Sagara menatap Wily dengan terkejut saat tiba-tiba saja, Wily datang ke rumahnya. Jam sepuluh malam! Padahal Sagara baru hendak tidur. Dan dari mana pula Wily tahu rumahnya?
"Wily? Ngapain lo malem-malem kesini?" tanya Sagara bingung. "Dan dari mana lo tau rumah gue?"
"Lo gak mau ngajak gue masuk? Dan ngebiarin gue kedinginan, gitu?" sindir Wily dengan kedua tangan masuk ke dalam saku hoodie-nya.
Sagara menyamping agar Wily bisa masuk ke dalam. "Hem... masuk."
"Jadi?" Sagara ikut duduk di depan Wily dengan alis berkerut. "Lo ada perlu apa kesini?" tanya Sagara.
"Lo gila ya?!" tunjuk Wily pada wajah Sagara. "Lo punya hubungan apa sama Ara?" tanya Wily yang membuat Sagara melotot.
"Kenapa? Kaget? Gue tau dari mana?" lanjut Wily sebelum Sagara membalas. "Tadi gue lihat lo suap-suapan sama dia. Ngelus pipi, pelukan," cibir Wily.
"Gak mungkin kan lo gak punya hubungan apa-apa sama dia?" tanya Wily.
"Gue pacaran sama dia. Tadi di sekolah gue jadian sama dia."
Hening lima detik.
"Apa?!" pekik Wily tidak percaya. "Secepat itu? Lo tau nggak kalo Ara itu--"
"Adeknya Ale? Kembarannya Ale?" potong Sagara.
"Lo tau?" tanya Wily tidak percaya.
"Tau. Dari namanya aja gue udah bisa nebak. Gue juga pernah lihat dia dijemput Ale pulang," jawab Sagara santai.
"Gimana kalo Ale tau, Sa? Gue yakin Ale gak bakal setuju Ara pacaran sama lo. Karena lo di mata dia itu brengsek," ujar Wily.
"Gue cinta sama dia. Gue bakal berjuang gimana pun caranya. Gue juga bakal berusaha terus buat buktiin sama Ale kalo gue gak salah," balas Sagara yakin.
"Ara itu malaikat gue. Dia itu beda sama yang lain. Dan dia bisa buat gue jatuh cinta Wil," lanjut Sagara.
"Wait! Gimana sama Indah?" tanya Wily ragu.
"Satu minggu sebelum kejadian itu, gue udah mundur demi Ale, saat gue tau Ale ternyata cinta sama Indah. Tiba-tiba aja langsung kejadian itu," jawab Sagara.
"Dan Indah itu sebenarnya juga suka sama Ale. Gue bisa lihat kok dari tatapan matanya ke Ale itu berbeda. Cuma Ale-nya aja yang gak ngerti," ujar Sagara sambil terkekeh.
"Jadi, lo beneran kerja paruh waktu?" tanya Wily.
"Iya. Tapi gue mau berhenti kerja di bengkel sih. Palingan cuma di cafe," jawab Sagara.
"Kenapa?"
"Sebentar lagi kelas XII dan gue udah punya pacar. Jadi, gue mau habisin waktu setiap pulang sekolah sama dia." Sagara tersenyum sambil menopangkan kedua tangannya yang ditekuk di belakang telinga.
Wily melongo melihatnya. Kenapa Sagara jadi seperti ini sekarang?
"Gimana kalo Ale tau lo pacaran sama adeknya?" tanya Wily tiba-tiba.
Sagara menatap Wily, diam sejenak. Dia menghembuskan napasnya pelan. "Gue gak peduli. Yang penting, gue sama dia saling mencintai. Dan gak ada orang yang bisa misahin dua orang yang saling mencintai," ujar Sagara dengan tenang.
***
Ara tersenyum saat melihat Sagara sedang berjalan ke arahnya dengan kedua tangan masuk ke dalam saku celananya. Mereka mendadak jadi pusat perhatian saat ini di koridor. Kabar tentang hubungan mereka pun sudah tersebar.
Sagara lalu mengajak Ara masuk ke dalam kelasnya. Saat sudah sampai di bangkunya, Sagara memberi cokelat pada Ara sambil duduk di samping Ara. Kebetulan, Era belum datang.
"Buka dan baca," suruh Sagara memberi cokelat pada Ara.
"Makasih." Ara mulai membuka dan membacanya.
My love for you will be eternally.
-Bluesea
Ara tersenyum manis pada Sagara. Lalu Sagara mengelus pipinya pelan sambil berbisik, " I love you, Ra... lo cantik hari ini."
Jantungnya berdetak lebih kencang saat ini. Dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain karena dirasakannya saat ini pipinya memanas.
Sagara terkekeh gemas melihat wajah Ara yang memerah. "Nanti pulang sekolah sama siapa?" tanya Sagara.
"Sama gue aja. Nanti kita jalan-jalan dulu, oke?" lanjut Sagara saat Ara hendak menjawab.
"Loh, kamu nggak kerja?" tanya Ara.
"Enggak. Nanti malam gue mau ke rumahnya dan ngomong kalo gue berhenti kerja," jawab Sagara.
"Oh... emang mau jalan kemana?" tanya Ara.
"Lo maunya kemana?"
"Nggak mau kemana-mana."
Sagara diam sebentar. "Kenapa nggak mau?"
"Aku gak suka jalan sebenarnya, Sa. Bahkan aku selalu habisin waktu di rumah doang," ujar Ara. "Oh! Aku mau ketemu Ibu aja deh. Mau masak disana. Masakin makanan kesukaan kamu. Terus ngerawat bunganya Ibu. Terus belajar yang banyak deh sama Ibu. Gak papa kan?" cerocos Ara yang membuat Sagara terkekeh gemas.
"Iya, boleh."
"Heh Sagara! Pergi! Jangan pacaran mulu lo!" teriak Era membuat semua teman sekelasnya menatapnya.
"Gue mau duduk ya, Tuan Sagara. Minggir. Pacarannya dilanjut nanti," ledek Era sambil memainkan alisnya.
Sagara bangkit dari duduknya dan menatap kesal Era yang sudah mengganggunya. Lalu Sagara menuju ke mejanya sendiri di belakang.
***
"Ibu!"
Mira menoleh saat mendengar suara teriakan yang membuatnya tersenyum. Ara menghampiri Mira yang tengah menyiram bunganya, lalu mencium punggung tangan Mira dengan lembut.
"Eh, calon mantu." Mira tesenyum menatap Ara. Karena memang tadi malam, Sagara sudah memberi tahunya tentang hubungannya dengan Ara.
"Sagara ke dalem bentar." Sagara langsung masuk ke dalam rumahnya, meninggalkan dua perempuan berbeda usia itu.
Ara tersenyum malu. "Bunganya makin cantik," ujar Ara sambil menyentuh salah satu bunga.
"Kamu suka bunga?" tanya Mira. Ara mengangguk antusias.
"Aku suka banget, Bu. Tapi aku gak bisa merawatnya. Suka aja kalo lihat bunga bagus gini," jawab Ara.
"Nggak susah kok. Kamu suruh Mama kamu ngerawat coba," ujar Mira.
"Mama aku gak suka bunga. Hehe..."
"Kamu nggak mau coba ngerawat bunga di rumah? Kalo mau, kamu bisa bawa pulang beberapa."
"Enggak deh Bu. Daripada nanti mati, kan kasihan bunganya."
Mira tersenyum. "Tadi Sagara SMS Ibu. Kamu mau masak sama ibu ya?"
"Hehe... iya Bu."
"Ya udah ayo masuk."
Mereka pun langsung masuk ke dalam rumah dan memulai memasak. Dan Ara lupa mengabari orang tuanya, bahkan kakaknya. Karena tadi Ara hanya bilang kepada Ale bahwa dirinya hendak main ke rumah teman. Ya, Ara masih belum memberitahu orang rumahnya.
Entah apa yang akan terjadi nanti saat Ara kembali ke rumah. Bahkan, Ara tidak tahu jika Chika sedari tadi menghubunginya. Karena Ara membuat ponselnya menjadi mode diam!
#####
Jangan lupa vote&comment!!!!
Love you all💕💕💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Sagara
Ficção Adolescente"SEQUEL CHIKA&CHIKO >> BISA DIBACA TERPISAH." Perjuangan seorang Sagara yang rela mengejar seorang gadis bernama Ara. Mata coklatnya yang indah. Kelembutan dan kebaikan gadis berhati malaikat itu yang membuat seorang Sagara Biru jatuh. Jatuh pada pe...