PB-37

96.1K 10.4K 1K
                                    

37. MAAPIN ACHA, EMBUN

EYOOO!!!

GIMANA KABARNYA?!

MASIH NUNGGUIN CERITA ABSURD INI???

KALO IYA YAUDAH ALHAMDULILLAH 🤣🤣

Tenang, part ini ga gantung kok! Udah cukup 2 part kemaren...

Aku ga tega baca komenan kalian..

Btw, maap ya beberapa part belakangan aku ga reply komen, jujur aja aku bingung mau mulai dari mana😭😭🤙

OKE! FIRST KOMEN YANG MASUK DI NOTIF KU BAKAL AKU TAG DI PART 38!!!

EHHE!

220+ BISA SAYANG??!

ENJOYY!!!

***

Cratt~~

"ARGHHHH!"

Sebelum pisau yang dipegang Raga menancap di leher Acha, Embun lebih dulu menikam Raga menggunakan sebilah pisau yang dia ambil dikamar Rio.

"Bos!"

Melihat Raga lengah, Rimba menarik Acha dari cekalan Raga dan menyembunyikan dibelakang punggungnya.

"Acha diem! Jangan kemana-mana"

"I-iya" cicit Acha ketakutan.

Embun berdecih didepan tubuh Raga yang sedang diberi pertolongan oleh anak Galaksi yang lain.

"Gue masih sabar karna Lo sepupu gue Bang! Tapi tindakan Lo yang kali ini bener-bener keterlaluan" sarkas Embun sambil bersedekap tangan. Menatap remeh Raga.

"Sialan Lo! Harusnya Lo bantuin gue!"

"Dengan jadiin Acha tumbal? Mikir bangsat! Gue nggak serendah itu buat hianatin temen sendiri"

Raga menatap Embun tak percaya,"Maafin gue Bun"

"It's okay Bang! Balik! Ke RS sana! Obatin luka Lo!" ujar Embun santai sambil menggesekkan kuku-kukunya.

"Gue boleh peluk Lo?" tanya Raga membuat Rio menggeram marah.

Embun memeluk tubuh Raga. Lelaki yang berstatus sepupunya itu menyeringai.

Jleb!

"EMBUN!!"

Pisau Raga yang tadi terjatuh kini melesak kuat ke perut Embun. Cucuran darah berlomba-lomba keluar dari sana.

"Satu sama! Adek Abang"

Raga menepuk-nepuk puncak kepala Embun,"Abang pulang dulu. Jangan lupa ke rumah sakit"

Embun tertawa pelan,"Sa ae Lo!"

"Cabut!"

Semua anak Galaksi berhamburan pergi mendengar perintah Raga. Seketika yang tersisa disana langsung menghampiri Embun.

"Embun! Perutnya!"

Embun terkekeh,"Udah biasa aja! Gue mau ke RS dulu jait ini bentar"

Sesungguhnya gadis itu merasakan kepalanya berputar sebentar karna darah terus keluar.

"Aku anter Yang! Ayo! Luka kamu nanti keburu infeksi"

"Iya"

Rio menggendong Embun dengan ala bridal style,"Gausah digendong juga pantat ayam!"

"Diem!"

"Itu...."

"Salah Acha ya?"

Rimba menoleh kearah Acha yang ketakutan,"Bukan. Itu bukan salah Acha"

Possessive BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang