Ekstra Part [LAST]

128K 9.9K 1.8K
                                    

EKSTRA[LAST]

2 minggu kemudian...

"Saya terima nikah dan kawinnya Anastasya Raquinza binti Wirawan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!" ujar Rimba mantap dalam satu tarikan nafas.

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"SAH!" teriak mereka. Apalagi Leon dan Arjuna. Kedua sejoli itu saling berpelukan erat sambil melompat girang. Ponakan baru! Kami datang...

"Alhamdulilah..."

Rimba menghela nafas lega. Rasanya, semua beban yang ia tanggung dua minggu terakhir ini meluruh begitu saja ketika ucapan sakral itu keluar dari mulutnya...

Akhirnya, gadis itu menjadi miliknya. Sepenuhnya...

"ANGJIP ACHA CANTIK BANGET!"

Teriakan dari Leon membuat lamunan Rimba buyar. Netranya menatap Acha yang tengah menuruni tangga, diapit oleh Bulan dan Embun.

Cantik sekali. Dengan gaun pengantin yang menjuntai indah kebawah dan riasan pengantin yang tampak sangat natural. Tanpa sadar, sudut bibirnya tertarik sempurna keatas.

Disisi lain, Acha menatap Rimba tak berkedip. Suaminya sangat tampan hari ini. Ahh bahkan pipinya memanas karena baru saja menyebut kata 'suami'.

Keduanya saling berpandangan. Hingga sampai suara dari Embun membuat pipi Acha kembali memanas.

"Dicium atuh Cha suaminya."

Disertai tangan yang gemetar hebat, Acha mengambil tangan Rimba dan mencium punggung tangan suaminya dengan khidmat. Setetes bulir air mata Acha terjatuh. Moment ini tak akan pernah ia lupakan.

"NAH TINGGAL CIPOK--EH CIUM RIM!"

Rimba mendekatkan bibirnya ke kening Acha. Menciumnya lama hingga mereka yang disekitarnya terkekeh.

"ANJIR! ANJIR! KEYNA AYOK NIKAH!" seru Arjuna yang tak kuat melihat adegan 'uwu' didepannya.

***

"Maapin Acha ya Bunda... Acha belum bisa jadi piyik yang baik. Maapin Acha--hikss huwaa Bundaaa!"

Acara sungkeman berlangsung. Risa tertawa melihat Acha yang sesenggukan.

"Hush! Udah-udah masa' baru nikah udah nangis-nangis," kekeh Risa.

"Bundaaa," rengek Acha.

Gadis mungil itu beralih ke ayahnya. Menatap lama manik Daddy yang juga menatapnya. Wirawan tersenyum.

"Apa?" tanyanya jahil.

Kedua jemari Acha saling memilin. Matanya sudah berkaca-kaca menatap kebawah.

"Ma-hiks... Maapin hiks Acha Daddy," ujarnya. Posisi Acha kayak orang sungkeman pada umumnya ya Say!

"Kenapa minta maaf?"

"Acha hiks Ndak tau... Acha disuruh minta maap hiks sama Abang" jawaban polos dari Acha membuat Wirawan dan Risa tertawa terbahak. Oh astaga... Haruskah mereka menghukum Rimba yang berani menikahi putrinya diumur 17 tahun?

"Maap Daddy, Acha hiks sering nakal. Sering sembunyiin sepatu Daddy di hiks belakang kulkas biar Daddy nggak kerja. Acha juga pernah sembunyiin laptop Daddy," ujarnya sesenggukan.

Wirawan tersenyum sambil meneteskan air mata. Oh Tuhan! Bisakah ia mengambil kembali putrinya yang sekarang sudah berstatus istri orang?

Possessive BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang