“Jika kamu menjadi bulan yang membawa kegelapan dan kesunyian malam berarti aku harus menjadi matahari, kenapa? Karna aku akan membawa kecerahan dan keceriaan untuk mu.”
—Safira Lesmana Sary—
Ke-empat gadis ini masih asyik cekikikan didalam kelasnya, sebab Bu Dona sedang rapat dadakan."Lo yakin rencana ini berhasil?" Ujar syeli yang kurang yakin dengan rencana gila Safira.
"Yakin 100% berhasil! Makanya kalian bertiga bantuin gue yaa!" Safira memberikan tatapan permohonan kepada ketiga sahabat nya.
Liana menoyor kepala Safira dengan pelan, benar benar sudah gila Safira ini. Pikirnya.
''Iya Firaa, bisa gak tuh muka biasa aja, jijik gue ngeliatnya" ujar Liana dengan tatapan gelinya.
"Gitu gitu Safira cakep woy, nah elo? Udah jelek sok imut lagi" timpal syeli yang menusuk jantung melukai hati Liana.
Liana memejamkan matanya, menarik nafas sedalam mungkin, ia harus sedikit extra sabar bila didekat Syeli.
"Lo! Awas Yee Lo syeli!" Teriakan yang sudah tak tertahan kan dari mulut Liana akhir nya keluar juga.
"Ampun Mak, ampun!" Pekik syeli yang mengumpat di lengan Mella
"UDAH UDAH! MENDING LIAT AEGYO GUE AJA! BIAR PADA KLEPEK-KLEPEK!" Teriak Safira detik kemudian ia ber aegyo.
*Anggep aja lagi pake baju sekolah yaa
"Gila! Safira kalo lagi aegyo imut bangeet"
"Pantes lah Leo mau Ama Safira, orang bening banget"
"Udah kayak Barbie si Safira!"
"Gue kentang gue diem"
"Dia berlian gue potato"
"Coba belom ada pawangnya udah gue gass!"
"Gue masih pengen idup, gue ogah berurusan sama Leo, ntar gue di tonjok, jadi uli goreng gue"
"Lucu banget sihh Safira! jadi pen peluk''
Ya demikian lah kalimat kalimat yang dilontarkan siswa-siswi di dalam kelasnya, hampir semuanya pujian untuk Safira, tapi tak memungkiri kalau ada yang tak suka padanya.
Setelah ber aegyo, Safira menormalkan raut wajah nya. Syeli, Liana, Mella cuma bisa cengo ngeliat kecantikan Safira.
"SAFIRA! LO PAKE SKINCARE APA!?"
___________
Bel istirahat pun akhirnya berbunyi, ke-empat gadis cantik ini mulai berjalan keluar kelas menuju kantin yang sekarang menjelma menjadi pasar malem saking ramenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MORTAL ENEMY! [ TERBIT ✔️]
Teen FictionJudul awal : Cinta Anak Basket "Jadi pacar gue." Ucap Leo sambil tersenyum miring. "Lo gila?!" Pekik Safira kencang, bahkan kelewat kencang. "Iya gila, karna lo." Balas Leo dalam hati, lalu meninggalkan gadis itu seorang diri di lapangan basket deng...