42: Penderitaan dibalas penderitaan

2.4K 266 59
                                    



Siapkan hati!

Kalau udah, silahkan baca!

:(








"Kita mau kemana, Mom?"

Suara pelan Leta yang tepat berbisik di telinga Sheila membuat Sheila menoleh dan menatap Leta dengan dalam. Leta merasa ada yang aneh segera kembali bertanya

"Jawab Leta dong Mom!"

Sheila menghela napas dan dengan ragu ragu balas berbisik. "Kita mau ketemu temen Mommy!"

Leta yang sudah mengalami banyak kejadian buruk tidak percaya begitu saja dengan ucapan Sheila. Ia memincingkan sebelah matanya dan kembali bertanya untuk yang kesekian kalinya

"Jangan bohong, Mom! Kita mau kemana?" Tanya Leta dengan penuh curiga.

"Anu temen Mommy, sayang!" Jawab Sheila lagi. Ia mengelus pelan rambut Leta yang tertata Rapih dan mengecupnya.

"Kita nggak ke perjodohan yang tadi malem Mommy bilang kan? Leta udah nolak Loh!" Sergah Leta santai namun mampu membuat Sheila membulatkan matanya.

"Kan!..." Leta menggerutu melihat Mommynya terkejut. Berarti dugaannya benar kalau Mommynya sekarang membawanya menuju perjodohan yang tadi malam padahal sudah Leta tolak dengan keras.

"Kita ketemu dulu, sayang!..." Sheila memberi alasan rasional dengan senyum canggung. Sedangkan Leta hanya menghembuskan napas pasrah. Kalau sudah dijalan, maka Leta bisa apa?

Mobil Sheila berhenti di depan restoran privat mewah. Sopir keluarga dengan cekatan memarkirkan mobil dan segera setelahnya, Sheila keluar dari mobil diikuti Leta.

Sheila sempat membenarkan rambut Leta dan menggandeng tangan anaknya ke tempat yang sudah ia reservasi sedari tadi pagi.

Ruangan berukuran 6x6 meter berisi meja panjang yang biasanya dipakai untuk meeting orang orang besar atau Makan besar keluarga kaya kini sudah terisi dua orang didalamnya.

Sheila memasuki ruangan dengan senyum profesional menyapa rekan bisnisnya, sesama perempuan Sosialita yang menopang bisnis Suaminya.

Sedangkan Leta takut takut berjalan dibalik punggung Mommynya. Sheila menarik anaknya dan menyuruhnya untuk bersalaman dengan seorang perempuan paruh baya dengan banyak perhiasan mewah yang tertempel dibadannya.

"Tante..." dengan sopan, Leta menyapa dan menyalami perempuan paruh baya yang kini tertawa renyah.

"Ya ampun, Cantik sekali! Ini ya yang Namanya Leta?" Perempuan paruh baya itu mengelus rambut Leta dan berbasa basi. Leta hanya tersenyum menanggapinya.

Hingga akhirnya seorang laki laki jangkung yang sedari tadi bersembunyi dibalik ibunya ditarik agar bisa berkenalan dengan Leta.

Mata Leta dan laki laki itu membulat seketika.

Bukan hanya itu, badannya gemetar hebat karena masih jelas dalam ingatannya, bahwa Laki laki yang akan dikenalkan oleh Mommya merupakan salah satu orang yang berada di Bar hari itu.

Tubuh Leta terhuyung.

Sesaat kemudian, Sheila berteriak panik sembari menahan tubuh anaknya yang limbung.

****

Seorang laki laki dengan wajah tampan melangkah keluar dari kamar tidurnya yang teramat berantakan dengan botol minuman keras berserakan juga bekas bekas camilan.

Amaryllis (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang