Kenangan Park Jimin

563 94 2
                                    

Seokjin sedang duduk di depan toko Scrivenshaft's Quill Shop. Toko ini ada di ujung pertigaan Hogsmeade, dekat dengan toko Gladrags Wizardwear. Toko ini menjual pena pena bulu yg paling hebat dan paling indah dengan warna yg bisa dipilih sendiri. Bulu buatannya paling bagus dengan harga yang pantas. Bulunya tidak menyebabkan alergi dan tidak menimbulkan bersin-bersin saking halusnya.

Seokjin tiba-tiba melihat seseorang memegang bungkusan tteokbokki berjalan didepannya. Dia adalah anak kelas tiga Slytherin. "Heol kenapa sih jadi keinget Irene lagi? Duh lagian gue juga oon banget pake ngajak ke pesta dansa pas dia lagi nge date sama cowoknya. Ya pasti ditolak lah, dasar bodoh." Omel Seokjin terhadap dirinya sendiri.

"Apa? Kau mengajak si pureblood Slytherin itu dan ditolak?" Ejek seorang wanita yang baru saja keluar dari Toko Scrivenshaft's Quill Shop dengan memegang bungkusan berisi beberapa pena bulu berwarna lucu.

Kim Seokjin pun menghela nafas, salah satu sahabat dan musuhnya telah berdiri didepannya. "Yaa Park Sooyoung, kau ini kenapa sih demen banget muncul tiba-tiba? Mirip kayak peeves saja." Peeves adalah hantu di Hogwarts yang suka meledek dan mengganggu anak murid. Dia hanya diam jika ada Bardon Berdarah, satu-satunya hantu yang ditakuti oleh Peeves di Hogwarts.

"Saranku sih, kau pergi dengan Myrtel Merana aja," Ledek Sooyoung. Myrtel Merana adalah hantu penunggu toilet wanita lantai dua, tempat dimana kamar rahasia Voldermort berada.

"Myrtel Merana akan pergi dengan Peeves, aku jamin itu." Jawab Seokjin yang mencoba mencairkan hatinya dari kesedihan dengan melucu.

"Aku masih lihat kesedihanmu. Mau minum butterbear? Aku traktir sebagai ucapan selamat kau mengalahkan naga. Aku sih udah kesana tadi, tapi kepengen lagi gara-gara cuaca dingin banget." Ucap Sooyoung.

Seokjin lalu terdiam, dia takut kalau jalan pulang ke Hogwarts sekarang malah bertemu dengan Irene dan Taehyung. Ditambah lagi kalau dia jalan sendirian, kan akan malu. Jadi dia oke saja ajakan Sooyoung.

Ketika sudah berada di dalam Three Broomsticks, mereka pun menikmati butterbear dan beberapa kue yang Seokjin beli sebagai ucapan terimakasih Sooyoung telah mentraktir nya.

"Di kamus aku, cowok gaada dibayarin. Jadi kalo kau traktir ku, aku juga harus traktir. Dan dengan jumlah yang lebih mahal." Ucap seokjin.

"Yaaa whatever." Jawab Sooyoung yang menikmati kue cokelat didepannya. Dan Seokjin pun teringat sesuatu.

"Sooyoung ssi. Gimana kalo kamu yang jadi partner ku untuk pesta dansa?" Tanya Seokjin.

"Yaa! Aku bukan cadangan kau tau ckck," Jawab Sooyoung.

"Yaa sorry.. Gak maksud cadangan juga sih lagian kan kita uda temenan baik. Aku cuman gak mau pergi dengan sembarang wanita saja.." Ucap Seokjin.

Lalu Sooyoung pun menghela nafas dan berfikir, "hmm.. Boleh deh. Sebenarnya uda banyak cowok yang ngajak dan aku tolak semua. Sisa dua, si Suho sama Sehun. Aku masih bingung antara mereka berdua karena dua-duanya cool buat dijadiin partner dansa. Tapi aku akan menolak mereka karena kau, bagaimanapun kau kan salah satu juara dan akan berdansa sebagai pembuka acara. Hal yang bagus untuk memamerkan gaun indahku yang dirancang khusus oleh muggle ternama di Korea." Ucap Sooyoung.

"Bagus lah kalo gitu. Setidaknya aku tidak usah jadi mengajak Myrtel Merana hahahaha," Canda Seokjin yang ditanggapi oleh tawa Sooyoung. Sebenarnya sudah banyak wanita yang mengajak Seokjin pergi. Namun dia telah menolak mereka semua karena ingin mengajak Irene. Seokjin dan Sooyoung lalu bercanda akan banyak hal dan menghabiskan akhir pekan Hogsmeade mereka hingga langit mulai gelap. Seokjin merasa sangat berterimakasih kepada Sooyoung sekarang, karena dia telah berhasil melupakan patah hatinya sejenak.

Ajaran Tahun Kelima [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang