Hari ini tim Quidditch Hufflepuff baru saja selesai menggunakan lapangan untuk latihan. Setelah mereka, lapangan akan dipakai oleh tim Quidditch Gryffindor.
"Good job, guys. Kita sudahi latihan kita sekarang karena waktu sudah habis. Tim Gryffindor juga udah bersiap masuk untuk bergantian." Ucap Taehyung sebagai captain. "Seulgi ssi, turnamen kedua sebentar lagi untuk itu kau boleh istirahat dari tim Quidditch. Tidak apa-apa, kita punya pemain cadangan, jangan khawatir." Lanjut Taehyung.
"Iya... Err emm oke." Jawab Seulgi terbata-bata. Sejujurnya dia tetap bisa mempertahankan Quidditch jika saja Suga menepati janji nya untuk memberikan sesuatu yang dapat membuatnya bertahan di danau hitam selama satu jam.
Lalu para pemain Quidditch Gryffindor masuk kedalam lapangan, "Seokjin ssi semua peralatan Quidditch seperti Quaffle, Bludger, Snitch dan sebagainya sudah kami bereskan. Itu ada di tengah lapangan." Ucap Taehyung ramah kepada Seokjin.
"Thanks," Jawab Seokjin berlalu tanpa melihat kearah Taehyung.
"Dia sensitif karena kau akan menikahi pacarnya.." Bisik Max ditelinga Taehyung.
Sejujurnya itu membuat Taehyung tidak nyaman. Bukan karena rasa cemburu, hanya saja kalimat itu bukanlah sesuatu yang harusnya diucapkan. Taehyung baru mengenal Irene dan mereka juga belum terlalu dekat sehingga dia tidak memiliki perasaan apapun kepada gadis itu selain rasa nyaman karena baiknya gadis itu.
Apalagi gadis itu juga seperti menjaga jarak dengannya, yang dia sudah tau alasannya sekarang, yaitu karena ternyata gadis itu telah memiliki seseorang dihati nya. Taehyung bukanlah seorang yang egois dan memaksakan kehendak, dia tau, gadis itu berhak mencintai siapapun yang dia mau.
Mendengar ucapan Max, Taehyung menghela nafasnya dalam-dalam. Dia bukanlah orang yang pemarah apalagi pendendam. Dia malah membalas ucapan itu dengan senyuman.
"Max orang gila, gak usah kau dengarkan." Ucap Park Sooyoung yang tiba-tiba berada di sebelahnya. Gadis itu seperti mengucapkan kalimat itu sengaja dengan sangat kencang. Berharap Max mendengarnya. "By the way.. Nice work new captain! Selamat ya atas pemilihan nya." Ucap gadis itu sambil mengedipkan sebelah matanya. Taehyung tau bahwa Sooyoung melakukan itu karena keisengan semata, namun mengapa dia terlihat sangat lucu ya?
Hal itu membuat Taehyung tersenyum sangat lebar dia bahkan tidak sanggup membalas ucapan Park Sooyoung.
"Kau kenapa sih malah membela dia? Kau.. Jangan-jangan....?" Ucap Max.
"Jangan-jangan apa? Jangan-jangan kau sudah sinting ya? Ya kalau itu sih jawabannya emang iya! Sudahlah langsung latihan sekarang, aku mau istirahat." Balas Sooyoung.
"Ckckck untung saja kau Park Sooyoung. Kalau bukan sudah ku avada kadavra in." Ledek Max.
Lalu para pemain Quidditch Gryffindor latihan diatas lapangan. Ketika sedang terbang, Sooyoung memandang ada satu siswa yang menonton di tribun dengan pakaian Quidditch Hufflepuff.
Bukankah itu Kim Taehyung? Oh jangan-jangan dia ingin berbicara dengan Seokjin setelah latihan masalah Irene Bae? Fikir Sooyoung.
Sooyoung pun melanjutkan latihannya dengan serius, sejujurnya dia merasa kasihan dengan Taehyung karena calon istrinya memiliki kekasih lain. Apalagi menurutnya Taehyung adalah orang yang sangat baik. Dia lelaki yang sangat anggun dan pengertian. Sebanyak apapun Sooyoung berbicara, Taehyung akan mendengarkan dan menanggapinya. Malam pesta dansa Sooyoung pun menjadi sangat indah juga berkat orang itu.
✨✨✨
Selesai latihan Quidditch Gryffindor Taehyung masih berada di tribun. Jujur Sooyoung merasa khawatir karena walaupun Seokjin orangnya sangat baik, dia agak sensitif ketika sedang lelah. Apalagi dengan drama diantara mereka. Akhir-akhir ini mood Seokjin sangat buruk. Sooyoung pun turun tari sapunya ke tribun tempat Taehyung berada. Setidaknya dia harus memberitahu anak itu waktu yang tepat untuk berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ajaran Tahun Kelima [END]
Fantasía✨Di tahun kelima mereka bersekolah di sekolah sihir Hogwarts, terjadi suatu kejutan yang menyenangkan namun juga berbahaya.✨ Kisah tujuh orang laki-laki dan lima orang wanita yang penuh dengan persahabatan, romansa dan juga ambisi di dalam dunia sih...