PB-17

122K 13.2K 3.2K
                                    

17. INI BENERAN?

Hay Hay Hay!
Jangan lupa vote dan komen!
Happy reading!💗
Enjoyy!!

***

"RIMBA! BANGUN!"

"Etdah masyaalah! Nggak bangun-bangun dari tadi!"

"Hooh! Pake nangis segala lagi tidurnye!"

Akhirnya Rimba terbangun karna Leon mencepit hidungnya dengan tangan yang sudah ia lumuri keringat diketeknya. Kapan lagi jailin ketua Astagar? Ya ga?

"ACHA!"

"Etdah ni anak ye! Tidur aje masih bucin!"

"Acha mana? Acha nggak papa kan? Bilang sama gue!"

Leon dan Langit sama-sama mengernyitkan dahinya.

"Lo kenapa sih Njing! Nggak jelas banget!"

"Acha dimana? Acha belum meninggal kan?! Jawab gue Yon!"

"Doa Lo gituan amat. Ya Acha dirumahnya lah!"

Rimba mengernyitkan dahinya. Bagaimana bisa padahal tadi jelas-jelas ia melihat jenazah Acha sudah disemayamkan.

"Dirumah? Kok bisa?"

Leon dan Langit menepok jidatnya keras. Kelamaan tidur jadi begini nih!

"Ya bisa lah! Lo itu dari tadi molor! Sampe nangis-nangis bombay"

Rimba mengusap wajahnya kasar. Jadi semua itu cuma mimpi?! Dia sampai nangis-nangis itu semua mimpi?! Arghhh!

Rimba mengambil jaketnya di sofa dan berjalan keluar markas. Sebelum itu ia melempar satu blackcard nya pada Leon dan Langit.

"Thanks udah bangunin gue. Kartu itu buat Lo berdua"

Setelah Rimba menghilang kedua pria itu menjerit histeris.

"ANJIR INI BENERAN BLACKCARD?!"

"Gue masih speechless! Cuma bangunin sekali aje dapet Blackcard! Gile sih gile!"

***

Rimba memasuki halaman rumah Acha. Dia taakan bisa tenang sebelum bertemu dengan gadis itu.

Tok!
Tok!
Tok!

Cklek!

Pintu terbuka. Menampilkan Acha dengan piyama bergambar pikachu. Rimba langsung mendekap Acha erat.

"Jangan tinggalin aku"

"Aku hancur tanpa kamu Cha"

Acha mengernyit. Ini Rimba kenapa sih? Perasaan waktu tadi disekolah baik-baik aja? Jangan-jangan....

RIMBA....

KERASUKAN?!

Acha memegang kepala Rimba hampir menjambak.

"Saha iyeu teh?! Kaluar!"

Sekarang Rimba yang dibuat bingung. Acha kenapa? Acha memukul-mukul kepala Rimba.

"Keluar kamu setan! Keluwar nggak! Ish kok nggak mau sih!"

Acha berkumur-kumur dengan air yang entah ia dapat dari mana. Membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel di sela giginya. Menggumamkan doa:

Possessive BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang