Cover by pinterest
Follow sebelum membaca
•••••••••••••••••••••••••
Seseorang yang menyombongkan kecantikannya, dan merusak mental orang lain tidak pantas untuk hidup.
-The Secret Of SilentKiller.
Anna merasakan kejanggalan terhadap kasus pembunuh...
Cerita ini aku revisi karena banyak banget kesalahan dalam penulisan dan alurnya yang kurang pas di hati aku.
Silahkan tinggalkan vote sebelum atau membaca cerita. Hargai perjuangan penulis okay?
Semoga kalian betah dan ga bosan ya.
Dan kalau ada yang baca ulang, jangan ngasi spoiler ya😂
Oh iya, cerita ini murni dari pemikiran aku sendiri. Jadi kalau kalian nemu cerita yg alurnya mirip banget sama cerita aku, kalian bisa DM aku ya 😚❤️
Ini cerita pertama aku, masih banyak kesalahan. Mungkin bakalan aku revisi kalau cerita ini udah naik ke versi cetak. Doain ya biar impianku bisa ke wujud hihihi.
Selamat membaca, maaf untuk typo dan kesalahn yang lain. Semoga betah ❤️😉
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seseorang pernah mengatakan, jika kita bertemu tiga kali secara kebetulan itu artinya takdir. -The Secret Of Silentkiller-
Kota Newyork, kota terpadat di Amerika serikat dan yang merupakan salah satu wilayah metropolitan terpadat di dunia.
Di sana, Anna. Gadis blasteran Korea-singapura sedang duduk manis di halte bus sembari memainkan ponselnya.
Anna tidak pernah mengira kalau Ayahnya akan mengirimnya ke kota ini untuk berkuliah. Padahal yang Anna inginkan adalah berkuliah di Korea. Agar bisa tinggal dengan Ibunya, namun kebencian Ayahnya terhadap mantan istrinya membuat Anna harus merelakan impiannya bertemu dengan Ibunya.
"Pembunuhan lagi? " Alis Anna saling bertautan ketika tidak membaca berita harian.
Anna menghela nafas, dia bosan mendengar berita pembunuhan yang terjadi sejak dua bulan lalu. Dan setahu Anna jumblah korbannya sudah mencapai 7 orang dan yang membuat Anna penasaran adalah kenapa semua korbannya adalah wanita cantik?
Memikirkannya, membuat bulu kuduk Anna meremang. Karena dirinya masuk ke dalam daftar wanita cantik.
"Siapa sebenarnya pembunuhnya? Banyak sekali psikopat di dunia ini," gumam Anna menutup ponselnya, bangkit dari duduknya karena bus telah datang.
Setelah masuk ke dalam bus Anna segera mencari tempat duduk. Anna memilih duduk di barisan kursi nomor 3 dari belakang.
Anna menyumpal kedua telinganya dengan earphone. Baru saja ingin memilih lagu tiba-tiba seorang pria berwajah tampan menghampirinya.
"Hai, boleh aku duduk disini?"
Anna hanya mengangguk dan memainkan musiknya.
Pria itu duduk, Anna bukan tipe wanita yang akan heboh karena di datangi oleh pria tampan seperti kebanyakan wanita lainnya. Mungkin karena Anna terbiasa melihat wajah tampan kakaknya dan kekasihnya.
