Pilihan Sang Piala Api

614 89 0
                                    

Malam ini adalah malam yang dinanti-nantikan oleh seluruh penghuni sekolah Hogwarts. Semua siswa membicarakan siapa yang akan dipilih oleh sang piala api. Bahkan beberapa dari mereka membuat taruhan nama. Istirahat siang ini Wendy menghabiskan waktunya di taman sekolah bersama HoSeok dan Seulgi. Dia sedang mengerjakan tugas kelas ramalan yang harus dikumpulkan saat kelas sore nanti. Tugas itu mengenai apa yang kira-kira akan terjadi padanya sesuai dengan letak rasi bintang tanggal kelahirannya. Wendy pun membolak-balikan buku berjudul Rahasia Langit setebal 2000 halaman.

"Tidak ada gunanya kau membaca buku setebal itu, tulis saja beberapa hal-hal sial yang akan kau terima. Prof Tresa akan memberikanmu nilai yang bagus," Ucap Hoseok.

"Masa sih? Kita kan harus menganalisis sesuai dengan titik bintang, bentuk awan dan warna langit malam nya juga. Pada saat tertentu bisa saja hal-hal baik yang terjadi sesuai dengan buku.." Jawab Wendy.

"Percaya gak percaya sih wen, tapi aku dan HoSeok selalu mendapat nilai tertinggi di kelas karena menulis hidup kita yang penuh dengan kesialan. Bahkan nilai kami jauh lebih tinggi dari yang anak Ravenclaw pernah dapatkan. Padahal kami tidak sampe bolak-balik buku tebal seperti itu," Ucap Seulgi.

Wendy pun mulai percaya dengan omongan Seulgi. Selama ini, saat kelas ramalan nilai Seulgi dan HoSeok selalu mendapat paling tinggi di kelas. Itulah kenapa Wendy mencoba mendekati mereka saat ingin mengerjakan tugas ramalannya. Akhirnya Wendy mulai mengerjakan tugas ramalannya dengan mengada-ada. Mencoba satu kali tidak akan ada salahnya kan?

Wendy menulis banyak sekali kesialan yang akan terjadi kepadanya. Dari dia yang kehilangan barang berharga, keracunan makanan, hingga jatuh dan terluka. Wendy sampai bingung kesialan apalagi yang mungkir terjadi untuk ditulisnya. Setelah menulis cerita tentang hidupnya yang penuh kesialan selama hampir lima belas menit, Wendy pun melanjutkan istirahatnya dengan berbincang mengenai siapa siswa dipilih oleh piala api bersama HoSeok dan Seulgi.

"Untuk Ravenclaw aku sendiri yakin diantara Jungkook atau Lisa. Mereka berdua sangat pintar, perfeksionis dan serba bisa," Ucap Wendy sangat yakin.

"Menurut ku juga begitu wen, ditambah lagi Jungkook selalu masuk peringkat tiga besar seangkatan dan gantian dengan NamJoon untuk peringkat kedua. Dia memiliki otak yang cukup cerdas untuk mengalahkan rintangan turnamen," Ucap Seulgi.

"Tapi jangan remehkan Lisa. Dia juga memiliki otak cerdas dan peringkat 5 besar seangkatan. Selain itu dia berasal dari keluarga darah murni terkemuka di Thailand. Aku dengar, orangtuanya merupakan salah satu keluarga yang sangat berpengaruh dalam bidang politik dan bisnis tidak hanya di Thailand tapi juga punya koneksi tinggi di Korea. Itulah mengapa dia pasti punya informan dalam tentang turnamen ini dari Kementrian. Turnamen inikan dilaksanakan oleh Kementrian," Ucap HoSeok yang serba tau, dia selalu memiliki informasi darimana saja.

"Okey fix antara dua anak itu yang mungkin akan dipilih oleh Piala Api. Lalu dari Hufflepuff sendiri, kalian punya bayangan?" Tanya Wendy.

"Sehun atau Taeyong? Keduanya sangat pekerja keras dan serba-bisa," Jawab Hoseok.

"Jangan lupakan Taehyung juga... Itulah mengapa dia terkenal sebagai it boy di asrama kita," Ucap Seulgi.

"Hey, tapi kalian kan juga masukan nama kalian kedalam Piala Api! Kalian bisa saja terpilih kan?" Ucap Wendy.

"Memang tidak ada yang tidak mungkin sih tapi.... Aku tidak yakin aku terpilih," Jawab Seulgi.

"Aku yakin saja. Kau cukup cerdas dan termasuk serba bisa. Kau bahkan terpilih sebagai Kapten Quidditch Hufflepuff tahun ini!" Ucap Wendy.

"Belum tentu sih wen karena belum ada pelantikannya. Apa lagi Quidditch aja tahun ini katanya mau ditiadakan karena Hogwarts ingin fokus turnamen! Huft," Ucap sedih Seulgi.

"Untuk Gryffindor mungkin NamJoon atau Joy? Kau tau, mereka berdua memiliki otak yang paling cerdas dalam asrama Gryffindor," Ucap Hoseok.

"NamJoon sih pintar tapi sehari-harinya dia kan rada-rada. Dia saja sering kehilangan tongkat sihirnya sendiri ck ck," Jawab Wendy.

"Hahahaha aku masih ingat cerita Yeri saat NamJoon membereskan barang-barang ketika mau pulang liburan sekolah, dia berhasil menemukan lima tongkat sihirnya yang terselip di kamar!" Tawa Seulgi.

"Selain mereka berdua aku juga sedikit yakin dengan Seokjin, Chanyeol ataupun Suho." Jawab Wendy.

"Sejujurnya Gryffindor memang memiliki banyak sekali kandidat yang pantas sih. Akupun tidak bisa benar-benar yakin menyebutkan satu nama karena banyak sekali nama yang ada difikiranku." Jawab Hoseok.

Lalu HoSeok pun melanjutkan, "Sebaliknya dengan Slytherin, aku tidak pernah benar-benar mengetahui siapa yang kira-kira siapa kandidat yang terpilih. Mereka terlalu asik dengan lingkungan mereka sendiri dan tidak terlalu berbaur."

"Suga? Dia mengatakan padaku telah mempersiapkan diri sejak liburan karena sudah mengetahui latihan turnamen ini dari orangtuanya. Terus dia juga mendapat peringkat empat seangkatan karna otaknya yang cerdas," Jawab Wendy.

"Darimana kau tau tentang itu?" Ucap Seulgi yang keheranan.

"Dia bilang dimalam pertama pendaftaran Piala api. Pas aku pengen masukin namaku tiba-tiba ada muncul suaranya. Padahal aku kira dia langsung pergi sama gerombolan Genk Cowok Slytherin setelah masukin nama mereka." Jawab Wendy.

"Slytherin itu banyak anak-anak ambisnya, jadi jangan heran kalo mereka bakal ngelakuin segala hal buat menang. Tapi aku juga punya kandidat lain kayak Jimin, Lay atau Somi. Yaaah intinya sih sulit menerka-nerka anak Slytherin. Sayang banget Irene tidak mendaftar padahal aku juga yakin dia jadi kandidat terkuat yang akan dipilih," ucap Hoseok.

"Irene dan aku sama-sama tidak mendapatkan ijin... Well, aku hampir nekat mendaftar. Tapi endingnya gak jadi juga... Agak nyesel sih..." Ucap Wendy sambil sedikit memanyunkan bibirnya.

Wendy, Seulgi dan Hoseok pun menghabiskan waktu istirahat mereka dengan obrolan seputar kandidat yang akan dipilih oleh Piala Api malam nanti.

Ajaran Tahun Kelima [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang