Geraldy merasa senang tapi juga merasa deg-degan. Itu pula yang dirasakan Namarra saat ini. Mereka berdua harus beradu akting dengan seseorang yang statusnya adalah mantan mereka.
Besok sudah bisa dipastikan Iqbaal dengan segala macam ledekannya akan menyerang Namarra dan Geraldy.
Namarra sampai menyesal karena lagi-lagi harus satu kelas dengan biang gosip seperti Iqbaal. Cowok itu seakan tidak pernah capek dan tidak pernah puas untuk meledek Namarra dan Geraldy.
Namarra bahkan sudah terbayang ledekan apa saja yang akan Iqbaal lontarkan kepadanya besok. Belum lagi Lisa, Sekar, dan Ocha yang ikut-ikutan meledek Namarra dan Geraldy.
Ternyata begini ya, satu kelas dengan mantan.
"Udah, Ra?" tanya Erin, menghampiri Namarra.
Namarra mengerjap kaget. "Apaan?"
"Sama aja lo ya! Bukannya ngafalin dialog malah bengong aja," omel Erin.
"Ngapain dia ngafalin dialog, kan dia yang nulis," sahut Bisma.
"Iya juga ya."
Namarra memutar bola mata malas. Cewek itu berdiri sambil menguncir rambutnya. "Ayo, cepet, gue udah siap nih."
Gio tersenyum meledek. "Siap apaan nih, Ra?"
"Siap latihan, anjir," jawab Namarra langsung sewot.
Gio tertawa. "Ya santai aja lah jawabnya."
Namarra melirik Geraldy yang sibuk main hape. Sejak awal, Geraldy memang sibuk dengan hape nya itu. Terkadang Namarra melihat Geraldy yang menghela nafas atau berdecak sebal saat menatap layar hape.
"Ini jadi latihan nggak sih?!" tanya Namarra sekaligus menyindir Geraldy yang masih sibuk dengan hape di tangannya.
"Ya jadi lah," jawab Gio. Ia lalu menoleh pada Geraldy. "Woi, latihan! Jangan main hape mulu kenapa sih?!"
"Lo lagi ngapain sih, Dy? Sibuk banget sama hape dari tadi," tanya Bisma.
"Chatan sama pacar lo? Kak Liana?" tebak Rika.
Namarra mendadak merapatkan bibir. Saat nama Liana disebut entah kenapa suasana ruangan menjadi berbeda bagi Namarra. Ada perasaan aneh sekaligus membuatnya kesal sendiri.
Padahal itu baru namanya saja yang disebut.
Ya, cewek kan memang begitu. Walau statusnya sudah menjadi mantan, tapi kalau mantannya sudah punya pacar lagi, ia pasti akan kesal sendiri. Entah merasa tersaingi atau karena masih ada perasaan.
"Berantem ya?" tebak Gio.
"Atau pacar lo kesel karena lo sekelompok sama," Mata Bisma melirik Namarra. Cowok itu berdeham pelan. "Mantan?"
Namarra mendelik. "Kenapa bawa-bawa gue?!"
"Gue nggak bawa-bawa elo," elak Bisma. "Gue kan nyebut mantan."
"Lo ngerasa jadi mantan nya Geraldy nih, Ra?" tanya Gio dengan nada mengejek.
Namarra mengumpat pelan. Walau sebetulnya ia merutuk dirinya sendiri yang tiba-tiba saja sewot hanya karena ucapan Bisma.
"Udah lah, cepetan mau latihan nggak nih? Gue banyak urusan," kata Namarra.
"Bentar," sahut Geraldy dengan tatapan fokus pada hape.
Namarra langsung terdiam mendengar Geraldy membalas ucapannya. Menutupi rasa terkejutnya, Namarra memilih untuk mengambil hapenya dan membuka Instagram.
Meskipun memiliki wajah cantik dan followers banyak di Instagram, Namarra jarang meng-upload fotonya. Namarra bahkan jarang membuat snapgram.
Ya paling kalau Namarra sedang berada di suatu tempat, ia akan meng-upload nya di snapgram. Itupun wajah cantik Namarra tidak terlihat.
Harusnya kan cewek cantik seperti Namarra ini memamerkan wajah good looking nya. Supaya mendapat pujian dan membuat cewek lain merasa insecure.
Bisma menatap teman-temannya satu per satu yang saat ini sedang sibuk dengan hape. "Ini jadi latihan nggak sih? Gue udah ditungguin sama temen-temen gue nih."
"Emang lo punya temen?" tanya Namarra.
"Punya! Pacar aja yang gue nggak punya," ketus Bisma. "Eh kan lo jomblo nih, Ra, gue juga nih. Gimana kalo kita jadian aja?"
Geraldy tiba-tiba saja berdiri dan menaruh hapenya di atas meja. "Ayo, latihan." katanya dengan nada datar dan tatapan mata sinis kearah Namarra dan Bisma.
Namarra menghela nafas, lalu berdiri. Melangkah pelan ke depan kelas. Matanya berusaha menghindar untuk bertatapan langsung dengan Geraldy.
Kalau dulu ia selalu tertawa dan malu jika bertatapan dengan Geraldy, berbeda dengan saat ini. Namarra rasanya ingin menabok Geraldy. Meluapkan segala kekesalan dan emosinya pada cowok yang memutuskannya secara tiba-tiba dan tanpa sebab.
"Ini kenapa jadi pada nunduk begini?" tanya Erin, merasa heran dan juga bingung dengan tingkah Namarra dan Geraldy. "Di drama kan lo berdua tatap-tatapan bukan malah nunduk."
Rika mencibir. "Lagian ngapain pada nunduk? Nyari duit lo?"
Namarra langsung membalas dengan ketus. "Nyari akhlak lo yang ilang."
Gio dan Erin langsung terbahak. Sementara Rika menggerutu tidak jelas. Ya salahnya sendiri, Namarra di lawan.
"DIEM! AYO CEPET LATIHAN!" teriak Erin. Kembali ke mode galak.
Namarra menghela nafas pelan. "Oke, ayo fokus," gumamnya.
Geraldy membasahi bibir bawahnya sebelum akhirnya menatap lurus Namarra yang berdiri didepannya.
'Masih cantik aja kayak dulu.' kata Geraldy dalam hati yang tidak bisa menahan rasa kagum nya pada visual Namarra.
"Princess Charlotte—"
Ucapan Geraldy terhenti karena hapenya tiba-tiba saja berdering. Menandakan ada sebuah panggilan masuk.
Geraldy melangkah ke tas nya, me-reject panggilan itu dan kembali berdiri didepan Namarra yang menatapnya dengan tatapan sinis.
"Oke, ulang lagi ya," kata Erin.
Geraldy mengangguk. Matanya kembali menatap Namarra. "Princess Charlotte —"
Lagi-lagi hape Geraldy berdering. Menghentikan ucapan Geraldy. Membuat semua orang di ruangan itu terlihat jengkel. Termasuk Namarra.
Geraldy kembali me-reject panggilan itu. Ia meminta maaf pada semuanya. Dan kini ia kembali bersiap ingin berdialog dengan Namarra.
Tapi sialnya, hape nya kembali berdering.
"Anjeng," umpat Gio. "Gue lempar hape lo ya. Ganggu banget."
"Siapa sih yang nelpon? Dia nggak tau kalo lo lagi latihan buat drama Minggu depan?!" tanya Bisma.
Geraldy mengabaikan kemarahan teman-temannya, ia mengangkat telpon. Sementara Namarra memperhatikannya sedaritadi.
"Iya, halo, Li."
Namarra langsung memutar bola mata saat tau siapa yang menelpon Geraldy dari tadi. Rupanya, Liana. Pacar Geraldy.
"Ganggu banget," celetuk Namarra yang rupanya terdengar oleh Geraldy.
Cowok itu menoleh, matanya bertatapan dengan Namarra yang langsung melengos malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Namarra [END]
Teen FictionStory by @matchalatte_xx ─────────────────────────────── Namarra tidak bisa membayangkan bagaimana nasibnya selama satu tahun kedepan dikelas 11 IPS 2. Niat hati ingin menghindari Geraldy, tapi takdir justru mempersatukan mereka lagi. Geraldy yang m...