Bimbingan Karir

474 93 8
                                    

Wendy terbangun dari tidurnya, setelah mandi dan merapikan diri, Wendy bersiap untuk sarapan bersama Sana di aula tengah. Setumpuk pamflet, brosur dan pengumuman mengenai berbagai karir penyihir tampak di meja-meja di Menara Ravenclaw seolah-olah ingin menggarisbawahi pentingnya ujian-ujian mereka yang akan datang, yang terbaca:

Semua murid-murid kelas lima diharuskan menghadiri pertemuan singkat dengan Para Kepala Asrama mereka untuk membahas karir masa depan mereka. Waktu perjanjian perseorangan di daftar berikut.

Wendy memandang ke daftar itu dan mendapati bahwa dia diharapkan berada di kantor Profesor Aurora pada pukul dua siang pada hari Senin, yang berarti bolos sebagian besar dari pelajaran Ramalan.

Ketika sampai di aula tengah, Wendy melihat para anak kelas lima membicarakan mengenai bimbingan karir ini. Mereka sibuk bertanya kepada seniornya kira-kira pekerjaan apa yang cocok untuk mereka. Para anak-anak kelas lima menghabiskan waktu membaca semua informasi karir untuk mereka baca dengan teliti.

"Well, aku tidak suka Menyembuhkan," kata Sana. Dia terbenam dalam sebuah brosur yang memiliki lambang tulang dan tongkat yang disilangkan dari St Mungo di depannya. "Katanya di sini kamu perlu setidaknya "E" pada tingkat NEWT dalam Ramuan, Herbologi, Transfigurasi, Mantra dan Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Maksudku ... astaga ... terlalu banyak, bukan begitu?"

"Well, itu pekerjaan yang menuntut tanggung jawab besar, bukan?" kata Wendy dengan melamun. Pagi ini terhitung sudah satu minggu sejak kepergian para tim Quidditch Hogwarts ke sekolah sihir Mahoutokoro di Jepang dalam pertandingan persahabatan antar negara. Pada hari ini pula tim Quidditch Hogwarts akan kembali pulang. Wendy menyesal tidak menemui Suga malam itu, dia berfikir akan banyak sekali hal yang ingin dia katakan kepada Suga, jadi mungkin saat Suga telah kembali adalah waktu yang tepat.

"Dalam dunia muggle, itu disebut sebagai dokter. Salah satu pekerjaan terbaik dengan bayaran yang tinggi. Namun juga dituntut dengan tanggung jawab yang besar, itulah mengapa dibutuhkan waktu sekolah yang lama untuk menjadi seorang dokter." Ucap Namjoon. Dia sedang membaca dengan rajin sebuah brosur merah jambu terang dan jingga yang berjudul, 'JADI MENURUTMU KAMU INGIN BEKERJA DALAM HUBUNGAN MUGGLE?'

"Jadi kau ingin bekerja di departemen hubungan muggle?" Tanya Sana kepada Namjoon.

"Aku tau bahwa aku harus menjadi penerus perusahaan keluarga muggle ku...tapi aku tidak ingin melepas dunia sihirku. Jadi kufikir, menjadi penghubung antara dunia muggle dan sihir juga bagus.." Balas Namjoon.

"Kamu tampaknya tidak butuh banyak kecakapan untuk berhubungan dengan para Muggle; yang mereka inginkan hanyalah sebuah OWL dalam Telaah Muggle: Yang jauh lebih penting adalah antusiasme, kesabaran dan sifat suka kesenangan kalian!" Ucap Sooyoung tiba-tiba duduk disebelah Namjoon bersama para genk cewek Gryffindor.

Sudah beberapa waktu ini Wendy lebih memperhatikan Sooyoung, dua anak itu, Sooyoung dan Taehyung masih aman dari gossip yang walaupun Hayoung, sahabat Sooyoung, sudah bercerita ke semua orang tentang Yeontan pacar Sooyoung. Yang tidak diketahui siapapun, bahkan beberapa anak meyakini Yeontan adalah salah satu member idol group asuhan perusahaan kakek Sooyoung.

Banyak anak murid cowok, para fans Sooyoung, yang kepo dengan sosok Yeontan. "Aku lelah, Sooyoung selalu menyebut nama itu. Aku kangen Yeontan lah, Yeontan apa kabarnya lah. Padahal dia sendiri yang katanya menganggap aku sahabatnya tidak mau cerita!" Ucap Hayoung dengan nada yang kecewa.

"Mungkin Yeontan itu halu nya Sooyoung aja kali karena kelamaan jomblo", ledek Max yang disambut tawa para Genk Anak Cowok Gryffindor. Sesungguhnya Wendy ingin sarapan di meja Ravenclaw, kalau bukan karena Sana yang nempel mulu dengan Namjoon dan meminta untuk ditemani karena malu beda asrama sendiri.

Ajaran Tahun Kelima [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang