Epilog

391 37 3
                                    

Don't be a silent reader

🍂ㅇㅎ🍂

Kakinya berjalan dengan cepat menyusuri koridor, melewati satu ruangan demi ruangan lainnya. Dia berjalan sangat cepat sampai akhirnya sampai di barisannya.

"Astaga, akhirnya gue selamat." Ucapnya dengan nafas lega.

"Satu menit lagi padahal lo telat." Ucap pria itu dan langsung berdiri tegak lagi saat salah seorang senior menatapnya.

Misha menatap tajam ke arah Jungwon, lalu dia segera bersikap tegak dan mengikuti barisan anak anak fakultasnya.

Misha dan Jungwon berada di jurusan yang sama, Fashion Design. Mereka masuk kedalam Haneul University, universitas yang sama dengan universitas yang Beomgyu masuki tahun lalu. Kalian tidak lupa jurusan Beomgyu kan? Ya, Coffe Lab.

Kegiatan Ospek pun dimulai, hampir tiga jam kegiatan itu berlangsung dan belum ada pengumuman istirahat. Hingga sang ketua atau pemimpin ospek mengangkat megaphone nya dan mengeluarkan suara.

"Kegiatan terakhir kalian adalah menjawab lima soal yang saya berikan. Jawabannya hanya bisa di dapat dari kating kalian yang hadir disini. Setelah mendapatkan jawaban, minta tanda tangan mereka. Jika kalian sudah mengisi semuanya dan mendapatkan tanda tangannya, kalian boleh istirahat." Suara ketua itu

Misha menghela nafasnya malas, dia paling susah untuk meminta hal hal seperti ini pada seniornya. Dia tidak tau apakah seniornya itu mau memberinya jawaban atau tidak.

Jungwon menoleh pada Misha dan paham apa yang di khawatirkan perempuan itu, "seeengaknya lo bisa dapet jawaban dari Kaka lo, sisanya biar gue bantu."

Mendengar itu Misha langsung saja mengembangkan senyumannya, dia berjalan menuju gedung sebelah, dia yakin kakaknya disana. Jungwon sendiri pergi ke fakultas ekonomi, dia sudah dengar rumor katanya kating disana sangat murah hati.

Setelah melihat objek yang sedang dia cari, Misha pun kembali tersenyum dan berlari kesana. Astaga ini lumayan ramai, pasti karna kakaknya terlalu baik hati.

Dia menunggu dibawah pohon sebrang kakaknya berdiri itu, menunggu mahasiswa baru lainnya mendapatkan jawaban serta tanda tangan kakaknya itu.

Lalu saat sudah lumayan sepi, Misha langsung berjalan kesana dan menyerahkan bukunya meminta Beomgyu memberikan jawaban padanya.

"Harus narik perhatian dulu baru dapet jawaban dan tanda tangan" ujar Beomgyu melipat kedua tangannya.

Misha me-rolleyes malas, "cepet kasih atau gua bocorin ke mamah, uang yang kemaren dikasih ga lo pake buat beli buku tapi beli game." Anacam Misha dengan senyum sinisnya.

Beomgyu membulatkan matanya lalu buru buru menandatangani buku Misha dan memberitahukan jawabannya, "dah tuh, maba ko ngancem."

"Terserah gue do--"

"Boleh minta tanda tangannya juga?" Suara salah satu mahasiswa baru juga, namun Misha rasa dia kenal suara ini.

Misha langsung menoleh dan terlonjak kaget mengetahui siapa wanita disampingnya ini.

"Claretta?!"

"Hai sha, panggil Cla aja. Lo inget kan?" Balas Claretta

Tunggu ada dua hal yang membuat Misha bingung. Pertama, kenapa suara Cla beda banget? Jadi lebih halus dan lembut. Kedua, untuk apa Cla masuk Haneul saat dia bisa mendapatkan universitas yang lebih bagus dengan nilainya itu.

Bukan berarti Haneul itu jelek, maksudnya ada yang lebih bagus lagi dibanding universitas ini.

"Lo masuk sini juga?" Tanya Misha

MISUNDERSTANDING|| ft. 𝚂𝚞𝚗𝚐𝚑𝚘𝚘𝚗 /EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang