Telur Emas

473 91 5
                                    

Sore itu Madam Hips menjamu keempat kaptain Quidditch yang terpilih di kantornya. Itu seperti sebuah tradisi dimana setiap tahunnya, dia selalu menjamu mereka dengan tujuan mempererat perasaan keluarga walaupun menjadi lawan tanding dilapangan, yang sayangnya, tidak berarti karena mereka tetap bermain kotor saling menjatuhkan.

Acara pertemuan itu berlangsung cukup lama karena Madam Hips juga banyak bertanya tentang tantangan turnamen kepada para juara. Madam Hips menjamu mereka dengan berbagai kue-kue khas dari negara lainnya seperti Irlandia, Swedia dan Indonesia yang dikirimkan langsung oleh chef melalui bubuk Flo. Makanan-makanan itu sangatlah lezat dan terlindungi dari asap Flo karena sudah di bungkus erat-erat. Selesai acara pertemuan itu mereka semua kembali ke asrama masing-masing.

Sesampainya di ruang rekreasi Hufflepuff, Taehyung duduk di ujung sofa sambil menatap lukisan Tuan Murf yang sedang menaiki kuda. Kepalanya sedang memikirkan banyak hal. Hal-hal tentang seseorang...

"Rapi amat?" Sapa Seulgi kepadanya. Taehyung memang sangat rapi dan tampan sekali malam ini.

"Eh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh.. Seulgi.. Yaa, kau tau aku baru diundang acara jamuan oleh Madam Hips." Jawab Taehyung.

"Oh.. Dengan para captain asrama lain ya? Gimana seru?" Tanya Seulgi.

"Seokjin sangat banyak bicara, dia benar-benar memonopoli semua obrolan kami. Jungkook selalu mengganggu ku setiap ada waktu untuk menanyakan tentang Yeri dan keluarganya sedangkan Suga.. Entahlah.. Hanya raga nya yang disana, fikirannya melalang buana entah kemana. Dia sama sekali tidak fokus terhadap apapun. Dia terlihat sedih, beberapa kali kulihat matanya berair." Balas Taehyung.

Seulgi pun mengangguk, dia sebenarnya sedang berbasa-basi dengan Taehyung. Ada hal yang ingin dia bicarakan. Taehyung yang menyadari itu mengerti ada yang aneh dengan Seulgi. Karena mereka tidak terlalu dekat dan Seulgi tiba-tiba menghampiri nya dan menyapanya.

"Ada yang ingin kau bicarakan, Seulgi ssi?" Tanya Taehyung.

"Oh.. Eeeh err.. Ini... Aku.. Mau pergi mandi.. Kau bisa temani aku kan? Menjaga pintunya di luar?" Tanya Seulgi pelan. Dia merasa tidak enak, tapi siapa lagi yang dapat menolongnya. Hoseok sudah sering menghilang entah kemana bersama Rose akhir-akhir ini, sedangkan dia butuh memecahkan misteri danau hitam dari telur itu.

"Hayuk, mau kapan?" Tanya Taehyung tanpa berfikir.

"Sekarang?" Tanya balik Seulgi.

"Oke," Balas singkat Taehyung. Seulgi lalu langsung pergi mengambil telur dan handuknya didalam kamarnya.

✨✨✨

Taehyung dan Seulgi akhirnya sampai didepan pintu kamar mandi laki-laki lantai lima.

"Kau tidak apa-apa kalau aku lama?" Tanya Seulgi yang masih merasa tidak enak.

"Jangan khawatir, aku membawa buku dan snack. Aku akan duduk didepan pintu kamar mandi hingga kau selesai. Jangan takut, tidak akan ada laki-laki yang dapat masuk. Bahkan hantu Hogwarts sekalipun." Balas Taehyung.

"Makasih banyak yaa... Kau benar-benar baik.." Ucap Seulgi dibalas dengan senyuman manis Taehyung.

"Pinus Segar," Ucap Taehyung kepada lukisan didepan pintu kamar mandi itu dan seketika pintu itu terbuka.

Bukan tanpa alasan Taehyung menjadi it boy dari Hufflepuff. Wajahnya yang tampan dan terkesan misterius ternyata seseorang yang lemah lembut dan bijaksana. Ucapannya yang selalu sopan dengan suara beratnya, membuat banyak wanita terpikat.

Kamar mandi itu diterangi lembut oleh candelier indah yang penuh lilin, dan segalanya terbuat dari marmer putih, termasuk bak mandi yang tampak seperti kolam renang kosong segi empat yang membenam di lantai di tengah ruangan. Kira-kira seratus keran emas berderet di sekeliling tepi kolam, masing-masing dengan permata yang berbeda warna pada putarannya.

Juga ada papan loncat. Gorden linen panjang menggantung di jendela. Di sudut ada setumpuk besar handuk putih empuk, dan ada lukisan berpigura emas di dinding. Lukisan putri duyung berambut pirang yang tertidur nyenyak di atas karang, rambutnya yang panjang menutupi wajahnya. Rambutnya bergetar setiap kali dia mendengkur.

Seulgi maju, memandang berkeliling, bunyi langkahnya bergema dipantulkan dinding. Dia mengambil sehelai handuk lembut setelah terlebih dulu meletakkan jubahnya dan telur di tepi bak mandi yang luar biasa besarnya. Kemudian dia berjongkok dan membuka beberapa keran.

Seulgi melihat bahwa keran-keran itu mengalirkan gelembung sabun yang berbeda-beda. Salah satu keran mengeluarkan gelembung berwarna merah jambu dan biru sebesar-besar bola sepak. Yang satu lagi mengeluarkan busa putih yang begitu tebal dan keran ketiga mengeluarkan awan ungu luar biasa harum yang mengambang di atas permukaan air.

Kemudian, ketika bak mandi yang dalam itu sudah penuh air panas, busa, dan gelembung (dalam waktu singkat, mengingat ukurannya yang besar), Seulgi mematikan semua keran, melepas piyama dan sandalnya, dan meluncur masuk ke air.

Seulgi menurunkan telurnya ke bawah permukaan yang berbuih dan membukanya.. Nyanyian berdeguk terdengar dari dalamnya, nyanyian yang kata-katanya tak bisa di tangkapnya. Seulgi menarik napas dalam-dalam dan meluncur ke bawah air dan sekarang, duduk di lantai pualam di dasar bak yang penuh berisi buih, dia mendengar koor suara menyeramkan bernyanyi untuknya dari telur yang terbuka di tangannya:

Carilah kami ke tempat asal suara kami,
Di atas daratan kami tak bisa bernyanyi,
Dan sementara mencari, renungkanlah ini:

Kami telah mengambil yang kau sayangi,
Satu jam penuh kau harus mencari,
Dan kalian bisa mengambil kembali yang telah kami curi..

Tetapi selewat satu jam-tak ada harapan lagi

Terlambat sudah, yang telah pergi..

tak mungkin kembali.

Setelah mengulang nyanyian tersebut lebih dari tujuh kali, Seulgi tertegun cukup lama. Seulgi menangis. Siapapun yang menjadi sandera di danau hitam, harus berhasil dia selamatkan. Karena sesuai perjanjian dengan putri duyung, penguasa danau hitam, mereka adalah sandera yang akan menjadi entah santapan putri duyung itu, atau hal-hal lainnya. Tapi yang jelas, mereka tidak akan bisa kembali lagi. Ini hanyalah latihan turnamen tapi ini sangatlah berbahaya.. Seulgi menangis sejadi-jadinya, karena sebentar lagi, dia akan membahayakan orang yang paling dia sayangi disekolah ini.

Seulgi mengingat lagi ucapan Taehyung yang mengatakan bahwa Suga terlihat sedih saat jamuan tadi sore. Apakah karena dia sudah tau tentang hal ini? Bahwa dia akan membahayakan siapapun orang yang berharga untuknya.

Lalu Seulgi juga mengingat kata Taehyung dimana Jungkook malah sibuk bertanya mengenai Yeri dan keluarga Yeri saat jamuan. Jadi apakah Jungkook sudah mengetahui juga tentang ini? Karena Seulgi tau, betapa tergila-gila nya Jungkook kepada Yeri.

Lalu Seokjin mungkin saja belum mendengar nyanyian telur itu sehingga dia masih bisa berbicara banyak hal. Karena Seulgi yakin, siapapun yang mendengar nyanyian itu, akan merinding, seperti dirinya. Membayangkan jika dia gagal menyelamatkan sandera nya dan membahayakan nyawa orang yang paling berharga di hidup nya.

Setelah cukup lama menenangkan diri, Seulgi bangkit dan bersiap-siap untuk kembali ke ruang rekreasi nya lagi. Hanya ada satu hal di fikiran Seulgi saat ini.

Suga.

Seulgi harus menagih janji Suga yang berkata akan membantunya.

🐰🐻🐿🐥🐢

Hollaaa jangan lupa vote dan komen yaaa✨✨

Ajaran Tahun Kelima [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang