41. Tanggung Jawab

251 42 4
                                    

Don't be a silent reader

🍂ㅇㅎ🍂

Misha menarik dalam nafasnya kemudian membuangnya, dia menundukkan kepalanya lalu kembali melanjutkan jalannya dan berusaha melupakan semuanya.

Sunghoon tidak mengikutinya, karna bisa bisa dia malah tidak sanggup menahannya lalu keluar dari mobil dan memeluk Misha. Jadi dia memutuskan untuk tidak mengikuti Misha.

Kakinya kini sampai didepan rumahnya, berniat ingin masuk kedalam namun dia berhenti begitu mendengar keributan didalam rumahnya. Sepertinya mamahnya dan kakaknya itu tengah meributkan hal kemaren lagi. Masalah itu awalnya sudah reda, meskipun Henam masih marah. Tapi belakangan ini mereka mulai meributkan itu lagi, belum lagi Beomgyu yang tidak berani jujur tentang tawaran Hajoon membuat Henam semakin emosi.

Misha menghela nafasnya, lalu membalikkan badannya berniat pergi darisana. Karna dia tidak ingin harinya jadi buruk. Namun langkah kakinya terhenti saat dia melihat mobil berhenti tepat didepan pagar rumahnya.

Orang itu keluar dan membuat Misha diam menatapnya, "papah?" Gumamnya

Hajoon menutup pintu mobilnya lalu berjalan mendekati Misha dengan senyum yang tercetak diwajahnya, namun beberapa detik setelahnya dia mengubah ekspresi wajahnya menjadi penuh tanya.

"Muka kamu kenapa sha? Kenapa ditekuk gitu?" Tanya Hajoon dan memegang kedua pundak Misha.

Misha kembali menundukkan kepalanya menahan tangisannya keluar, Hajoon pun panik saat melihat Misha ingin menangis.

"Eh kenapa nangis? Kamu lagi ada masalah? Sini cerita sama papah." Ujarnya lembut

Misha jelas tidak kuat mendengar papahnya selembut ini padanya, bolehkah dia memeluk papahnya sekali? Dia ingin sekali melakukan itu dan menumpahkan semua kekhawatirannya.

Hingga akhirnya dia membuat keputusan lalu memeluk Hajoon yang berdiri tepat didepannya, Misha menumpahkan semua tangisan yang dia tahan daritadi. Hajoon yang kaget langsung membalas pelukan Misha dan menepuk punggungnya untuk menenangkan putrinya itu.

"Dah hus hus hus, kamu ada masalah apa? Cerita aja sama papah, siapa tau papah bisa bantu." Ucapnya mencoba menenangkan.

"Aa--aku berantem Ama sunghoon, huaaaaa..mamah juga ribut Mulu a--ama kakak...pala aku pusing dengernyaaa..." Teriaknya dan menenggelamkan kepalanya lagi.

Hajoon masih menepuk nepuk punggung Misha, "kamu kenapa bisa berantem?" Tanyanya dengan nada yang sangat halus

"Gatau...t--ttapi kayaknya salah aku..." Jawabnya masih terseguk

"Hus hus hus, salah paham di sebuah hubungan itu udah biasa. Kalo emang menurut kamu ini salah kamu, kamu bisa datengin dia dan minta maaf. Kamu gamau kalo akhirnya malah kayak mamah papah kan?" Tanya Hajoon lalu melepas pelukannya dan menatap Misha.

Misha tidak menatap Hajoon,dia bahkan tidak membuka matanya sepenuhnya karna masih menangis, "tapi dianya ga mau ketemu aku.....kita bahkan udah ga ketemuan..." Balasnya kembali menangis

Dengan cepat Hajoon menghapus air matanya lalu tersenyum kearahnya, "dengerin papah, waktu dulu papah sama mamah kamu juga ga ketemuan, lama banget. Tapi akhirnya papah yang beraniin diri buat ketemu mamah kamu, walau hasilnya ga bagus karna papah ga berani jujur. Jadi kamu juga harus berani buat ketemu dia, jujur tentang semuanya. Entah perasaan kamu atau apa yang buat kalian jadi berantem kayak gini" jelas Hajoon panjang dan Misha pun mulai memberhentikan tangisannya.

Dia menyeka wajahnya dan berusaha berhenti menangis walau masih seseggukan, "tapi mamah sama kakak gimana?" Tanya Misha dengan suara kecilnya

Itu membuat Hajoon tersenyum, sudah lama dia tidak mendengar suara itu, dia mencoba untuk tidak emosional.

MISUNDERSTANDING|| ft. 𝚂𝚞𝚗𝚐𝚑𝚘𝚘𝚗 /EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang