PB-9

150K 14.3K 2K
                                    

9. JEALOUS!

Hallo ASTHANIC! Sekedar info aja mulai part 9 bakalan ada konflik tipis-tipis. Nggak berat kok, Author nggak suka nulis sambil mewek. Oke enjoy this part!
.
.

***

Beberapa hari ini Acha disibukkan oleh persiapan Olimpiade Sains yang akan ia ikuti bersama dengan Raka-Wakil ketua OSIS AHS. Terhitung ini merupakan Olimpiade ke-48 yang Acha ikuti semenjak ia lahir. Acha memang cerdas, kadang ia bingung kenapa dia begitu cerdas sedangkan Galang...

"Pulang sekolah belajar bareng lagi ya Cha" ujar Raka yang berjalan beriringan dengan Acha. Mereka baru saja selesai bimbingan bersama Bu Nyai dan beberapa guru lainnya.

"Oke Raka! Acha ke kelas duluan ya" pamit Acha yang dijawab anggukan tanda mempersilahkan.

Raka menatap punggung Acha dari kejauhan. Memegang dadanya yang berdetak melebihi ritme. Gadis yang disukainya sejak pertama kali masuk sekolah itu selalu punya cara tersendiri untuk membuat hatinya bergemuruh.

"Gue suka sama Lo Cha. Sayang Lo udah ada yang punya" gumam Raka lirih. Raka berbalik hendak menuju kelasnya. Namun...

"Berani banget Lo jalan sama cewek gue"

Deg!

***

Kring...kring...kring...

Bunyi bel tanda pulang sekolah terdengar di seantero sekolah. Acha langsung bergegas membereskan buku-bukunya lalu memasukkan semua barang yang ada dimeja ke dalam tas.

"Buru-buru banget mau ngapain Cha?" tanya Bulan yang melihat tingkah Acha. Grusah grusuh!

"Acha mau belajar bareng Raka. Buat persiapan Olimpiade bulan depan" jelas Acha lalu menyampirkan tas pink bergambar kuda poni.

"ATI ATI CHA! ENTAR KAK RIMBA CEMBURU!" teriak Embun saat melihat Acha keluar kelas.

***

"Hai Raka!" sapa Acha riang saat melihat Raka berjalan menuju kelasnya.

"Eh Acha! Baru aja mau gue samperin"

"Langsung ke perpus?" tanya Raka pada Acha sambil berjalan di koridor kelas X.

"Terserah Raka aja, Acha ikut" ujar Acha.

"Ke kantin dulu yuk? Gue belom makan siang nih" ajak Raka. Acha mengangguk. Dia pun juga belum memakan apapun sejak istirahat.

Sesampainya mereka dikantin banyak pasang mata menatap ke arah mereka. Terutama Acha. Tatapan iri,sinis dan sedikit kagum terlihat begitu mencolok.

'Itu Acha? Kok sama Raka?'

'Iya ya, padahal kan udah punya Kak Rimba'

'Udah sih! Kalau emang dasarnya murahan ya tetep murahan'

'Dasar kegatelan'

'Kak Acha cantik banget!'

'RAKA!!!'

Possessive BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang