PB-8

159K 14.6K 2.7K
                                    

8. MAMA VANI DAN PAPA EDWARD

***

"Jun! Gue punya pertanyaan buat Lo" ujar Leon menatap Arjuna antusias. Astagar sedang ada di markas besar mereka. Membahas beberapa hal penting hingga hal yang tidak penting, seperti saat ini.

"Paan?" tanya Arjuna malas.

"Siapa Pis Lopemu?!" tanya Leon antusias membuat mereka bingung.

"Lo ngomong apaan sih Yon?!" tanya Dipta gemas.

"Tau tuh Bang Leon nggak jelas amat!" sarkas Samudera anak dari XI IPA 1-teman sekelas Acha.

"Eh Lo! Anak mana Lo? nggak gaul amat sih?! Kalo gue bilang 'siapa Pis Lopemu?' Lo pada jawab! 'Sandy hahaha Sandy!' gitu aja nggak mendoan Lo!" jelas Leon dengan menggebu-gebu. Kalau cinta sudah membara....

"Lo kata gue Sponsbob suka sama Sandy!" ujar Rama -anak XII IPS 2.

"Eh rama-rama! Udah sih ikutin aje!"

"Ogah!" jawab mereka semua. Kompak.

"Dasar jamet"

***

"Acha! Bangun! Solat subuh cepet! Gue udah kedinginan nih cuma pake sarung!" kata Galang menggigil karna tubuhnya hanya terbalut kaos putih dan sarung Wadimor. Wadimor tentu sarung kita....

"Iya iya ini Acha udah melek" kata Acha dengan mata tertutup. Melek dari mana oneng!

"Bangun gue bilang! Cha! Bangun napa dah!"

"Hnghhh" Acha semakin mengeratkan selimutnya. Galang memutar otak. Akhirnya jemari nakal Galang menjepit hidung Acha.

"Aaa!! Bang Galang! Hahh hahh hah" Acha mengambil nafas sebanyak-banyaknya saat jemari Galang terlepas.

"Nyahok nggak Lu! Cepet bangun! Solat subuh bareng gue!" titah Galang lalu meninggalkan kamar.

"Ishhh! Sebel!"

Acha beranjak menuju kamar mandi. Berwudhu lalu melakukan kewajiban setiap muslim.

***

"Pulang sekolah temenin aku" ujar Rimba menatap taman dari gazebo yang ia duduki. Disampingnya ada seorang gadis yang menyender di bahu kanannya.

"Kemana?"

"Kerumah Mama Papa"

Glup!

Gadis itu meneguk ludahnya sendiri. Bayangan sinetron yang ia tonton berjudul Samudera Cinta terlintas dibenak. Tentang Cinta yang tidak bisa mendapat restu dari ibu mertuanya. Bagaimana kalau Mama kekasihnya juga begitu?

"Cha! Hoi!" Rimba menyentuh pundak Acha untuk menyadarkan gadis itu.

"E-eh iya kenapa?"

"Lo yang kenapa" dengus Rimba. "Kenapa sih?"

"Acha takut" ujar Acha lirih.

Possessive BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang