem-malem. Kaba--"

"Iyaaaaaaa!"

"Cerewet banget sih. Makin sayang deh, gemesin banget!" Sagara mencubit pipi Ara berkali-kali. Membuat Ara cemberut.

"ARA!!!!"

Deg!!!!

Sagara dan Ara menoleh saat mendengar suara yang sangat mereka kenal. Sagara berusaha bersikap santai saja saat ini.

Ale.

Ale menatap tajam Sagara. Lalu dia mencekal tangan Ara dan menyeretnya. "Pulang sekarang!" tekan Ale lalu membawa Ara pergi tanpa sepatah kata pun. Lalu dia sempat menoleh ke belakang dan menatap tajam Sagara.

Sagara hanya mematung sampai mereka menghilang dari pandangannya. Sagara mengacak rambutnya.

"Ahhh!! Kenapa harus secepat ini?!!!"

"Hahahaha!!!!"

Sagara mendongak saat mendengar tawa seseorang. Saat tahu siapa, Sagara menatap tajam orang itu.

"Gue yakin, Ale gak bakal setuju sama hubungan lo sama Ara. Mampus!" ejek orang itu tersenyum miring.

"Lo emang bener-bener brengsek, Ga! Gue gak bakal diem lebih lama lagi!"

#####

Siapa yang di atas itu?😁

Jangan lupa vote&comment!!!!!

Love you all💕💕💕

SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang