01: Tokoh Antagonis

13.6K 629 15
                                    


Happy Reading :)


"Bangun!.."

Seorang laki laki jangkung dengan wajah tampan berdiri sembari menyilangkan kedua tangannya dihadapan seorang perempuan yang tengah tertidur pulas dikasurnya.

Laki laki itu mendengus sebal tetapi tetap saja menunggu sang adik bangun dari tidurnya.

"Bangun!.." laki laki itu kembali menggoyangkan lengan sang adik dengan kasar. Sesekali mencubit pipi tembamnya bahkan menendang kaki sang adik.

Tapi perempuan yang merupakan adiknya itu tidak bergeming sama sekali. Lama kelamaan membuat laki laki jangkung itu menghela napas karena kesabarannya sudah terkuras habis. Ia mengambil segelas air minum yang berada di meja nakas dan menyiramkannya tepat pada wajah sang adik.

"Sial! Woy, Muka Leta basah sat! Ah, anjing, Leta kaget! Aish!.."

Dan kalimat pertama yang diucapkan oleh perempuan itu ketika bangun tidur adalah rentetan umpatan.

"Mandi cepet terus makan!" Sedangkan laki laki yang membangunkan tidur kini sudah beranjak pergi dari kamar sang adik. Wajah datarnya menampilkan senyum tipis berbanding terbalik dengan sang adik yang sedari tadi menyerapah.

***

"Pagi Let, Kier!.. Mau sarapan apa?"

Shaleta, perempuan dengan pipi tembam itu berjalan lemas menuju meja makan dibelakang kakaknya yang sudah menenteng tas hitam, tanda siap untuk berangkat kesekolah.

"Pagi, Mom, Pah! Leta mau makan apa aja deh yang ada dimeja!.." Shaleta mendudukan dirinya disamping sang kakak yang sudah mengambil sarapannya sendiri.

Pribadinya dengan sang kakak benar benar jauh berbeda.

Kieran, adalah sosok laki laki tampan yang mewarisi kecerdasan Mommy dan Ayahnya. Bukan hanya itu, Kieran juga mempunyai sifat dingin dan tegas apalagi kalau berhubungan dengan sang adik, Shaleta.

Sedangkan Shaleta, apa yang diwarisi dari kedua orang tuanya?
Mungkin hanya wajah cantik dan sifat nakal dari mamanya. Oh, jangan lupakan kemalasan Mommy seluruhnya diwariskan kepada Leta.
Ck, bahkan tak terhitung berapa kali Leta masuk ke ruang BK padahal ia baru kelas sepuluh.
Tak terhitung pula berapa kali kakak dan kedua orang tuanya menghukum Leta karena kejahilan yang ia perbuat.

Nahasnya, Leta dan Kier berada disatu sekolahan. Leta sebagai anak kelas 10 yang nakal dan Kier adalah Ikon anak pintar yang mengalami Akselerasi sehingga sekarang menduduki kelas 12 padahal hanya beda setahun dengan Leta.

"Dek, ayo cepet! Kakak mau ke perpus dulu sebelum bel!..." Kier menggoyangkan lengan sang adik yang sedari tadi melamun sembari malas malasan menyendok makanan kemulutnya.

Leta tersentak dan dengan segera memasukkan nasi goreng hingga mulutnya penuh. Ia meneguk air putihnya sekali tegukan kemudian berlari megambil tas dan menyalami Mommy Ayahnya.

Memgekor sang kakak, Kier yang sudah menyalakan mobil untuk berangkat sekolah.

***

"Shaleta Amaryllis Prayuda?"

"Hm.. Hadir bu!.."

Guru gempal dengan kacamata tebal itu sedikit mengernyit mendengar suara lesu dari anak yang terkenal akan kegaduhannya. Ia membenarkan kacamatanya dan melirik bangku pojok. Dimana seorang anak perempuan dengan kunciran kuda tengah menenggelamkan wajah diantara lipatan tangannya.

"Kamu kenapa Let? Tumben lemes?" Guru gempal itu refleks bertanya. Shaleta hanya menghela napas dibalik lipatan tangannya dan menjawab "Efek dibangunin dengan cara yang tragis bu!... Mata Leta perih soalnya masih ngantuk!.."

Dan Shaleta menjawab pertanyaan ibu guru dengan jujur. Bahkan setelah itu Leta menguap yang langsung dihadiahi pelototan dari ibu guru.

"Cuci muka sekarang Leta!" Ibu guru itu mulai jengah dengan ketidak sopanan Leta.
Sedangkan Leta malah merengek "Leta ke UKS yaa bu? Ngantuk banget! Liat mata Leta udah merah! Ntarnya bengkak! Ibu mau liat mata Leta kayak Zombie?"

"Ck, Leta! Pokoknya nggak ada bantahan! Cepet cuci muka sekarang dan iku pelajaran! Saya heran sama kamu! Liat Kier, dia anak Rajin loh, bukannya mengikuti kakakmu kamu malah jadi anak malas!.."

Tubuh Leta yang tadinya meringkuk kini menegak. Kepalan tangannya bergetar seiringan raut mukanya yang memadam. Wajah cantik Leta tiba tiba saja mengeruh. Ia keluar dari kelas dengan cepat.

Karena ia membenci akhir seperti ini

Seolah Kieran adalah tokoh Protagonis baik hati yang dipuja banyak orang dan Leta adalah Antagonisnya


Vote and comment juseyo :)

Amaryllis (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang