“Termakan omongan sendiri, itu adalah takdir atau karma? Jawabannya cuma satu, destiny.”"Mau Lo apa lagi si Leo?, kita kan udah tanding kemaren, kenapa harus tanding lagi?" Tanya Safira yang kini bersama Leo di lapangan basket atas SMA Garuda Jaya.
"Kemaren kan itu dilapangan basket bawah dan diliat anak anak, sekarang gue maunya di sini, lapangan basket atas dan lawan Lo tanpa diliat orang" jawab Leo mendekatkan wajahnya ke arah Safira.
"Oke, ayo kita tanding" kata Safira menyanggupi. Terkadang cewek itu suka gak mikir panjang dulu.
Tak berselang lama leo dan Safira berhadap hadapan saling menyalurkan aura permusuhan di mata mereka. Yang satu nyebelin yang satu nantangin.
"Kita liat Safira siapa yang menang disini" seringai muncul di bibir Leo.
"Gak usah banyak ngomong deh Lo, langsung aja" kata Safira yang mulai tersulut emosi.
Leo mulai men-drible bola basketnya dan menggiring nya kearah ring basket Safira, Safira langsung menyambar bola tersebut dan langsung men-drible bola tersebut dan berlari sangat cepat,
Tapi belum sempat Safira melompat Leo sudah mengambil alih bola tersebut dan langsung memasukkannya ke arah ring Safira.Safira kebobolan satu poin, Leo semakin gencar memenangkan pertandingan ini.
"Ishh, Lo nyabelin banget sih" teriak Safira, ia geram melihat permainan yang sangat good dari Leo.
"BODO" balas Leo sambil terus melanjutkan men-drible bola basket tersebut.
Merekapun melanjutkan pertandingan antara mereka, dan kali ini bola basket sedang ada ditangan Safira tak mau mengambil waktu lama Safira langsung melompat dan memasukkan bola tersebut kedalam ring basket Leo.
"Bisa kan gue nyamain poin" Ujar Safira menantang Leo.
"Kita liat aja nanti"
***
Setelah lama berebut bola basket akhirnya Leo yang memenangkan pertandingan rahasia ini, kenapa dibilang rahasia? Karna Taka ada yang mengetahuinya, hanya leo, Safira dan yang diatas yang tau.
"Gimana?" Tanya Leo dengan sombong.
"Apanya yang gimana?" Bingung Safira sambil mengelap keringat yang mengalir di pelipis nya.
"Lo lupa?, kalo gue menang pertandingan kemaren Lo harus memenuhi janji Lo" ujar Leo dengan senyum gilanya.
"Janji? Oh yang syarat itu?" Jawab Safira dengan muka datarnya, bisakah Safira lari dari Leo? Ia benar-benar kesal dengan makhluk yang satu ini.
"Bagus kalo Lo inget, Lo harus penuhin itu" tegas Leo membuat Safira mendengus sebal.
"Yaudah Lo mau kasih syarat gue apa?"
Pasrah Safira, ia malas berdebat dengan Leo untuk saat ini."Lo jadi pacar gue" bisik Leo ditelinga Safira dan berhasil membuat mata Safira membulat sempurna, apa-apaan sih ini?
"HAH?! LO GILA YA?!" Pekik Safira yang menggema di lapangan basket.
"Terserah gue dong mau kasih syarat apaan, jadi Lo harus jadi pacar gue titik" ujar Leo membuat jiwa ratu hutan Safira keluar.
"LO ITU NYEBELIN TAU GAK?!" Teriak Safira dengan kencang, ia tak habis fikir dengan otak Leo, kemana sih otak Leo itu? Ketuker sama udang?
"Tapi Lo suka kan?" Tanya Leo, menggoda Safira.
"Idih, LEO!! TUNGGU LO PEMBALASAN GUE!"
"Iya baby" jawab Leo sambil jalan meninggalkan Safira sendiri.
________
"Kalo gue pacaran sama si keripik Leo, mau dibawa kemana ini muka gue?!!" Ujar Safira sambil bolak-balik di kamar mandi khusus untuk pemain basket.
"Argg!! Leo sialan! Leo kampret! Leo gue benci sama Lo!"
Hai aku balik lagi, jangan lupa vomentnya ya❤️
Yang belum follow akun wattpad aku, yuk follow! Biar lebih enak dan efisien ❤️😍
FOLLOW INSTAGRAM!
@wattpadcaya
@wattpadcaya
@wattpadcaya
@wattpadcaya
@wattpadcayaDisana masih dikit bangeet pengikut nya, btw aku lagi open follback untuk 12 orang tercepat! Buruan follow ya☺️❤️❤️
Salam dari Author yang cantik ini,
Cahya🏀
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MORTAL ENEMY! [ TERBIT ✔️]
Novela JuvenilJudul awal : Cinta Anak Basket "Jadi pacar gue." Ucap Leo sambil tersenyum miring. "Lo gila?!" Pekik Safira kencang, bahkan kelewat kencang. "Iya gila, karna lo." Balas Leo dalam hati, lalu meninggalkan gadis itu seorang diri di lapangan basket deng...