Menghitung satu sampai sepuluh bukanlah hal yang sulit bagi seorang gadis yang telah lulus dari Taman Kanak-Kanak. Namun, hal tersulitnya adalah: menemukan orang lain yang bersembunyi darinya, secepatnya.
Ya, permainan petak umpet.
Permainan yang sedang marak-maraknya dimainkan oleh anak-anak. Permainan yang dapat dimainkan dengan banyak orang dan umumnya dimainkan di luar ruangan.
Namun, kali ini berbeda. Gadis kecil dan rekannya itu memainkan permainan tersebut di dalam sebuah ruangan, tidak seperti pads umumnya.
"Satu." Hitung gadis itu memulai.
Terdengar suara langkah kaki menjauhinya dengan tergesa-gesa.
"Dua," lanjutnya.
Suara langkah kaki itu masih terdengar, tetapi kemudian diiringi dengan suara benda-benda yang berjatuhan.
"Tiga."
Akhirnya, hanya tersisa keheningan yang mengerubunginya.
Pastinya, rekannya itu telah berhasil menemukan tempat persembunyian dalam permainan ini. Maka, si penghitung pun dengan cepat melanjutkan hitungannya—sampai sepuluh—karena ia sudah sangat tak sabar untuk menemukan temannya.
"Sepuluh!"
Gadis kecil itu membuka matanya dan mendapati ruangan tempatnya bermain sudah bak kapal pecah.
Pintu lemari terbuka, pakaian yang di dalamnya menjuntai keluar. Laci-laci setengah terbuka, bahkan ranjang tempat tidur telah bergeser dari tempat awalnya.
Gadis itu menelaah seluruh ruangan, berusaha mencari kemungkinan di mana temannya bersembunyi. Seharusnya berjalan mudah karena mereka hanya bermain di satu ruangan yang tak bisa dibilang besar maupun kecil.
Mungkin, silakan sebut gadis itu sebagai pemain petak umpet yang buruk.
Meski sudah mengorek seluruh isi lemari, mengecek kolong tempat tidur, dan mengintip di belakang pintu, rekannya tak kunjung ditemukan.
Sudah berkali-kali ia memanggil nama rekannya. Namun, ia tahu bahwa itu adalah hal bodoh karena tentu saja rekannya tidak akan menjawab panggilannya semudah itu. Bisa-bisa tempat persembunyiannya terbongkar.
Tiba-tiba, entah dorongan dari mana, mungkin karena insting gadis itu yang lumayan kuat, maka ia pun mendongak.
Ternyata, rekannya itu bersembunyi di loteng. Dan, satu-satunya cara untuk ke sana adalah dengan ... melewati ranjang kasur.
"Aku menemukanmu!"
•••
Presented by Room Genre THM,
yang diketuai oleh Daratale.Judul: HIDE AND SEARCH!
Penulis: SilverJayz_
Mentor: PenaskyeFINAL PROJECT GEN 1
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDE AND SEARCH!
HorrorCermin baru itu membawa petaka bagi hidup Anjani yang tenang. Siapa sangka cermin indah itu menyimpan arwah hantu anak kecil yang mengajaknya bermain petak umpet seumur hidup. Anjani terpaksa bermain petak umpet sepanjang hari. Hidup Anjani semakin...