Dilema

830 85 143
                                    


Selamat membaca, jangan lupa vote.

Maaf jika ada kalimat yang salah. Kalau kalian punya kritik dan saran komen aja. Aku ga gigit kok. Malah seneng kalau ada yg komen.



Meskipun kamu telah menyakitiku, aku tetap tidak bisa membencimu atau melihatmu terluka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meskipun kamu telah menyakitiku, aku tetap tidak bisa membencimu atau melihatmu terluka. Dasar menyebalkan.
-The Secret Of Silentkiller-


Pagi ini adalah pagi yang indah di hidup Anna. Semalaman dia tidak bisa tidur akibat memikirkan hubungannya dengan Elle. Dan pagi ini pun hatinya masih berdebar setiap memikirkan ciuman itu.

Anna menutup wajahnya dengan bantal."Akhh! Axelle. Kamu membuatku tergila-gila!" Pekik Anna.

"Kamu benar-benar gila." Anna refleks menyingkirkan bantal yang menutupi wajahny. Tersenyum kikuk saat mendapati Anneth menatapnya dengan aneh.

Anneth duduk di tepi kasur. "Lucas mengatakan kalau kita harus pulang sekarang. Dia ada keperluan mendadak."

"Oh iya? Kenapa aku tidak tau tentang itu?"

"Kamu hanya tau tentang Elle saja,"cibir Anneth.

Apakah Anna harus memberitahu kabar gembira ini pada Anneth? Bagaimana pun juga Anna tidak pernah menyembunyikan apapun dari Anneth selama ini, tapi apakah memberitahu Anneth adalah hal yang benar?

Apakah Anneth masih menyukai Elle?

Anna tau, kalau Anneth pernah menyukai Elle. Tapi, Anna tidak bisa mengabaikan perasaannya terhadap Elle. Anna sangat egois, bahkan sekarang Anna takut jika Anneth tau dari orang lain itu akan lebih menyakitinya.

Anna meraih tangan Anneth, menatap Anneth penuh rasa bersalah." Anneth, apakah kamu akan marah jika aku mengatakan hal yang menyakitimu?"

"Tergantung. Katakan saja."

Anna mengigit bibir bawahnya, ragu mengatakan hal ini pada Anneth. Tapi Anna tetap harus memberitahu Anneth apapun resikonya.

"Aku dan Axel, kami sudah berpacaran,"ucapnya dalam satu tarikan napas.

Anneth diam sejenak, Anna merasa bersalah. Sahabat macam apa yang merebut orang yang di sukai sahabatnya sendiri.

Anneth tersenyum, hal itu membuat Anna sedikit lega.

"Kamu tidak marah? Bukankah kamu juga menyukai Axel?"

"Aku tidak pernah menyukainya. Aku hanya kagum dengan wajahnya."

Mendengar jawaban Anneth, Anna langsung memeluk Anneth erat." Ahh, aku pikir kamu akan marah."

"Tidak. Aku tidak berhak marah padamu."

Anna menguraikan pelukannya. "Baiklah. Aku akan mandi dulu. Kita akan pulang 'kan."

"Baiklah, aku juga akan menyiapkan makanan."

The Secret Of Silentkiller End✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang