33: Semoga ini awal dari hal baik!

2.2K 266 9
                                    



"Nggak papa, Bukan salah kita jika kita terluka"
Aditya Bumi Prayuda

Ready?








Bahu Kieran bersandar di samping pintu kelas Leta. Menunggu bel pulang berbunyi dengan gelisah. Kelas Kieran sendiri sudah bubar sedari tadi karena guru mata pelajaran terakhir berhalangan hadir.

Bel pulang berbunyi nyaring membuat Kieran sedikit tersentak.

Suara riuh di dalam kelas langsung terdengar. Kebiasaan para murid yang terlampau bahagia saat Kelas belajar mengajar akhirnya selesai sudah.

Satu persatu murid keluar setelah guru berkacamata keluar terlebih dahulu.

Hingga tangan Kieran menyambar pergelangan tangan seorang perempuan. Membuat banyak orang mengernyit heran pasalnya yang Kieran tarik bukan Leta melainkan Aura.

Leta yang berjalan paling akhir membulatkan matanya saat banyak perempuan berdiri di depan kelasnya dan terkejut ketika saat itu juga Leta melihat Aura dan Kieran yang sepertinya terlibat percakapan serius.

"Aura...." suara husky Kieran membuat banyak perempuan memekik dalam hati, Menunggu Kieran mengucapkan kalimat selanjutnya.

"Lo..."

Jantung Leta berdegup kencang. Apa Kieran mau melabrak Aura karena Leta menyuruh Kieran untuk berpacaran dengan Aura?
Bagaimana kalau sampai itu terjadi?

Tapi sepertinya, mata bulat Leta semakin terbelalak saat Kieran mengucapkan kalimat selanjutnya. Kalimat yang sama sekali tidak disangka akan keluar dari mulut seorang Kieran Haiden Prayuda.

"Lo mau jadi Pacar gue?"

Aura yang berdiri didepan Kieran hampir meloncat karena terkejut. Bahkan dengan puluhan perempuan yang berkumpul menyesaki Koridor.

Jelas sekali, bukan!

Sosok Kieran yang dingin dan hanya mementingkan belajarnya kini menembak seorang perempuan yang padahal tak terlalu cantik. Bahkan jauh dari beberapa perempuan yang pernah menembak Kieran.

Dengan mata berbinar binar dan senyuman lebar yang tercetak jelas di bibir Aura, Aura mengangguk dengan antusias. Terlihat amat bahagia kontras dengan Kieran yang sedari tadi memasang wajah datar.

Seolah tidak peduli sama sekali.

Beberapa orang menjerit tidak rela. Memasang wajah seperti patah hati. Memandang Kieran yang kini mengandeng lengan Aura yang tak henti hentinya mencicit kegirangan.

Bagaimana mau rela? Salah satu most wanted sekolah yang paling diincar kini sudah Sold out!

Leta yang berdiri di pintu kelas mematung semenjak Kieran menembak Aura. Harusnya ia bahagia kan? Harusnya ia senang karena aibnya kini sudah tertutup! Harusnya, ia lega karena ancaman Aura sudah tidak berlaku, bukan?

Tapi mengapa sekarang Leta merasa sakit?

Hati Leta seolah olah tercabik dan tertusuk oleh puluhan jarum tak kasat mata. Membuat dada Leta terasa sesak.

Mengapa bisa begini?

****

"Kak Bumi!"

Suara cempreng Leta membuat Bumi menoleh dan berlari kencang menubruk Leta dengan pelukannya.

Perban yang melingkari mata Bumi tadi pagi sudah dilepas sehingga Bumi sekarang bisa kembali melihat. Ia tersenyum lebar dan mengusap punggung Leta dengan sayang.
Setelah itu, ia mengandeng Leta memasuki rumah.

Amaryllis (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang