✨ ||ᐝᕻ38 ⸙

218 33 44
                                    


Yunho buru buru lari keluar dari cafe, dan nyamperin cewe itu.

"Ngapain lu kesini lagi, yeon?! Lu ga liat ada chaera?!?!" Yunho beredecih setelahnya ia membuang muka dari doyeon.

Doyeon yg merasa diacuhkan, langsung mengambil tangan yunho. Dan menggenggamnya.

"Babynya mau ketemu sama papany--"

"Bacot! Gue bukan bokapnya!" Yunho menepis tangan doyeon.

Datanglah chaegi, yiren, dan yeosang bersamaan. Tatapan doyeon yg asalnya manis karena melihat yunho, seketika sinis begitu chaegi datang. Tapi yunho tak menyadari kedatangan chaegi, karena membelakangi cafe.

"Masa kamu lupa, yun?" Tanya doyeon yg terkesan disengaja.

"Lupa apaan coba?! Gue gapernah apa apain lo! Skinship paling jauh cuman nyium, jadi lo jangan ngada ngada, karena ciuman gabikin hamil setahun setelahnya."

"Ciuman?" Chaegi meyakinkan apa yg baru saja ia dengar.

"Chaera?"

"Hm." Jawab chaegi males.

"Kamu gainget, soalnya kamu setengah sadar waktu itu, yun!" Semuanya jadi natep doyeon.

"Senakal nakalnya gue, gue gapernah mabok, apalagi perawanin anak orang."

"Ikut gue, jangan ganggu orang lain!"

Bukan yunho, melainkan seorang pria berbadan tinggi dengan baju serba hitam, menggunakan masker dan topi yg menutupi wajahnya. Yg tiba tiba menarik tangan doyeon.

"GAMAU!!!" Doyeon mencoba melepaskan cengkraman dri pria itu.

"Yunho bantuin!!" Ringis doyeon.

"Males bat, bawa ja yg jauh, mas."

Setelah melihat kepergian doyeon bersama pria itu, yunho berbalik dan mendapati chaegi yg jalan meninggalkan dirinya dengan yeosang, dan yiren.

"CHE!" Yunho berlari mengejar chaegi, lalu memegang tangannya.

"Apa?" Ketusnya.

"Mau kemana? Biar kaka anter ya?"

"Gausah dianter, mau pulang.." chaegi melepas tangan yunho dari tangannya.

"..malem ini, kaka gausah pulang ke rumah aku lagi. Barang barang kaka biar aku yg beresin." Chaegi yg hendak pergi kembali ditahan oleh yunho.

"Biar kaka jelasin dulu, che.."

Chaegi cuman ngegeleng, sambil nunduk. Rasanya pengen banget nangis, tapi chaegi gamau keliatan lemah di depan yunho.

"Kamu tuh ya.." ucap yunho terputus.

"..gapernah mau dengerin penjelasan orang. Selalu nganggep apa yang kamu pikir itu bener, padahal engga. Kaka bilang, kamu harus percaya sama kaka.."

"kamu sayang ga sih sama kaka?! Kok rela ngebiarin kaka sama doyeon?!"

Chaegi mendongak, menatap yunho dengan matanya yg mulai berair.

"Kalau aku mau dengerin semua penjelasan, mungkin sampe sekarang aku masih pacaran sama kak yeosang."

Ada yg patah tapi bukan pensil mekanik kanya..
Skip-

Bukan cuman yunho yg kaget mendengar itu, pemilik nama dan pacarnya pun ikut terkejut. Yeosang yg ngedenger itu langsung natep yiren. Sedangkan yiren cuman senyum ke yeosang..

Yunho mencengkram kedua pundak chaegi, dan menatapnya dalam.

"Harusnya kaka kasih tau kamu dari awal, kalau doyeon bakalan dateng nyari kaka sambil ngaku hamil anak kaka.."

".. tapi asal kamu tau, kaka males banget ngomongin doyeon kalau lagi sama kamu. Kaka sayangnya sama kamu, kaka males ngurusin doyeon. Dan yg ada di perutnya itu bukan anak kaka, che.."

Yunho terdiam. Ia melepas cengkramannya, lalu mengusap mukanya kasar.

".. ahh baru nyadar gue, cuman gue yg sayang. Lo engga sayang sama gue yakan?" Tanya yunho sambil nunjuk chaegi.

Chaegi hanya terdiam, dia gatau harus ngomong apa. Semenjak pacaran, yunho gapernah ngomong lu gue lagi kalau sama chaegi.

"Ga gitu, kak.." lirih chaegi, tapi ga kedengeran sama yunho.

"Gue dah jujur ke lu, dan.. sekarang terserah lu mau gimana, kalo lu masih ga percaya."

Dengan kepala yg menunduk, chaegi pergi meningalkan yunho, dan dikejar oleh yiren. Sedangkan yeosang nyamperin yunho, yg nutupin muka pake tangannya.

"Drama banget ga sih.. berantem dipinggir jalan." Lirih yunho.

"Ya... kan idup lo emg penuh drama.."
Skip-

– + –


"Che.. kok diem?" Tanya yiren.

Setelah menjemput hyungjun, yiren masih ngikutin chaegi sampe ke rumahnya, dan berharap bisa nenangin chaegi.

"Gue masih bingung.. dulu rasanya gue ga sesayang ini sama kak yunho.."

Chaegi meringis sambil mengingat ingat ekspresi kecewa yunho tadi.

"..rasanya gue gamau semudah ini kehilangan kak yunho."

Yiren tersenyum sambil mengusap punggung chaegi.

"Kalau kata orang jawa, itu namanya 'witing tresno jalaran soko kulino' haha, cinta tumbuh karena terbiasa.."

".. hmm, gak sih, kyknya.. lu emg udah sayang sama kak yunho dari awal, cuman karena sifat dia bobrok, dan lu nya gengsian. Jadi lu gamau ngaku kalau lu sayang sama dia. Gitu kan?"

Mereka berdua sekarang lagi natepin tas gede yg isinya baju baju yunho selama nginep di rumah chaegi.

"Gw sayang kak yunho- hiks!"

"Kok ngomongnya ke gue sih.. ke kak yunhonya langsung lah."

– + –

– + –

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

– + –

Sumpah dah, gue geli ngetik 'ciuman'..

Sumpah dah (pt.2) waktu umur gue 7 tahun gue kira ciuman bisa bikin hamil.

TELAT || ⎷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang