Setelah mengantarkan perempuan yang tidak dia kenal sama sekali itu sunghoon langsung pergi menjalankan motornya menuju rumahnya. Butuh waktu sekitar sepuluh menit untuk sampai rumahnya, jadi sebenernya rumah sunghoon tidak begitu jauh gedung olahraga tadi, tapi karna harus mengantar perempuan tadi jadinya sunghoon membutuhkan waktu yang lama.Saat sampai didepan rumahnya, Sunghoon melihat banyak para pekerja yang sedang mengangkut barang dan guci dari dalam rumahnya. Sunghoon tak begitu peduli, karna dia sudah tau bahwa dia akan segera pindah rumah jadi mungkin barang barang ini akan dipindahkan kerumah barunya.
"Permisi pak, papahnya ada?" Tanya Sunghoon pada salah satu pekerja yang ada didepan rumahnya.
Pekerja itu memberhentikan aktifitasnya yang sedang membawa guci berwarna biru putih itu dan meletakkan gucinya diatas meja dekat pagar, "oh Bapak baru saja pergi, kayaknya ke kantornya lagi." Balas bapak pekerja itu dengan senyuman, kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya.
Tak menunggu lama Sunghoon pun berjalan kedalam rumah mencoba mencari bibinya, dia menemukan bibinya sedang membuat minuman untuk para pekerja. Sunghoon berjalan mendekati bibinya, "bi, Semua barang udah dipindahin kerumah baru?"
Bi Eunsuk pun menoleh ke asal suara dan langsung menjawabnya, "iya udah nak, tinggal guci guci Ama beberapa lukisan nyonya aja yang belum dipindahin." Jawabnya dan hanya mendapat anggukan dari Sunghoon. Sebenarnya tidak terlalu banyak barang yang dipindahkan keruna barunya, karna dirumah barunya juga sudah banyak perabotan dan kebutuhan lainnya.
Yang dipindahkan itu hanya berkas berkas penting, beberapa pajangan, kebutuhan individual dan yang paling penting adalah guci dan lukisan milik mamahnya Sunghoon. Mamahnya Sunghoon sangat menyukai seni, terutama seni pada guci dan lukisan, jadi jangan heran kalau satu truk isinya hanya guci dan lukisan lukisan terkenal, yang bahkan ada beberapa lukisan menurut Sunghoon gambarnya hanya abstrak tapi bagi mamahnya itu adalah polesan warna yang indah.
Sunghoon pun sedikit berjalan dengan cepat menuju lantai atas, menuju kamarnya. Dia ingin membereskan semua barang barangnya dan membawanya kerumah baru itu. Namun saat dia membuka pintu kamarnya, ternyata kamarnya sudah rapih, lemari kosong, meja belajar kosong. Hanya tersisa ranjang yang telah dibersihkan, lemari pakaian, TV, meja belajar beserta kursinya dan laci didepan kasurnya. Semuanya kosong, bahkan foto foto Sunghoon dan beberapa quotes dalam frame juga sudah tidak ada. Dia yakin itu telah dipindahkan semuanya.
Sunghoon membuka ponselnya dan berniat untuk menelfon papahnya, namun sayang telfonnya tidak diangkat. Akhirnya Sunghoon mencari kontak mamahnya untuk menelfon mamahnya.
"Halo mah,"
"Iya sayang kenapa?"
"Barang barang aku udah dipindahin juga?"
"Udah semuanya, jadi kamu langsung kesini aja dan tinggal disini mulai sekarang,"
"Oh oke mah, kalo gitu aku kesana Sekarang."
Tut-
Setelah telfonnya itu mati, Sunghoon langsung pergi keluar gerbang menuju motornya yang tadi ia parkirkan diluar. Dia menyalakan motornya dan pergi dari kawasan rumah lamanya menuju rumah barunya.
Sebelumnya Sunghoon sudah pernah kesana, hanya sekali. Namun dia masih ingat jalannya. Kurang lebih lima belas menit untuk sampai dirumah barunya itu. Alasan keluarganya pindah itu Sunghoon tidak terlalu mengerti, intinya yang dia tau adalah itu urusan pekerjaan papahnya.
🍂ㅇㅎ🍂
Tanpa dia sadari Sunghoon melewati kawasan rumah yang sebelumnya dia datangi, saat mengantar perempuan yang tidak dia kenali tadi. Ternyata rumahnya melewati rumah perempuan itu. Hingga akhirnya Sunghoon sampai dirumah barunya, lebih besar dari rumah lamanya tentu saja. Tapi rasanya masih lebih nyaman dirumah lamanya, itu punya banyak kenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISUNDERSTANDING|| ft. 𝚂𝚞𝚗𝚐𝚑𝚘𝚘𝚗 /End
Teen Fiction'Sebuah kesalahpahaman tidak selalu berakhir buruk, mungkin ada yang bahagia. Tapi sepertinya tidak untukku' 🍂•Bahasa Non Baku 🍂•Ceritanya ngasal Start = 05 Agustus 2020 End = 15 Desember 2020 © ꜰɪɴᴄᴇᴅʀɪᴄ 🏅6 #Claretta : 10 Agustus 2020 🏅1 #Mis...