Buku yang Tertinggal

590 96 10
                                    

Irene keluar dari hall utama Hogwarts menuju common room Slytherin, namun seketika dia lupa mengambil buku transfigurasi yang tertinggal di perpustakaan saat menyicil tugas papernya. Irenepun berlari menuju perpustakaan agar dia tidak kena jam malam Hogwarts. Sampainya di perpustakaan, Irene pun langsung masuk kedalam ruangan yang sudah sangat sepi dengan cahaya yang sedikit remang karena sebentar lagi perpustakaan akan segera tutup. Buku miliknya pun menghilang di meja terakhir tempat dia belajar menyicil tugas papernya. Akhirnya dia bertanya kepada penjaga perpustakaan Mrs Nana.

"Miss Nana lihat buku transfigurasi oleh Gamp milikku tidak? Aku tidak sengaja meninggalkan buku itu di lorong nomor sebelas disebelah pojok kanan." Tanya Irene kepada wanita paruh baya penjaga perpustakaan sekolah Hogwarts. Yang walaupun sudah berumur, tetap ingin dipanggil miss.

"oh tidak nak, aku sudah membersihkan lorong itu dan tidak ada apapun." Jawab Mrs Nana.

"tidak ada...apapun?" Tanya Irene setengah percaya.

"ya...walaupun sudah tua, aku ingat betul dengan semua hal yang aku lakukan." Jawab Mrs Nana dengan sangat yakin. Mendengar itu Irene pun hanya bisa menghela nafasnya.

"oke miss...terimakasih..." jawab Irene.

Irene pun keluar dari perpustakaan dengan wajah lesunya, namun tiba-tiba ada seseorang yang membuatnya terkejut.

"hey! kau mencari ini?" Tanya Seokjin.

"kau... ?" jawab Irene yang hanya bisa mengucapkan satu kata saking kagetnya.

"aku melihatmu tadi siang sedang mengerjakan paper dan pergi tanpa membawa bukumu. Jadi kupegang saja karena mungkin kau akan mencarinya kembali. Nih.." jawab jujur Seokjin.

"oh thanks, makasih banyak, bukunya sudah aku tandai bagian-bagian pentingnya jadi aku benar-benar membutuhkan ini untuk tugas paperku sekarang.." jawab Irene kepada Seokjin.

"fine, sama-sama. Mau jalan bersama kebawah?" Tanya Seokjin kepada Irene.

"tapi bukannya common room Gryffindor berada di lantai tujuh? Mengapa kau ingin kebawah?" Tanya Irene.

"ini sudah malam...aku tidak ingin kau sendirian dan ingin mengantarmu saja, boleh?" Tanya Seokjin sangat hati-hati.

"oh...boleh...hehe.. ayuk jalan" jawab Irene sambil tersenyum.

Walaupun terlihat menyebalkan ketika sedang bersama dengan teman-temannya, tetapi Seokjin aslinya sangat baik dan seru untuk diajak berbincang. Irene menjadi dekat dengan Seokjin karena selalu menjadi partner dalam kelas ramuan selama hampir empat tahun. Awalnya keduanya juga merasa terpaksa karena pada kelas ramuan, Prof Frank selalu memasangkan dua orang dari asrama yang berbeda, dengan niat untuk membuat suasana lebih kekeluargaan walaupun kenyataannya, sering terjadi perselisihan. Bahkan pernah saat kelas tiga, Max si anak Gryffindor dengan sengaja memberi tahu Noel si anak Slytherin bahan yang salah dan membuat ramuan itu meledak dan membakar hangus rambut Noel.

Sejak saat itu, rasa ketidakpercayaan antar anggota partner muncul karena beberapa dari mereka berusaha untuk saling menjatuhkan dan mengerjai lawan asramanya. Ini membuat Prof Frank akhirnya selalu memberikan dua catatan untuk masing-masing partner agar tidak ada rasa ketidakpercayaan lagi dalam kelasnya.

Irene yang tidak suka hal-hal yang aneh hanya bisa menghela nafas setiap kejadian itu namun juga menikmatinya. Seokjin, partnernya, yang memiliki rasa jahil tingkat tinggi juga tidak berani menjahili Irene karena dia seorang wanita baik-baik. Apalagi dengan kecerdasan Irene, mereka sering berhasil dalam membuat ramuan.

"kau tidak mendaftarkan diri untuk turnamen?" Tanya Seokjin memecahkan keheningan.

"orangtuaku melarang jadi... aku tidak mendaftar." jawab jujur Irene.

"good. Patuhi orangtuamu oke? Aku tidak ingin kau kenapa-napa juga." Jawab Seokjin yang membuat Irene sedikit terkejut.

Bingung mau menjawah apa, Irene akhirnya bertanya kepada Seokjin, "bagaimana kalau kau yang terpilih? Apa kau sudah memikirkan strategi untuk melewati tantangan-tantangan itu?"

"masalah itu sih belom haha, yang penting berani daftar aja dulu, kalo kepilih ya tinggal jalanin aja. Inget pepatah yang terkenal dalam Hogwarts, bahwa pertolongan akan selalu diberikan oleh Hogwarts, kepada mereka yang berhak." Jawab Seokjin.

"yaa...! Tapi tetap saja ini turnamen berbahaya tau. Tapi yaah mau gimana lagi, intinya good luck deh, kalopun kamu yang terpilih, semoga berhasil dengan selamat." Jawab Irene.

"terimakasih doanya miss Bae," jawab Seokjin.

Mereka pun berjalan menuruni tangga sambil berbincang banyak hal-hal. Bahkan beberapa kali tertawa karena lelucon buatan Seokjin. Tiba-tiba jalan mereka terhenti karena hampir bertabrakan dengan dua orang lainnya. Yang dimana mereka berdua dan juga dua orang didepannya sama-sama terkejut.

"wendy? Kau sedang apa berdua bersama Suga?" Tanya Irene.

Ajaran Tahun Kelima [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang