30: Hancur

2.7K 287 44
                                    

Nungguin yaa?





"Lo ternyata Hot juga, Let!..."

Mata Leta terbelalak saat ia mulai menyadari sesuatu. Ah, bukannya ia menyadari sesuatu lebih tepatnya ia ditunjukan sebuah Fakta yang menghantamnya dengan amat kencang.

Setelah mengumpulkan kekuatan untuk pergi dari sebuah tempat laknat yang membelenggunya, ia berlari dengan kencang tanpa peduli rasa sakit yang menusuk hebat seluruh persendiannya.

Dengan berbekal ponsel yang untungnya berada di meja nakas sebelah ranjang, Leta berlari menuju Apartemen Aura.

Namun sayangnya, sepertinya Takdir kejam belum selesai mempermainkan dirinya,

Leta mendapati Aura tengah menonton sebuah Video yang memutar saat saat Keperawanan Leta direnggut.

Aura menontonnya dengan tawa terbahak bahak membuat Leta langsung tersungkur.

Ah,

ternyata ia dikhianati!

Bukankah penderitaan ini terlalu lengkap bagi Leta?

Setelah diusir tanpa alasan dari rumahnya, ia  mendapati kabar kematian Bara kemudian mendengar pengakuan Kieran juga dikhianati oleh satu satunya orang yang ia percayai.

Dengan emosi yang meluap luap, tinju Leta langsung menyapa Aura yang sontak terhuyung.

Aura terkekeh pelan saat melihat Leta yang berada di depannya dengan Aura kemarahan jelas terlihat di wajahnya.

"Lo brengsek! LO TERLALU BRENGSEK BUAT DISEBUT SEBAGAI MANUSIA! Lo bajingan!.. Lo..." Leta sampai kehilangan kata katanya saat berhadapan dengan Aura.

Hatinya terlalu sakit tapi Air matanya tak sedikitpun menetes karena mungkin Leta sudah terlalu banyak mengeluarkan Air mata.

Aura tertawa panjang sembari mencengkram erat pergelangan tangan Leta.
"Lo... Coba bayangin Kalo Video yang gue pegang ini kesebar di sekolahan!..."

"Dasar Jalang murahan!..." desis Aura sembari menyeringai.

Tangan Leta perlahan kembali terkepal. Matanya menatap Aura dengan kecewa. Orang yang selama ini ia percaya malah menusuknya dari belakang bahkan merenggut sesuatu yang amat berharga bagi Leta.

"Lo... gue bener bener kecewa, Ra! Gue pikir kita sahabat! Gue pikir... Gue pikir Kita temen yang selalu ada saat yang lainnya kesusahan!.. lo bener bener bikin gue hancur, Ra!..." lirih Leta

Aura hanya mendesah kecil. Perasaan kasihan sungguh tak ada dalam benak Aura.

"Dasar Jalang! Gue terlalu bahagia bahkan hanya dengan membayangkan kalo lo bakal disebut Jalang sama anak anak sekolah!..." Aura tak sedikitpun mengindahkan kekecewaan Leta.

"Gue... ini bukan salah gue! Gue bisa bilang ke orang orang  Kalo lo adalah Orang Licik yang ngerencanaain Semua ini!" Sanggah Leta dengan cepat.

Tapi ucapan Leta kembali membuat Aura tertawa. Ia mendorong bahu Leta setelah melepaskan pergelangan tangan kiri Leta
"Lo pikir Orang orang bakal percaya sama siapa? Lo yang cuman bawa omong kosong atau gue yang bawa buktinya!..."

"Lo..."

Wajah Leta semakin memadam. Air mata yang ia sangka tidak akan kembali keluar kini menetes perlahan.

Terlalu sakit!

Ini terlalu kejam untuknya!

Ini terlalu menghancurkan dirinya!

Amaryllis (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang