03. HAI LEO!

11.3K 782 45
                                    

Di pagi hari yang cerah Safira sudah sangat siap masuk kesekolah memulai kelas baru di kelas 11, tapi dia belum tau dia sekelas sama siapa saja.

Pasti kalian kalau sedang kenaikan kelas pasti deg degan, karna perihal takut gak sekelas sama best friend kalian. Begitu juga yang sedang dirasakan Safira.

"Morning dad and mom!" sapa Safira kepada kedua orangtuanya yg sudah ada di meja makan sesekali bercanda.

"Hai, morning darling" sambut sang mama, Marya.

"Hai, princessnya papa" sambut sang papa, Lesmana.

"Tumben kamu Safira bangun sepagi ini, ini baru jam 05:25" ujar sang mama yang mengenal tabiat sang putri, tak biasanya putri semata wayangnya itu bangun sepagi ini.

"Iya ma, Safira mau liat Safira sekelas sama siapa aja, kira-kira Safira sekelas gak ya sama Mella, Liana, Syeli?" jawab Safira sesekali ia termenung. Apa ia bisa kalau tanpa ketiga sahabatnya itu?.

"Eh kok anak papa jadi sedih, kalo kamu gak sekelas sama bestie kamu, tenang aja, nanti papa telfon bagian pembagian kelas supaya kamu bisa sekelas bareng bestie kamu ya" ucap Lesmana yang menenangkan Safira yang kini larut dalam gundah gulana.

"Iya sayang bener tuh kata papa tenang aja ya" timpal Marya.

"Eh gak kok pah mah, gak apa apa kok Safira gak sekelas lagi sama bestie Safira, kan Safira bisa cari temen baru supaya Safira juga jadi tambah pinter bergaulnya" ujar Safira, alih-alih mau bisa bergaul.

Safira itu tergolong anak yang tidak manja, walaupun papanya bisa saja ngomong kebagian pembagian kelas. toh papanya Safira itu orang yang paling dipandang disekolah. karena selain pendonor terbesar, papa Safira juga menjalin bisnis dengan pihak sekolah. Sama juga dengan papanya Leo, makanya papanya Leo sangat akrab dengan papanya Safira.

"Anak papa pinter banget si" ujar Lesmana sambil mengelus pucuk kepala anak nya.

"Eh anak mama juga yaa pah!, liat tuh Safira itu cantik karna titisan dari mama" ujar Marya yang tak mau dibilang Safira hanya anak Lesmana.

"Tapi Safira itu mirip papa banget ma" sela Lesmana.

"Ih gak! Safira itu mirip mama!" Elak Marya

"Udah udah, Safira mirip mama sama papa" ujar Safira yang menengahi keributan antara papa dan mamanya itu.

"Hehehe, iya sayang" ujar Lesmana sambil nyengir lebar.

"Abisnya tu mama kamu" lanjutnya.

"Yaudah mah pah aku berangkat dulu yaa udah setengah enam kurang nih" Safira hendak berdiri tapi mamanya mencegahnya.

"Kamu gak sarapan Safira?" Ujar marya sembari menahan tangan putri nya.

"Gak usah deh ma, dikantin sekolah aja" Jawab Safira sambil tersenyum manis ke mama dan papanya.

"Yaudah hati hati ya sayang bawa mobilnya" pesan sang papa, mengingat kalau dirinya dulu adalah seorang pembalap mobil.

"Oiya uang jajan kamu udah papa transfer lagi ya 10 juta" ujar Lesmana membuat Safira mendelik kesal.

"Papaaaa, uang jajan Safira aja yang bulan lalu masih nyisa banyak, masih 20 juta pah" Ujar Safira, Safira itu tidak terlalu suka menghambur hamburkan uangnya dengan hal yang tidak penting. Maka dari itu ia sangat marah jika papa dan mamanya terlalu boros dalam berbelanja.

"Udah gak apa apa sayang, kamu tuh anak cewe dan anak satu satunya papa dan mama jadi wajar dong kita manjain kamu" Jawab Marya sambil mengelus rambut halus Safira.

"Iyaa deh maa pahh,safira berangkat ya" setelah perdebatan yang panjang akhirnya Safira menyalami tangan mama dan papanya.

"Assalamualaikum ma pa, dahh"

MY MORTAL ENEMY! [ TERBIT ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang