Ara memasuki rumah sekitar pukul 17.30. Dan sekarang lihatlah, Ale dan Chika sedang menatapnya tajam.
"Ma...."
"Kamu kemana aja sih?" tanya Chika sambil bersedekap. "Beberapa hari ini, kamu kok kamu kayak berubah. Pulangnya sore terus," ujar Chika sambil menatap tajam Ara.
"Aku tadi udah ngomong sama Bang Ale. Dan maaf karena HP aku tadi aku mode diam Ma. Jadi nggak denger. Aku nggak macem-macem kok Ma. Beneran," balas Ara serius. Meyakinkan Chika.
"Siapa temen kamu? Yang Mama tau, kamu itu cuma punya satu yaitu Era. Dan tadi Era bilang kamu pulang duluan sama pacar kamu," ujar Chika, membuat Ara dan Ale melotot.
"Pacar?" Ale menatap bingung Chika. Karena dia tidak diberitahu oleh Chika.
Ara menelan ludahnya susah payah sambil menatap Chika takut.
"Jawab, Ara," desak Chika. "Kenapa kamu bohong? Jadi, kamu bawa kotak bekal kemarin itu untuk kamu bawa sama pacar kamu?" tanya Chika bertubi-tubi.
"Iya Ma. Aku emang udah punya pacar," jawab Ara sambil menunduk.
"Apa?!"
Bukan Chika atau Ale. Tapi Chiko yang baru saja pulang dari kantor. Mereka semua menoleh pada Chiko.
Ara semakin takut saja saat ini.
"Kamu beneran udah punya pacar?" tanya Chika lagi. Ara mengangguk.
"Terus kemana dia? Kenapa nggak kamu ajak masuk? Apa dia nggak nganter kamu?" tanya Chika lagi.
"Tadi dia anter aku kok Ma. Tapi dia harus berangkat kerja, jadi dia langsung pamit," jawab Ara tenang.
"Hah?! Kerja? Kamu pacaran sama om-om gitu? Yang udah kerja?" tanya Ale tidak percaya.
"Ih Abang! Dia itu satu kelas sama aku ya," balas Ara cepat.
"Masih sekolah?" tanya Chika dan Chiko bersamaan.
"Iya. Kenapa?"
"Kerja apa dia?" tanya Chika sambil duduk di sofa. Bahkan Ara baru saja pulang dan belum berganti pakaian, tapi sudah diperlakukan seperti ini.
Oh, ini semua karena Era yang mengungkapkan kebenaran sebelum waktunya!!
"Huft!" Ara menghela napas sambil ikut duduk. "Dia kerja paruh waktu. Pulang sekolah sampai jam 5 dia kerja di bengkel. Terus jam 6 sampai jam 9 dia kerja di cafe."
"Puas?!!!"
Mereka bertiga melongo mendengar pernyataan Ara.
"Serius kamu? Dia masih punya orang tua?" tanya Chika.
"Masih. Aku gak tau kalo ayahnya. Tadi aku yang minta mau ke rumah dia karena aku mau lihat Bunga yang dirawat sama ibunya itu bagus-bagus. Terus tadi aku masak-masak juga disana. Disini yang salah Ara, bukan dia," jelas Ara panjang lebar.
"Bawa kesini. Papa mau kenal sama dia," ujar Chiko setelah diam cukup lama mendengar pernyataan anaknya itu.
"I-iya. Kalo ada waktu," jawab Ara kemudian bangkit berdiri. "Aku ke kamar dulu ya semua."
Mereka hanya mengangguk. Chika dan Chiko saling menatap sambil tersenyum penuh arti. Sedangkan, Ale masih penasaran siapa yang menjadi pacar adiknya itu.
***
"Mau apa lo?" tanya Sagara tanpa basa-basi pada seseorang di depannya ini. Tatapannya datar, dingin, dengan kedua tangan yang masuk ke dalam saku celananya. Tadinya dia akan pulang dari cafe. Tapi dia dihadang oleh seseorang yang sangat dia benci saat ini.
"Hem... gimana rasanya dijauhin? Nggak punya temen? Dan... gue baru tau kalo lo miskin. Hahaha!!!!" tawa cowok itu meremehkan.
"Cepet atau lambat, semua bakal terungkap. Dan Ale emang nggak pantes punya sahabat munafik kayak lo!" Sagara menatap tajam cowok di depannya ini.
"Oh-oh-oh... bahkan Wily aja nggak dipercaya loh. Haha!!!! Dan harusnya lo tau, kalo Ale itu ke gue kayak gimana. Percaya banget," balas cowok itu penuh penekanan.
"Gue gak bakal biarin ini terus terjadi. Lo tinggal tunggu aja nanti, bangsat!" umpat Sagara sambil mengepalkan kedua tangannya yang ada di saku celananya.
"Silahkan! Silahkan, Sagara Biru. Semoga lo berhasil," balasnya mengejek dan meninggalkan Sagara yang masih diam.
"Ale gak pantes punya sahabat kayak lo, bangsat!"
#####
Hai! Yang nunggu sequel Andromedaqueen, pengen cepet-cepet baca ceritanya nggak?
Aku lagi proses haha!!! 😂😂😂😂😂
Besok deh kalo nggak nanti aku langsung UP sequelnya. ❤❤❤❤❤
Love you all💕💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Sagara
Roman pour Adolescents"SEQUEL CHIKA&CHIKO >> BISA DIBACA TERPISAH." Perjuangan seorang Sagara yang rela mengejar seorang gadis bernama Ara. Mata coklatnya yang indah. Kelembutan dan kebaikan gadis berhati malaikat itu yang membuat seorang Sagara Biru jatuh. Jatuh pada pe...