31. SAKIT APA?

5.7K 373 1
                                    

kalo hidup gak ada pahit-manisnya, jangan harap Lo bisa merasakan keajaiban dunia.”

~~~~~~~~~~~

Pagi pagi buta, Safira bangun dari bobo cantiknya, ia berdiri didepan kaca besarnya yang keliatan aesthethic itu.

Pagi pagi buta, Safira bangun dari bobo cantiknya, ia berdiri didepan kaca besarnya yang keliatan aesthethic itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia meneliti wajah putihnya, ia tersenyum didepan kacanya, lalu berkata.

"Gue cantik," gumamnya, setelah itu ia memasuki kamar mandi nya, dan memulai ritual cantiknya.

_______

Safira sudah rapih, memakai baju sekolah lengkap dan tas yang ia Selempang kan di pundak, rambutnya ia biarkan terurai. Bisa dibilang Safira ini anak yang feminim sekaligus tomboy.

Ia memakai sepatu Kets nya , lalu ia berjalan menuju ruang makan keluarga besar Lesmana.

"Hai mom-dad! Safira jalan ya!"

"Loh sayang, kamu gak nyempetin sarapan dulu? Nanti kalo kamu pingsan gimana?" Ujar papanya yang tampak ragu melihat wajah pucat putri semata wayangnya itu.

"Safira gak mungkin pingsan kok mah,pah. Jadi gak usah khawatir yaa, Safira jalan yaa, see u mama, papa! I love u," dengan secepat kilat Safira keluar dari mansionnya.

Marya hanya tersenyum rapuh.

"Putriku, hati hati sayang, mama gak mau kamu terluka lagi,"

Lesmana yang melihat istrinya masih terus melihati Safira hingga hilang dibalik pintu, langsung mengusap punggung tangan istrinya itu.

"Safira pasti kuat, kata dokter dia itu punya semangat hidup yang luar biasa" ujar Lesmana yang berusaha menenangkan Marya yang sudah mulai meneteskan air mata.

"Tapi sekuat kuatnya Safira, dia pasti akan jatuh pah" ujar marya yang mulai sesegukkan.

Lesmana hanya bisa diam, memang benar sekuat kuatnya Safira menahan pasti akan tetap jatuh juga.

"Safira pasti sembuh" ujar Lesmana dengan yakin.

________

flashback

"Safira!! Bangun sayang! Mama gak mau kehilangan kamu" teriak marya sembari mendekap erat tubuh mungil Safira yang terkulai lemas di kasur rumah sakit.

Lesmana terus memarahi dokter yang ada dirumah sakit itu.

"Saya bilang selamatkan nyawa Putri saya! Berapapun saya bayar! Kamu tau kan saya siapa?! " Bentak Lesmana yang sudah mulai tak terima dengan keadaan ini.

"Saya dan tim medis meminta maaf pak Lesmana, kami sudah coba dengan seluruh kemampuan kami, tapi nyawa Putri bapak tak tertolong" ujar dokter tersebut.

MY MORTAL ENEMY! [ TERBIT ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang