Safira yang masih tersipu malu akhirnya langsung menjauhkan badannya dari Leo, tapi tidak semudah membalikkan telapak tangan, Leo langsung memeluk Safira di hadapan anak anak basket lainnya.
"ALLAHUAKBAR, TEMEN GUEE UDAH MULAI GO PUBLIC WOYY" teriak Syeli yang langsung menutup matanya dan berlari kesana-kemari dengan heboh dan histeris.
"GILAA ITU LEO? YANG BIASA DINGIN UDAH KAYAK KULKAS SAMA KANEBO KERING? SAFIRA EMANG THE BEST BISA BIKIN LEO GITU NJIR" Teriak Rio sambil menunjuk nunjuk Leo dan Safira.
"AHHH, SO SWEET KAPAN YA GUE DIGITUIN SAMA RIO" Teriak Liana yang tak kalah heboh dan histeris dari Syeli.
"Ampun, gue punya temen pada gak ngahlak semua" ucap Mella dengan jengah. Rada gila emang Syeli dan Liana itu.
"Alah, bilang aja Lo mau kayak gitu kan?" Kata Bima sambil senyum senyum ke Mella.
"Apaan si Lo" kata Mella dengan judes.
Safira yang mendengar suara suara gaduh dari teman teman basketnya langsung memberontak ke Leo, tadinya Safira juga sangat kaget karna Leo tiba tiba memeluknya di depan teman teman basketnya.
Ia baru mau ngelawan tapi Leo keburu membisikkan sesuatu ke telinga yang membuatnya merinding, mau tau apa yang dibisikkan Leo?
"Lo ngeberontak, dijamin gue bakalan ngelakuin lebih dari ini di depan mereka, bisa jadi gue cium Lo"
Safira yang mendengar itu sontak terdiam seribu bahasa, bibirnya kelu untuk berbicara mungkin disaat inilah wajahnya yang berbicara dengan cara merona dengan sempurna.
"Ishh Leo lepasin, Lo gak liat fans fans Lo udah pada sebel ngeliat kita?" Kata Safira yang masih memukul dada bidang milik Leo.
"Biarin aja, gue gak perduli" jawab Leo dingin sambil mengeratkan pelukkannya.
"Ishh, Leo jangan kayak gini dong malu sumpah" kini wajah Leo dan Safira sangat dekat mungkin hanya ada jarak 4cm.
"I don't care baby, selama gue ada disamping Lo, Lo gak akan ada yang nyakitin. You understand?" Tanya Leo sambil mendekatkan keningnya ke kening Safira.
"Ishh, apaan si!" cukup sudah, kini wajah Safira merona dengan sangat sempurna, Safira hanya bisa bersembunyi dibalik dada bidang Leo.
Hatinya sangat berbunga-bunga hari ini entah kenapa Leo memberikan banyak warna di hidupnya.
"Yaudah yu, kita latihan berdua disana, biar Rio sama Bima yang latih mereka" kata leo sambil melepaskan pelukkannya dan beralih menggenggam tangan Safira.
"Rio, Bim Lo berdua latih anak anak yang lain ya, gue mau berduaan dulu sama calon" ucap Leo yang membuat pipi Safira semakin merona.
"Anjirrr udah calon calon ajaaa, huaaaaa temen guee udah mau married ajaa" teriak Rio yang membuat anak anak yang lainnya kembali mendesis sebal dan iri.
"Ishh, nyebelin banget sii semuanya" batin Safira, tapi itu semua tidak bisa memberhentikan gadis itu untuk tersenyum.
***
"Oke sekarang kita belajar cara masukin basket aja deh" ujar Leo.
"Ogah ah, kan gue udah bisa malahan gue udah pro banget" cerocos Safira.
Tampak Leo sedang berpikir, tiba tiba terlintas ide jailnya untuk menggemparkan warga sekolahnya.
"Let's play with me Safira" batin Leo sambil menunjukkan senyum miringnya.
Menyadari Leo yang tak kunjung berbicara sedikitpun, Safira langsung mencubit lengan Leo dan berhasil membuat Leo meringis kesakitan.
"Malah bengong, yaudah ayo latihan" Balas Safira dengan gemas.
"Eh bentar bentar, itu dirambut Lo ada apa?" Ujar Leo, aksi Leo sudah di mulai.
"Hah? Emang ada apa?" Tanya Safira yang kini sedang sibuk melihat lihat rambutnya.
Dengan sekali gerakkan tubuh Safira kini sudah ada di gendongan Leo, gendongannya bukan dipunggung malahan ala bridal style.
"Eh eh kok, Leo turunin!!" teriak Safira dengan histeris.
Leo tak memperdulikan ucapan Safira malahan Leo memutar mutarkan badannya yang seakan akan mereka adalah sepasang kekasih.
"Args Leo berhenti!! pusingg!! LEO!!"
"GAK AKAN" bukannya memberhentikan aktivitas yang membuat jantung Safira dag dig dug malahan Leo semakin kencang memutarkan badannya.
"Yaampun mereka sweet bangett" kata Syeli yang melihat kegilaan Leo dan Safira.
"Iyaaa, yaampun udah kayak Drakor Drakor ajaa" balas Liana yang sangat senang karna temannya yg satu ini sudah tak jomblo lagi.
"Semoga mereka always bahagia deh" Mella menimpali ucapan Syeli dan Liana.
Kini Syeli, Liana , dan Mella sangat senang karna Safira senang,
Mereka tau kalau Safira itu orangnya tidak terlalu percaya akan namanya cinta tapi Mella, Liana, Syeli percaya kalau Leo lah yang bisa membuat Safira percaya akan namanya cinta.📌 Vomentnya dongg ❤️
Jangan lupa follow akun wattpad aku!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MORTAL ENEMY! [ TERBIT ✔️]
Teen FictionJudul awal : Cinta Anak Basket "Jadi pacar gue." Ucap Leo sambil tersenyum miring. "Lo gila?!" Pekik Safira kencang, bahkan kelewat kencang. "Iya gila, karna lo." Balas Leo dalam hati, lalu meninggalkan gadis itu seorang diri di lapangan basket deng...