51: Saya akan melakukannya!

2.1K 256 55
                                    

Mana suara dan dukungan buat Amaryllis?


Ready? GO!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ready? GO!


.

.

.

Leta berjalan dengan langkah terseok-seok. Tubuhnya yang dibalut jaket kebesaran masih saja terasa panas dingin. Wajahnya juga ia tutupi masker, namun bertujuan agar tidak ada siapapun yang mengenalinya saat ia bertandang ke rumah sakit.

Rumah sakit yang waktu itu Leta kunjungi. Bukan salah satu rumah sakit tempat Dion berada. Karena jelas, pasti Dion akan mengetahuinya langsung.

Ia berjalan menuju ruangan dokter Fani yang sepi. Waktu ini adalah saat dimana kunjungan rumah sakit terbuka lebar. Jadi para pasien menghabiskan waktu untuk berkumpul bersama keluarga atau kerabat yang sekedar menjenguk.

Senyum Leta terukir tipis saat mendapati dokter Fani tengah fokus pada dokumen-dokumen di depannya. Leta berdehem kecil dan menyadarkan dokter Fani bahwa Leta ada di sini.

"Loh, Shaleta kan? Ponakannya Aurell?" Dokter Fani sedikit terkejut tapi kemudian langsung tersenyum dan memeluk Leta. Ia memekik kecil saat menyadari tubuh Leta terasa panas.

Apalagi, saat Leta membuka maskernya. Wajah lemas dan pucat yang Leta tutupi kini terlihat.

"What's wrong?" Dokter Fani langsung menarik Leta menuju kasur tempat ia memeriksa pasien.

Leta menggeleng lemah menjawab pertanyaan dokter Fani. Ia menghela napas dan memberi tahu keluhannya.

"Aku enggak tau, dok! Pagi-pagi, tubuh Leta lemes terus Leta muntah, abis itu Leta mimisan. Ah, terus perut Leta juga sakit banget dok! Leta enggak tau mau datengin dokter apa? Yang Leta kenal cuman dokter Fani, yaudah Leta ke ruangan dokter Fani!"

Dokter Fani memasang stetoskopnya dan menempelkannya ke dada Leta. Memeriksa detak jantung Leta. Kemudian beralih pada perut Leta, dokter Fani bertanya lagi,

"Bagian mana yang sakit?"

"Perut kanan bagian atas, dok." Jawab Leta lirih tapi sontak membuat dokter Fani terbelalak. Ia melepaskan stetoskopnya dan menarik Leta menuju suatu tempat. Ruang pemeriksaan dokter lain dengan nama bagian yang cukup membuat jantung Leta  berdetak cemas.

Spesialis Onkologi,

Dokter spesialis yang khusus menangani Kanker.

Amaryllis (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang