Setelah minum di Three Broomsticks Seulgi, Irene dan Yeri pergi ke toko Weasley's Wizard Wheezes atau Toko Sihir Sakti Weasley untuk membeli beberapa souvenir dan oleh-oleh. Banyak sekali anak-anak khususnya dari asrama Gryffindor dan Slytherin di toko itu. Disana terdapat berbagai lelucon sihir seperti telinga terjulur, Reusable Hangman, Ramuan Cinta, Penghilang Jerawat dalam 10 detik ataupun Pigmy Puff. Sedangkan Wendy memilih untuk pergi ke suatu tempat. Awalnya Irene ingin menemani nya namun Wendy berkata dia harus pergi sendiri.
Suga bersama komplotannya sedang berada disana untuk membeli beberapa banyak amunisi lelucon yang dapat mereka gunakan untuk mengerjai Mr Simcheong dan kuncingnya. Dan ketika melihat Seulgi, Suga menghampiri nya.
"Sudah dapat sesuatu yang dapat membuatmu bertahan di danau hitam yang sangat dingin selama satu jam?" Tanya Suga.
"Belum, kau?" Ucap Seulgi.
"Sudah, dan aku punya lebih dari satu. Kau mau?" Tanya Suga.
Mendengar itu Seulgi pun mengernyitkan dahinya. "Ada apa dengan dirimu? Kau mau iseng ya?"
"Tidak aku serius. Kalau tidak percaya, aku bisa memperlihatkan mu kedua barang itu dan kau pilih salah satu." Jawab Suga.
"Memangnya kau kenapa mau membantuku?" Tanya Seulgi yang sangat bingung. Mereka berdua tidak pernah dekat dan akrab, ditambah lagi Seulgi adalah seorang muggleborn, jenis yang sering dianggap rendah oleh kawanan pureblood Slytherin.
Suga berfikir keras untuk menjawab pertanyaan Seulgi. Dia harus menemukan alasan yang dapat dipercayai Seulgi tanpa membongkar rahasia antara dia dan Jimin. Dan dia menemukan idenya.
"Kau tanya Park Jimin apa dia mau pergi ke pesta dansa denganmu atau tidak." Jawab Suga, dia berpikir kalau dikasih cuma-cuma maka akan menimbulkan kecurigaan, jadi anggap saja ini hadiah untuk si Jimin.
"Kau sinting ya? Jimin pasti akan pergi dengan Wendy karena mereka sudah dijodohkan." Jawab Seulgi yang membuat ketus wajah Suga.
"Jadi gimana mau atau tidak? Kau memang bisa melakukan transfigurasi kelas atas untuk merubah dirimu? Ditambah lagi danau hitam sangat dingin dan gelap. Kau butuh sesuatu untuk kulitmu dan matamu juga. Dan yang aku punya, tidak bisa didapatkan dimanapun. Harganya mahal." Ucap Suga.
Seulgi berfikir keras, dia jelas sangat membutuhkan barang itu.
"Okelah, tapi mana barangnya. Aku kan tidak bisa mempercayaimu begitu saja." Ucap Seulgi.
"Belum ada padaku, tapi akan kupastikan berikan kepadamu sebelum pertandingan kedua. Tenang saja aku tidak akan menipu, kalau kau mau kita bisa bikin Unbreakable Vow atau Sumpah tak terlanggar." Jawab Suga serius.
"Kau gila! Kau bisa mati." Ucap Seulgi. Seulgi lalu berpikir keras, Suga memang sangat menyebalkan tetapi dia tidak pernah melanggar janjinya karena itu sama saja melukai harga dirinya. Dia tau banyak hal termasuk watak berbagai penghuni Hogwarts berkat bersahabat dengan Hoseok dan Yeri. "Tak perlu, tapi ingat aku pegang kata-kata mu."
"Deal." Jawab Suga lalu pergi.
Aku yakin alasan dia menyuruh ku menanyai Jimin adalah untuk mempermalukan ku karena Jimin pasti akan menolak ku, kemarin saja kuperhatikan sudah ada lima cewek yang ditolak saat dia membaca di pinggir danau, apalagi sekarang jumlahnya pasti banyak. Tapi tidak apa-apa, worth it lah dengan apa yang aku akan dapat dari Suga, lagipula cewek yang ditolak sama Jimin kan banyak jadi aku bukan satu-satunya. Fikir Seulgi. Bagi Seulgi sekarang pertandingan adalah yang terpenting. Bagaimana pun juga dia harus tetap hidup sampai akhir turnamen.
Ohiya tapi memangnya barang apa yang dimiliki oleh Suga?
Seulgi baru kepikiran sekarang, dan seketika dia mencari Suga diantara anak Genk Cowok Slytherin, dia tidak berada diantara mereka.
✨✨✨
Wendy pergi agak jauh dari pemukiman warga ke dalam hutan, tidak sampai terlalu jauh karena kakinya habis cidera tapi dia hanya perlu melakukan satu hal untuk membuktikan omongan Lay. Dia lalu mengambil sebuah batu yang agak tajam dan melukai tangannya. Sayangnya batu itu ternyata sangat tajam sehingga membuat tangannya berdarah. Lukanya sih tidak begitu dalam dan parah tapi cukup sakit. Wendy pun mengerang kesakitan. Dia merasa menyesal melakukan ini.
Beberapa saat kemudian Wendy melihatnya, Suga sudah berada didepannya. Suga berdiri dengan wajah memerah kelihatan sangat cemas. Suga sedang memegang tangan kirinya sendiri, sama seperti Wendy memegang tangan kirinya yang luka. Dan seketika jantungnya berdegup kencang, sekarang Wendy percaya. Kutukan itu memang benar adanya.
✨✨✨
Ketika sudah membayar souvenir yang dibelinya Seulgi menunggu Irene dan Yeri yang masih memilih-milih. Seulgi pun memilih untuk menunggu diluar karena terlalu penuh anak didalam toko. Seulgi lalu melihat Jimin bersama Eunwoo sedang memakan tteokbokki dan duduk di bangku depan toko.
"Kok aku jadi pengen tteokbokki ya?" Ucap Seulgi pada dirinya sendiri. Dia akhirnya berjalan ke toko itu dan membeli satu porsi yang dibungkus.
Ngomong, jangan, ngomong, jangan, ngomong, jangan, ngomong... Oke memang brengsek si Suga itu.
"Jimin-ssi, boleh bicara sebentar? Err- berdua saja.." Ucap Seulgi sangat cepat sambil melirik Eunwoo.
Jimin kaget dengan omongan Seulgi tiba-tiba dan membatu. "Oke.." Jawabnya lalu berdiri dan berjalan mengikuti Seulgi menjauh dari pemukiman, ke arah hutan. Seulgi membawanya ke tempat dimana tidak ada orang yang memperhatikan mereka. Bagaimanapun juga dia ingin menjaga harga dirinya.
"Okey... Err... Hmm gini...." Jawab Seulgi terbata-bata. Sudah berhari-hari Seulgi mengumpat dan menjauh karena banyak laki-laki yang mengajaknya ke pesta dansa dan dia tidak enak harus menolak mereka semua. Dan sekarang dia malah mengajak seorang laki-laki untuk pergi bersamanya. Sedangkan Jimin hanya diam memperhatikan Seulgi.
"Kau... Mau ke pesta dansa bersama ku?" Ucap Seulgi dengan sangat cepat.
Jimin masih diam.
Ayolah jawab saja tidak seperti gadis-gadis yang lain. Aku malu sekali sekarang.
"Mau," Jawab Jimin yang membuat Seulgi kaget. Seulgi hampir saja pingsan.
"Oh... Oke... Hehehehe... Kalau begitu... Oke thanks.." Ucap Seulgi terbata-bata. Seulgi berfikir bahwa mungkin saja Jimin menerima karena dia salah satu juara. Seulgi lalu merasa bingung dan membolak-balikkan badannya. Tiba-tiba dia melihat sebuah pemandangan yang sangat mengejutkan.
Wendy dan Suga sedang berciuman didalam hutan.
Oh gila ini sangat gila! Bagaimana bisa Suga mencium calon istri orang! Kasian sekali Jimin!
Jimin merasa aneh dengan tingkah Seulgi mencoba membalikan badannya melihat apa yang Seulgi lihat. Seulgi yang merasa gugup dan fikirannya sangat kalut. Dia sangat kasian dengan Jimin. Jimin pasti akan sedih jika melihat calon istrinya berciuman dengan laki-laki lain.
"Jimin.. Peluk aku," Ucap Seulgi dengan lantang membuat Jimin tidak jadi membalikan badannya dan membatu. "A-a-aku kedinginan..." Asal Seulgi.
Harga diri Seulgi sudah jatuh.
Harga diri Seulgi sudah runtuh.
Dia malu sekali, dia benar-benar sudah merasa gila.
Dia hanya pernah dipeluk laki-laki yaitu oleh ayahnya dan Hoseok. Itupun Hoseok memeluknya saat pengumuman nama juara guna membantunya berdiri akibat kakinya yang loyo seperti agar-agar karena terkejut namanya keluar. Dan sekarang dia malah meminta untuk dipeluk dengan cowok lain dengan alasan kedinginan?
Lalu tiba-tiba Jimin maju ke arahnya dan memeluknya sangat erat. Membiarkan Seulgi hanyut dalam dadanya dan mengelus rambutnya panjangnya. Seulgi bisa merasakan nafas Jimin di lehernya. Seulgi bisa merasakan detak jantung Jimin di telinganya.
✨✨✨
Untuk next chapter 15+ yaa yang dibawah umur bisa diskip aja next chapternya~
Happy Reading dan jangan lupa vote dan komen 🥰✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Ajaran Tahun Kelima [END]
Fantasy✨Di tahun kelima mereka bersekolah di sekolah sihir Hogwarts, terjadi suatu kejutan yang menyenangkan namun juga berbahaya.✨ Kisah tujuh orang laki-laki dan lima orang wanita yang penuh dengan persahabatan, romansa dan juga ambisi di dalam dunia sih...