44: Seorang Monster

2.5K 284 48
                                    


Cerita panjang?
Ada yang nunggu?








Brakk...

Ponsel Bumi menghantam lantai dengan keras sesaat setelah meluncur dari tangannya yang basah karena keringat.

Pagi tadi ada sebuah chat dari nomor tak dikenal yang masuk lewat Whatsapp Bumi.  Berisi sebuah video berdurasi hampir setengah jam lebih tepatnya 23 menit.

Bumi yang merasa aneh langsung membuka video tersebut dan mendapati isinya sangat membuat Bumi tertegun.

Bukan hanya itu, tubuhnya bahkan bergetar hebat dengan keringat yang keluar lebih banyak dari biasanya.

Video yang di dalamnya terlihat ibunya sedang menusuk seorang laki-laki berbadan tegap dengan pisau di bagian lehernya. Tatapan mengerikan yang sama sekali tidak pernah Bumi lihat dari raut wajah Mamanya yang ia selalu pikir bahwa sang mama adalah seorang malaikat.

Bumi menggigiti bibirnya dan meremas jemarinya ketakutan. Layar ponselnya sudah dipastikan pecah karena siara yang dihasilkan dari hantaman ponselnya cukup keras.

Apa selama ini itu yang Mamanya sembunyikan?

Apa ini maksud dari perkataan Mamanya hari itu?

Bumi kembali melayangkan ingatannya.
Ah, apa ini alasan mengapa setiap murid yang bermasalah dengan dirinya pasti tidak berangkat di keesokan harinya?

Lantas, apa ini juga alasan mengapa sang Mama tidak menunjukan kehadirannya di depan Bumi saat kecil?

Tapi tunggu,

Ada satu pemikiran yang amat mengganjal di otak Bumi,

Kalau saja kemungkinan besar Mama berperilaku seperti itu dalam artian Menyakiti banyak orang tanpa pandang bulu,

Kemudian, apa mungkin Mata yang Bumi dapatkan ini hasil dari  seseorang yang disakiti Mamanya?

Ah, Bumi jadi berfikir satu hal lagi,

Apa kematian Jena, ada sangkut pautnya dengan Mamanya?

Semua pertanyaan ini harus Bumi dapatkan sekarang juga. Rasanya sekarang ia kembali asing dengan sang Mama. Rasa takut perlahan mendominasi hatinya.

Sebentar,

Bumi kembali menahan napas dan menggelengkan kepalanya. Tanda bahwa otaknya kembali mengajukan sebuah pertanyaan.

Kira kira siapa gerangan yang mengirimkan video mengerikan itu pada Bumi?

****

Aurell berjalan turun dari tangga dengan pakaian rapih. Ia hendak menjenguk Leta yang sekarang dikabarkan tengah kembali mengalami hal yang buruk.

Ah, ia sungguh mengasihani nasib ponakannya yang teramat buruk.

Namun saat kakinya sudah melangkah menuju pintu, ia mendapati anaknya tengah duduk meringkuk di sofa. Dari raut wajahnya dapat terbaca dengan jelas bahwa anaknya tengah memikirkan banyak hal.

Aurell melihat jam yang melingkar ditangannya yang menunjukan pukul 08.36

Lalu, mengapa Bumi masih berada di rumah dan belum pergi ke sekolah?

Aurell menghela napas pelan dan mendekati anaknya dengan senyum lembut. Ia menyentuh pelan bahu Bumi dari belakang dan membuat Bumi tersentak.

Dahi Aurell berlipat saat ia mendapati Bumi bukan hanya terkejut atas sentuhannya melainkan juga menunjukan raut ketakutan.
Bumi bahwa memundurkan dirinya seolah memberi jarak antara ia dan Aurell.

Amaryllis (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang