Masih di Hall Room

598 95 8
                                    

Irene sudah meninggalkan Wendy yang masih duduk di Hall Room seorang diri. Sebenarnya masih ada waktu satu jam lagi hingga jam malam berlaku, namun para siswa lebih senang kembali ke common room mereka masing-masing. Ada sekitar lima siswi lain didalam ruangan itu, mereka sepertinya anak kelas 3 Gryffindor. Mereka terlihat hanyut dalam gossip yang sedang mereka bicarakan. Wendy pun melihat lagi coretan pada notebook kesayangannya.

Son Wendy - Ravenclaw

Disatu sisi dia ingin sekali memasukan namanya, namun disisi lain masih terasa berat dihatinya. Dari keinginannya mempertahankan peringkat satu seangkatan hingga orangtua yang tidak mengijinkannya. Namun didalam lubuk hatinya yang terdalam dia sangat ingin tau apakah namanya pantas untuk dipilih oleh Piala Api? Dia juga merasa tugas-tugas turnamen sangat menantang dan menggiurkan. Akhirnya, Wendy merobek satu kertas itu dan berdiri dari kursinya mulai berjalan menuju Piala Api.

"Jangan."

Tiba-tiba ada suara yang muncul dibelakangnya. Wendy pun menoleh dan melihat siswa berkulit putih pucat dengan rambut hitam lebat yang berantakan. Siswa tersebut duduk santai di kursi paling pojok atas tidak jauh dari kursi Wendy duduk.

"Suga? Kau masih disini? Sejak kapan?" Tanya Wendy.

"Aku tidak pernah pergi. Jangan masukan namamu.. Please?" Tanya Suga sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Kenapa? Kau takut akan bersaing denganku?" Jawab Wendy sambil meledek.

"Well itu salah satu alasannya. Tapi yang terpenting, ini turnamen berbahaya." Jawab Suga.

"Terus kalo bahaya? Akukan sudah cukup umur dan otakku juga cukup cerdas." Jawab Wendy.

"Ini bukan latihan turnamen biasa. Kementrian membawa empat naga yang tidak jinak dari Rumania. Keempatnya memiliki kelebihan untuk terbang dan bisa mengeluarkan api yang langsung membakar tubuhmu. Dan apakah kau sudah belajar sihir cara menahan nafas selama satu jam di danau hitam? Aku sudah tau tentang turnamen ini ketika liburan dari orangtuaku. Aku sudah mempersiapkan semuanya. Orangtuamu juga sebenernya tau, tapi mereka tidak memberitaumu karna tidak ingin kau bersiap untuk ikut. Jadi, bisakah kau hanya menonton saja?" Jawab Suga.

Wendy pun mulai berfikir lagi karna apa yang dibilang Suga ada benarnya juga. Ini mungkin mengapamengapa Wendy adalah seorang Ravenclaw sejati, dia selalu banyak berfikir bahkan terkadang overthinking. Berhati-hati sebenarnya.

"Belum tentu aku akan terpilih juga kan? Ravenclaw memiliki banyak murid hebat  yang bisa saja terpilih. Sebut saja Jungkook, Jaehyun atau Kyungsoo. Untuk wanitanya bisa Lisa yang juga terkenal sebagai it girl Ravenclaw." Jawab Wendy.

"Hanya saja jika kau tidak mendaftar akan membuatku lebih tenang.. " Jawab lirih Suga.

Kenapa sih dia selalu bersikap sweet gini. Seolah-olah dia memiliki perasaan kepadaku.

"Kau... Suka padaku ya?" Tanya wendy sambil tersenyum ejek walaupun dalam hati dia juga penasaran.

Suga pun diam tidak menjawab dan hanya memberikan tatapan kosong.

Idih mampus... Ya Tuhan niat cuma bercanda kenapa dia gak jawab beneran....

Wendy pun langsung menimpali, "Dasar gak jelas udahlah mau balik ke common room aja."

"Ku antar" Jawab singkat Suga lalu berdiri dari kursinya dan berjalan di sebelah Wendy.

Pintu Hall Room pun terbuka lebar lagi, terlihat satu siswa dan satu siswi berlari menuju Piala Api lalu memasukan nama mereka.

"Untuuung masih keburu! Katanya Piala api hanya mau milih anak yang ngasih di malam pertama karna rasa keyakinannya." Ucap Yeri kepada Wendy.

"Kamu masukin nama kamu wen?" Tanya NamJoon.

"Nope... Tadi mau masukin tapi gajadi," Jawab wendy yang diikuti senyum kecil Suga.

"Ke common room bareng yuk Wen uda malem nih," Ajak namjoon.

"Gausah, lo langsung sama Yeri aja. Gue masih ada yang perlu diomongin sama Wendy." Jawab Suga.

"Ngomongnya sekarang aja, gue mau ajak Wendy bareng, gue tungguin kok." Ucap namjoon yang terlihat serius.

Suga pun langsung tersenyum lirih dan mulai berjalan kedepan Namjoon. Wendy yang tidak suka keributan langsung berdiri didepan Namjoon, "aku ada mau diomongin sama Suga jadi besok aja kita ketemunya ok?"

"Oke... " Jawab Namjoon sambil menghela nafas.

"Yuuuuuk pulaaang ke asrama dan bobo," Ajak Yeri sambil menarik tangan Namjoon.

Setelah Yeri dan Namjoon meninggalkan Hall Room, Wendy pun berbalik wajahnya menghadap Suga, "aku tau, kau pasti akan menghinanya dengan sebutan mudblood kan? Aku sangat benci kata itu dan tidak ingin mendengarnya, Namjoon juga akan sakit hati lalu marah dan kalian bisa berkelahi."

Suga pun terdiam karena memang benar yang dikatakan oleh Wendy. Dia memang berniat mengejeknya dengan sebutan darah lumpur karena Namjoon seorang muggleborn.

Wendy pun kembali bertanya, "jadi kau ngomong mau apa?"

"Gaada, udah yuk balik. Aku anter," Jawab Suga.

Wendy yang males berdebat akhirnya hanya bisa menghela nafas dan membiarkan Suga berjalan mengantarnya ke menara kastil bagian barat tempat common room Ravenclaw berada, walaupun common room Slytherin terletak di ruangan bawah tanah. Mereka pun terdiam di sepanjang perjalanan.

Baru beberapa meter melangkah keluar dari Hall Room kaki Wendy pun berhenti yang diikuti oleh Suga. Mereka berdua menatap dua orang didepannya yang juga terlihat kaget melihat mereka.

"Wendy? Kau sedang apa berdua bersama Suga?" Tanya irene.

Ajaran Tahun Kelima [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang