EKSTRA PART | 2

564 38 25
                                    

Yuhuu... datang lagi!!!😂😂😂😂

Selamat membaca!!!

***

"Gara-gara kamu sih?! Jadi belepotan kan!" kesal Ara sambil menatap Sagara tajam. Saat ini, Sagara dan Ara sedang duduk di atas ranjang Ara dengan duduk saling berhadapan. Dam Ara itu sedang berusaha memakai lipstik.

Sagara hanya cengengesan menikmati wajah tunangangannya yang kesal itu. "Gak usah sok mau pake lipstik deh ya, kalo nggak bisa," cibir Sagara sambil menjulurkan lidahnya.

Ara mengambil tisu dan mengelap bekas lipstik yang memanjang dari sudut bibirnya sampai ke pipi atas. Dan itu karena Sagara sengaja menyenggolnya.

"Kan aku mau jadi cantik! Emang kamu mau jalan sama cewek jelek?!" ketus Ara.

"Nggak ada sejarahnya cewek itu jelek. Karena semua cewek itu cantik, sayang..." Sagara mengambil tisu dan membantu Ara membersihkan bekas lipstik.

"Kamu dari dulu selalu cantik. Mau gimana pun. Mau pake apapun. Pokoknya apapun, kamu akan selalu cantik di mata aku," ujar Sagara sambil mengelus pipi Ara.

"Malaikatku, bidadariku, selalu cantik," lanjut Sagara.

Pipi Ara seketika memerah karena malu. Dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain. Tapi Sagara kembali menghadapkan wajahnya agar menatapnya.

"Cieeee... merah!" goda Sagara sambil menusuk-nusuk pipi Ara yang memerah.

Ara mendengus dan menepis tangan Sagara.

"Kok merah sih? Kamu sakit ya?" goda Sagara sambil menaik-turunkan kedua alisnya.

Ara yang semakin malu, lalu menutupi wajahnya dengan tangannya. Detik kemudian, Ara menghambur ke pelukan Sagara.

Sagara tekekeh. Dia membalas pelukan Ara dan menumpukan dagunya di kepala Ara.

"Ara," panggil Sagara.

"Apa?!" ketus Ara sambil melepas pelukannya dan menatap Sagara dengan bersedekap.

Sagara terkekeh, lalu mencubit pipi Ara gemas.

"Kamu kok cantik sih?" tanya Sagara yang kembali membuat Ara kesal.

"Tapi kamu pendek," lanjut Sagara dengan wajah menyebalkannya.

Ara langsung memukul Sagara dengan bantalnya. "Kamu kok ngeselin sih?!" kesal Ara.

"Habis nerbangin, langsung jatuhin! Enak aja kamu ngatain aku pendek!" ujar Ara dengan mengembungkan pipinya dan hal itu semakin menggemaskan di mata Sagara.

"Emang pendek," ejek Sagara semakin menjadi.

"Ihhhh!!!!"

"Hei, pendek! Dasar pendek!"

"Kamu aja dasarnya yang ketinggian!" ujar Ara.

Sagara tertawa. "Pendek, pendek aja kali. Gak usah ngomong kalo aku ketinggian," cibir Sagara sambil memutar bola matanya.

Sagara lalu mengambil ponselnya dan memotret Ara yang sedang cemberut itu. Hal itu membuat Ara semakin kesal saja.

"Kamu kok tambah nyebelin?!!" pekik Ara sambil meremas kedua tangannya gemas bercampur kesal.

"Makasih. Aku memang baik dan pengertian," ujar Sagara sambil menyugar rambutnya ke belakang dengan gaya som cool-nya. Yang membuat Ara memutar bola matanya malas.

"Ish!"

Memang Sagara akhir-akhir ini tingkat ke-pede-annya semakin bertambah. Kadang juga kelakuannya sedikit gesrek saja. Entah kenapa Sagara bisa menjadi seperti itu.

"Udah dong, sayang. Jangan ngambek ya," ujar Sagara sambil menangkup kedua pipi Ara dan menguyel-uyelnya dengan gemas. "Atutuuu... jangan ngambek ya," lanjutnya dengan suara yang dibuat-buat seperti anak kecil. Membuat Ara geli.

"SAGARAAA, ISHHHHH!!!!!!"

Lalu Sagara dan Ara tertawa bersama.

#####

Bagaimana?? Hihihi😂😂😂

Jangan lupa vote&comment!!!!!

Love you❤

SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang