📌Ini sudah di revisi, so kalo komentar ada yang enggak sama, berarti part waktu itu aku hapus, thank you.
1 hari telah berlalu, kini Safira masih terbayang bayang raut kekecewaan Leo, tapi seharusnya kan Safira yang kecewa kenapa Leo?
Dan tepat pada hari ini, pertandingan Basket Nasional di adakan, ia mau tak mau harus tetap ikut walaupun keadaan hatinya sedang gelisah.
Safira melihat teman teman setim basketnya sudah berkumpul dilapangan sekolah, dan tentunya para adek adek kelas sok kecentilan pada ngerubungi geng Leo.
Safira hanya bisa menahan sesak di dadanya dikala Leo tersenyum ke arah salah satu adek kelas.
"Are you okey girl?" Tanya Mella yang entah sejak kapan sudah ada disamping Safira.
"Ya, of course si Liana sama syeli kemana Mel?" Tanya Safira berusaha mengalihkan topik.
"Tuh" dagu Mella mengarah kearah Liana dan syeli yang sekarang tengah berlari lari kecil arah mereka berdua.
"Kita disini sama Lo Safira, jadi jangan takut, kita bakalan selalu ngelindungi Lo" entah mengapa si Syeli menjadi bijak dalam persahabatannya kali ini.
"Iyaa, Syell thank,"
***
"Oke, kita langsung ke bis aja ya, nomor tempat duduk kalian sudah di atur jadi tidak ada yang boleh merubah tempat duduk ataupun pindah tempat duduk" teriak Bima ia juga tak lupa membawa speaker kesayangannya tersebut.
"Pir, Lo dapet nomor berapa?" Tanya Syeli yang kepo akurnya mulai keluar.
"34"
"Wahh Lo sebangku sama Leo?" Tanya Liana yang lebih-lebih heboh.
Safira hanya tersenyum tipis, ia tak bisa membayangkan bagaimana ia bisa duduk disamping Leo dengan keadaan mereka sedang marahan.
Safira yang terlebih dahulu menemukan tempat duduk yang ia mau dudukan, ia memilih didekat kaca karna ia takut ia malah mabuk perjalanan.
Safira memilih menutup matanya, ia tak mau melihat Leo sekarang, ia takut malah nanti jadi mengangis kembali, tak berselang lama setelah Safira memejamkan matanya, Leo pun duduk disamping Safira, Leo sama sekali tak menegur Safira begitu juga dengan Safira.
***
Tim basket SMA Garuda jaya telah sampai di sebuah gedung yang berlogo bola basket yang sangat besar, anak anak tim basket diperbolehkan istirahat sebentar atau sekedar berkeliling gedung tersebut.
Tak sampai disitu semua tim basket dari berbagai macam sekolah pun memandang Safira kagum, karna Safira sanagt cantik memakai balutan baju kemeja pink putihnya itu.
"Itu cewe atau bidadari?" Tanya salah satu tim basket sekolah yang tak kalah terkenal dari SMA Garuda jaya
"Itu 4 cewe bening bening banget, apalagi yang pake baju kemeja pink beehh kayak bidadari"
"Udah ada pawangnya belum ya?"
Safira yang merasa risih diliatin sama para kaum adampun langsung memilih berjalan lebih cepat ketimbang ketiga temannya tersebut.
"Coba Leo gak marah sama gue, pasti dia bakalan selalu ada disamping gue" batin Safira
***
"OKE DIMOHON SEMUA PESERTA LOMBA BASKET INTERNASIONAL HARAP SEMUA KEMBALI KE AULA GEDUNG, PERLOMBAAN AKAN SEGERA KITA MULAI"
Suara dari pengeras suara yang ada digedung tersebut membuat Safira, Mella, Liana dan Syeli buru buru memakai Jersey basket kebanggan sekolah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MORTAL ENEMY! [ TERBIT ✔️]
Teen FictionJudul awal : Cinta Anak Basket "Jadi pacar gue." Ucap Leo sambil tersenyum miring. "Lo gila?!" Pekik Safira kencang, bahkan kelewat kencang. "Iya gila, karna lo." Balas Leo dalam hati, lalu meninggalkan gadis itu seorang diri di lapangan basket deng...