PB-34

103K 10.7K 1.5K
                                    

34. KATA BANG GALANG...

EYOO! ADA YANG NUNGGUIN AKU UP?!

ADELAHH.. DARI TADI ORANG DI SPAM TERUS😭😭

MAAPIN KALO GA PUWAS!

ENJOY!💞🐥

***

"Hom pim pah alaiyum"

"Alaiyum apa?"

"ALAIYUM GAMBRENG!"

"YESS ACHA MENANG!"

Acha bersorak girang saat telapak tangannya berbeda dari Embun,Bulan, Salina dan Mei-mei.

"Eh Acha! Salah tu! Bukan macam tu!" ujar Mei-Mei. Sejujurnya hanya iri saja sih Acha yang menang. Masalahnya kalau dia kalah harus cium Mail ini!

"Tau nih Acha! Gambreng aja nggak paham"

"Ah kalo nggak menang, Acha nggak mau main!"

"Saoloh piyik si Rimba bener-bener" geram Embun.

"Yaudah kalo Acha nggak mau main--"

"BENTAR!" Acha memotong ucapan Bulan dengan teriakannya.

"Acha mau nanya!"

"Nanya apa?" tanya Salina kepo.

"Tadi malem Acha dikasih tau Bang Galang"

"Kasih tau apa?" sekarang malah Mei-Juni eh maksudnya Mei-Mei yang kepo.

"Katanya Kak Rimba punya burung!" ujar Acha menggebu-gebu. Sudah dari semalam ia dan otak mungilnya memikirkan hal ini. Setahu Acha, ia belum pernah melihat burung milik Rimba.

Uhuk! Uhuk!

Embun tersedak ludahnya sendiri. Bener-bener si Galang ngajak war! Udah tau Acha itu polos bego valid no debat, masih aja diracunin.

"Burung apa?"

"Burung puyoh kali" kata Bulan menyerukan pendapatnya.

"Tapi Salina juga pernah dikasih tau Kak Rama kalo Kak Rama mau boboin burungnya pas pagi-pagi Salina telpon" Rama yang notabene sekarang adalah pacar Salina juga berkata tentang burung-burung rupanya.

"Masa burung diboboin! Ah pacar Lina payah!" sarkas Acha. Untung Achantik!

"Eh mana ada! Pacar Salina nggak payah ya! Abang Acha itu yang payah!" balas Salina membuat Bulan mendelik kesal.

"Eh! Abang Acha pacar Bulan ya! Salina nggak boleh gitu!"

"Berarti pacar Acha yang payah!"

Acha tak terima,"Payah payah! Emang Salina tau payah itu apa?!"

"Ya.. Enggak! Tapi pacar Acha intinya payah!"

"Pacar Acha nggak payah!"

"Yaudah Abang Acha yang payah!

"Eh enak aja!"

"Payah payah!" Salina memeletkan lidahnya mengejek Acha dan Bulan.

"Ihhh! Enggak! Lina ngeselin!"

"Payahhhh!"

"BER-HEN-TI!" teriak Embun dan Mei-mei dengan nada penuh tekanan. Mei-Mei memasang wajah seperti...

"Kawan-kawan ku! Kita tidak boleh berpecah belah seperti ini! Jangan jadikan para burung itu sebagai perusak perdamaian! Tapi jadikanlah para burung itu sebagai pemerkuat persatuan" ujar Mei-Mei memakai nada orang yang sedang berpidato.

Possessive BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang